Air kelapa Acetobacter PENDAHULUAN

Pebtri Astuti : Pengaruh Starter Antara Nira Kelapa Dan Air Kelapa Terhadap Kualitas Nata De Coco, 2010. yang berpengalaman dapat secra langsung menentukan apakah suatu mayang telah dapat disadap atau tidak dengan melihat bentuk dan ukuran myang tersebut. Ada beberapa cara dalam penyadapan mayang kelapa tergantung pada kebiasaan-kebiasaan setempat. Salah satu cara seperti dilakanakn di india dapat diuraikan sebagai berikut; 1. memilih mayang Pilihlah mayang yang akan disadap. Ikatlah mayang tersebut dengan tali yang dibuat dari pelepah daun kelapa ataupun bahan pengikat lainnya untuk mencegah agar mayang tidak mekar. Selanjutnya mayang dimemarkan dengan memukul secara perlahan-lahan dengan sepotong kayu selama 5-8 menit mulai dari pangkal sampai ke ujung. Bila letak mayang agak tegak, setiap hari setelah pememaran mayang ditarik ke arah bawah untuk memudahkan meletakkan wadah penampung nita. 2. Perlakuan tyerhadap mayang Sebelum penyadapan dilakukan secara rutin, mayang dipotonbg mulai dari ujung sebanyak beberapa kali, pemotongan ujung mayang dilakukan pada hari kedua setelah pememaran dilakukan. Selanjutnya, setiap hari ujung mayang dipotong sepanjang 0,5 cm dan diikuti dengan pememaran berikutnya. Biasanya perlakuan tersebut diulangi sampai sekitar 10 kali, sampai akhirnya mayang mulai mengeluarkan nira. 3. Penyadapan Setelah mayang mengeluarkan nira, penyadapan dapat dilaksanakan secara rutin, biasanya dikerjakan pagi dan sore. Setiap kali menyadap, ujung mayang dipotong sepanjang + 0,5 cm. Hasil nira yang diperoleh mula-mula sedikit, tetapi kemudian berangsur-angsur meningkat. Pada puncak produksi setiap pohon dapat menghasilkan 3- 4 liter nira per hari. Mayang dapat berproduksi dengan baik maksimal selama 15 hari, setelah itu produksi mulai menurun. Nira yang dihasilkan dapt ditampung dengan bumbung bambu penampung nira atau dapat pula menggunakan pot yang terbuat dari tanah liat, yang diikatkan pada ujung mayang. Setelah nira berhenti menetes, alat penampung diambil dan nira hasil penyadapan dikumpulkan. Setiap kali mayang muncul pada ketiak daun dan sudah waktunya disadap, si penyadap akan mengerjakannya seperti pada mayang sebelumnya. Penyadap yang berpengalaman dapat menyadap sebanyak 20 pohon atau lebih per hari.

2.3. Air kelapa

Pebtri Astuti : Pengaruh Starter Antara Nira Kelapa Dan Air Kelapa Terhadap Kualitas Nata De Coco, 2010. Air kelapa merupakan salah satu produk dari tanaman kelapa yang belum banyak dimanfaatkan. Air kelapa muda merupakan minuman yang sangat populer dan air kelapa dari buah yang tua telah dikembangkan sebagai produk industri. Namun pemasarannya masih terbatas. Jumlah air kelapa yang terdapat pada kelapa rata-rata 300 cc kelapa dalam dan rata-rata 230 cc kelapa hibrida. Kkelapaa pemanfaatannya masih terbatas maka sering kali air kelapa ini dibuang begitu saja, baik ke sungai maupun ke parid pembuangan. Sebagai akibat pembuangan ini dapat terbentuk endapan berwarna hitam dan berbau tajam yang tidak sedap. Apabila air kelapa dalam jumlah besar masuk ke sawah, dapat mengakibatkan pertumbuhan yang tidak normal pada tanaman padi yaitu tanaman padi yaitu tanaman padi tumbuh tinggi dan bulir padinya sedikit. Di philipina air kelapa dimanfaatkan untuk pembuatan minuman ringan, jeli, ragi, nata de coco, dextran, anggur, cuka, ethyl acetat dan sebagainya. Di Indonesia salah satu produk berasal dari air kelapa yang dikenal adalah nata de coco. Nata de coco walaupun merupakan bahan makanan yang lezat, namun belum memasyarakatkan kkelapaa harganya yag relatif mahal, sehingga sebagian besar masyarakat menganggap hal ini sebagai kebutuhan sekunder. Nata berasal dari bahasa spanyol yng dalam bahasa inggris berarti cream, sehingga nata de coco diartikan dengan cream dari air kelapa. Menurut saturnino-Dimaguila 1967 dan lapuz dan kawan-kawan 19670 nata de coco di bentuk oleh mikroorganisme Acetobakter xylinum. Selama beberapa tahun diperkirakan bahwa mikroorganisme pembentuk nata de coco ini adalah leuconostoc yang mengkonversikan gula menjadi masa yang sangat viscouskental. Acetobacter xylinum membentuk gel pada permukaan air dari larutan mengandung gula. Nata de coco adalah selulosa, yang dibawah mikroscop nampak seperti masa fibril yang tidak beraturan yang menyerupaibenang atau kapas. Suhardiono L, 1988

2.4. Acetobacter

Sel Acetobacter sp. Berbentuk elips atau tongkat yang melengkung. Kultur yang masih muda merupakan bakteri gram negative, sedangkan kultur yang sudah agak tua merupakan bakteri dengan gram yang bervariasi. Acetobacter sp. Dapat mengoksidasi Pebtri Astuti : Pengaruh Starter Antara Nira Kelapa Dan Air Kelapa Terhadap Kualitas Nata De Coco, 2010. etanol menjadi asam asetat, juga dapat mengoksidasi asetat dan laktat menjadi CO 2 dan H 2 O. Berbagai spesies Acetobacter sp. dapat ditemukan pada buah-buahan dan sayur- sayuran. Bakteri inilah yang menyebabkan pengasaman jus buah-buahan dan minuman beralkohol. bird an anggur Banwart, G.J.,1981 Acetobacter sp. adalah bakteri yang digunakan untuk membuat cuka. Dalam membuat cuka, gel seperti membrane selalu ditemukan pada permukaan larutan. Maerial ini berkembang menjadi selulosa bakteri Phillips, G.O. and P.A. Williams, 2000

2.4. Pembuatan Nata de coco dengan bantuan Acetobacter Xylinum