Fermentasi Medium Nutrien Suhu pH

Pebtri Astuti : Pengaruh Starter Antara Nira Kelapa Dan Air Kelapa Terhadap Kualitas Nata De Coco, 2010. Dalam medium cair A. xylinum mampu membentuk suatu lapisan yang dapat mencapai ketebalan beberapa centimeter. Bakteri terperangkap dalam massa benang- benang yang dibuatnya. Untuk menghasilkan massa yang kokoh, kenyal, tebal, putih dan tembus pandang perlu diperhatikan suhu fermentasi inkunasi, komposisi medium dan pH medium. Daulay, 2003

2.7. Pembuatan Starter Pra-Kultur

Fermentasi dalam kapasitas besar memerlukan inokulum hasil propaganda tidak mencukupi untuk kebutuhan tersebut. Kkelapaa itu setelah propagasi, inokulum dibiakkan lagi sehingga mencapai jumlah yang diinginkan. Inokulum yang siap diinokulasi ke fermentor disebut starter atau para-kultur. Pada umumnya starter atau para-kultur ini diinkubasikan sampai konsentrasi sel mikroorganismenya optimum. Sedangkan biasanya jumlah starter yang ditambahkan adalah antara 3-10 dari volume medium.

2.7.1. Fermentasi

Tujuan dari proses terakhir ini adalah memproduksi produk seoptimal mungkin. Berupa biomasa sel atau metabolit. Proses ini dilakukan dalam fermentor yang berisi medium dengan kandungan gizi yang cukup dan kondisi medium misalnya suhu, nutrien, dan homogenitas yang optimal.

2.7.2. Medium

Medium harus dapat menyediakan seluruh kebutuhan nutrisi mikroorganisme kebutuhan itu meliputi senyawa sumber karbon, nitrogen, mineral, vitamin, dan air.

2.7.3. Nutrien

Pebtri Astuti : Pengaruh Starter Antara Nira Kelapa Dan Air Kelapa Terhadap Kualitas Nata De Coco, 2010. Sumber utama yang paling banyak digunakan adalah karbohidrat monosakarida, disakarida dan polisakarida dan hidrokarbon kkelapaa bahan teersebut relatif banyak tersedia dan murah. Senyawa mengandung nitrogen umumnya dibutuhkan terutama untuk pembentukan sel dan metabolit yang mengandung nitrogen. Nutrisi lain yang dibutuhkan adalah mineral yang diperlukan untuk berbagai proses metabolisme sel. Air juga merupakan salah satu nutrien bagi mikroorganisme. Nutrien ini umumnya sudah tersedia melimpah di medium.

2.7.4. Suhu

Fermentasi dilakukan pada suhu dimana pertumbuhan sel atau produksi metabolit tertinggi. Berdasarkan suhu pertumbuhan optimum. Umumnya mikroorganisme yang digunakan dalam fermentasi tergolong mesofil dengan suhu optimum 20-45 o C dan termofil dengan suhu optimum 20-45 o C dan termofil dengan suhu optimum 45 o C

2.7.5. pH

Selama fermentasi berlangsung, umumnya pH medium berubah. Perubahan pH ini dapat mengganggu pertumbuhan sel dan produksi metabolit. Kkelapaa itu selama fermentasi berlangsung, pH dipertahankan tetap pada pH optimum. Untuk itu dapat dilakukan dengan penambahan buffer yang tidak dapat dirombak oleh mikroorganisme atau dengan larutan asam atau basa dari luar jika pH berubah. Darwis, 1990 B A B III BAHAN DAN METODE PENELITIAN Pebtri Astuti : Pengaruh Starter Antara Nira Kelapa Dan Air Kelapa Terhadap Kualitas Nata De Coco, 2010.

3.1. Alat Dan Bahan