Pengembangan Industri Karet di Indonesia

Freddy Wahyudi : Pengaruh Kombinasi Komposisi Bahan Olah Karet Terhadap Tingkat Konsistensi Plastisitas Retension Indeks Pri Karet Remah Sir 20 Di PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir, 2008. USU Repository © 2009

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengembangan Industri Karet di Indonesia

Karet alam merupakan salah satu komoditi pertanian yang penting baik untuk lingkup internasional dan teristimewa bagi Indonesia. Di Indonesia karet merupakan salah satu hasil pertanian terkemuka karena banyak menunjang perekonomian negara. Hasil devisa yang diperoleh dari karet cukup besar. Bahkan, Indonesia pernah menguasai produksi karet dunia dengan melibas negara-negara lain dan negara asal tanaman karet sendiri di Daratan Amerika Selatan. Akan tetapi, posisi Indonesia sebagai produsen karet nomor satu di dunia akhir-akhir ini terdesak oleh dua negara tetangga : Malaysia dan Thailand. Mula-mula Malaysia menggeser posisi Indonesia ke nomor dua. Tetapi, secara tak terduga Thailand menyodok Malaysia dan kini menjadi produsen karet terbesar. Untungnya, Indonesia tidak tergeser ke posisi nomor tiga. Posisi ketiga diduduki Malaysia yang terlempar dari posisi nomor satu dan dua. Sampai tahun 1992 tiga negara ini tetap menguasai pasaran karet dunia. Luas lahan karet yang dimiliki Indonesia mencapai 2,7 – 3 juta hektar. Ini merupakan lahan karet yang terluas di dunia. Areal perkebunan karet Malaysia dan Thailand masih di bawah jumlah tersebut. Sayangnya, perkebunan karet yang luas ini Freddy Wahyudi : Pengaruh Kombinasi Komposisi Bahan Olah Karet Terhadap Tingkat Konsistensi Plastisitas Retension Indeks Pri Karet Remah Sir 20 Di PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir, 2008. USU Repository © 2009 tidak di imbangi dengan produktivitas yang memuaskan. Produktivitas lahan karet di Indonesia rata-rata rendah dan mutu karet yang dihasilkan kurang memuaskan. Bahkan, di pasaran internasional karet indoneis terkenal sebagai karet bermutu rendah. Sebaliknya, Malaysia dan Thailand memiliki prosuktivitas karet yang baik dengan mutu yang terjaga, terutama karet produksi Thailand. Itulah sebabnya Malaysia dan Thailand masih menguasai pasaran karet internasional sementara Indonesia hanya menjadi bayang-bayang keduanya. Banyak perkebunan – perkebunan karet yang tersebar di berbagai propinsi di Indonesia. Perkebunan yang besar banyak di usahakan oleh pemerintah serta swasta sedangkan perkebunan-perkebunan karet dalam skala kecil pada umumnya di miliki oleh rakyat. Bila di himpun secara keseluruhan, jumlah kebun karet rakyat di Indonesia sedemikian besar sehingga usaha tersebut cukup menentukan bagi dunia perkaretan nasional. Akan tetapi, perkebunan karet rakyat tidak dikelola dengan baik. Boleh dibilang pengolahan yang dilakukan hanya seadanya. Setelah ditanam, karet dibiarkan tumbuh begitu saja., perawatannya kurang diperhatikan. Tanaman karet tua jarang yang diremajakan dengan klon baru. Bahkan, klon baru yang mampu menghasilkan produksi lebih baik jarang mereka kenal. Itulah sebabnya produktivitas perkebunan karet rakyat masih sangat rendah. Yang lebih memprihatinkan lagi adalah mutu karet olahan yang dihasilkan. Peralatan yang dimiliki serta teknologi pengolahan yang di ketahui masih sangat sederhana. Bokar atau bahan olah karet rakyat rata-rata memiliki mutu yang rendah. Mutu karet yang memenuhi standar memiliki harga jual yang tinggi serta mampu memenuhi keinginan pasar rata-rata dihasilkan oleh perkebunan- perkebunan besar milik pemerintah dan swasta. Freddy Wahyudi : Pengaruh Kombinasi Komposisi Bahan Olah Karet Terhadap Tingkat Konsistensi Plastisitas Retension Indeks Pri Karet Remah Sir 20 Di PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir, 2008. USU Repository © 2009 Sebenarnya, banyak sekali barang atau peralatan yang dapat dibuat dengan bahan baku karet alam, misalnya ban mobil, peralatan kendaraan, pembungkus kawat listrik, dan telepon, sepatu, alat kedokteran, beberapa peralatan rumah tangga dan kantor, alat – alat olah raga, ebonite, dan aspal. Dengan demikian berarti karet memiliki pengaruh besar terhadap bidang transportasi, komunikasi, industri, pendidikan, kesehatan, hiburan, dan banyak bidang lain yang vital bagi kehidupan manusia. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu meningkatkan daya saing karet alam terhadap karet sentetis adalah peningkatan produksi karet persatuan luas, penurunan biaya produksi, peningkatan mutu dan penyajian, pengembangan kegunaan, serta langkah-langkah promosi yang tepat tim penulis PS, 2007.

2.2 Karet Alam