Freddy Wahyudi : Pengaruh Kombinasi Komposisi Bahan Olah Karet Terhadap Tingkat Konsistensi Plastisitas Retension Indeks Pri Karet Remah Sir 20 Di PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir, 2008.
USU Repository © 2009
2.4 Plastisitas Retension Indeks PRI
Suatu bahan yang plastisitasnya tinggi mudah sekali berubah bentuk atau dengan kata lain mudah sekali mengalir, sehingga telah didefenisikan, bahwa plastisitas adalah
kepekaan terhadap deformasi deformation; pengertian ini merupakan kebalikan dari pada pengertian viskositas efektif, sedangkan viskositas- efektif didefenisikan sebagai
ketahanan terhadap deformasi. Metode pengujian viskositas umumnya bersifat mengukur konsistensi ketahanan terhadap deformasi sumarno,et al.2004.
Plasticity retention index atau PRI adalah ukuran dari besarnya sifat plastisitas keliatankekenyalan karet mentah yang masih tersimpan bila karet tersebut
dipanaskan selama 30 menit pada suhu 140
o
C. Nilai PRI didapat dengan persamaan :
100 ×
= Po
Pa PRI
Dimana : Pa = plastisitas karet setelah pemanasan.
Po = plastisitas karet sebelum dipanaskan. Pengujian PRI dilakukan untuk mengukur degradasi penurunan katahanan
karet mentah terhadap oksidasi pada suhu tinggi lebih dari 80 menunjukkan bahwa ketahanan karet mentah terhadap oksidasi adalah besar. Oksidasi karet oleh udara O
2
terjadi pada ikatan rangkap molekul karet yang berakhir dengan pemutusan ikatan rangkap karbon-karbon, sehingga panjang rantai polimer pada karet mengakibatkan
Freddy Wahyudi : Pengaruh Kombinasi Komposisi Bahan Olah Karet Terhadap Tingkat Konsistensi Plastisitas Retension Indeks Pri Karet Remah Sir 20 Di PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir, 2008.
USU Repository © 2009
sifat PRI karet menjadi rendah. Dengan mengetahui nilai PRI dapat diperkirakan mudah tidaknya karet menjadi lunak dan lengket-lengket jika lama disimpan atau
dipanaskan, hal ini penting hubungannya dengan proses vulkanisasi karet pada pembuatan barang jadi, agar diperoleh sifat karet yang lebih kuat dan teguh. Tinggi
rendahnya nilai PRI dipengaruhi bahan baku lateks, serum yang digunakan dan proses lamanya pengeringan. Terdapatnya karet mentah dengan nilai PRI yang rendah
penyebab utamanya adalah : a.
pengeringan terlalu lama dan temperatur pengeringan tinggi atau pengeringan yang berulang-ulang.
b. Mutu bahan baku kurang baik.
c. Penyimpanan bahan baku terlalu lama.
Oksidasi pada karet alam merupakan proses yang kompleks, melibatkan banyak reaksi dimana dipengaruhi oleh kondisi pemerosesan, katalis logam, pemanasan dan
penyusunan. Kroschwitz.1998 Faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya oksidasi pada karet, antara lain :
a. Sinar matahari
Sinar matahari yang mengandung sinar ultra violet akan menggiatkan terjadinya reaksi oksidasi pada karet apabila bahan olah lateks dan koagulum terkena langsung oleh
sinar matahari. b.
Pengenceran lateks dan koagulum. Pengenceran lateks dengan penambahan air yang terlalu banyak terlalu encer dan
perendaman koagulum yang terlalu lama, yang tujuannya untuk mencuci kotoran- kotoran yang melekat pada koagulum. Hal ini akan menurunkan konsentrasi zat-zat
non karet didalam lateks seperti terlarutnya asam-asam amino, protein dan amina yang
Freddy Wahyudi : Pengaruh Kombinasi Komposisi Bahan Olah Karet Terhadap Tingkat Konsistensi Plastisitas Retension Indeks Pri Karet Remah Sir 20 Di PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir, 2008.
USU Repository © 2009
berfungsi sebagai anti oksidasi dan selanjutnya menurunkan PRI karet. Senyawa- senyawa amino, protein dan amina selanjutnya berfungsi sebagai pemantap lateks dan
anti oksidasi alamiah pada karet karena sanggup mengikat ion-ion logam di dalam lateks dan juga berfungsi sebagai bahan pencepat accelerator pada pembuatan
barang jadi karet. c.
Zat-zat pro oksidasi tembaga dan mangan. Kandungan ion-ion logam tersebut seperti Ca, Mg, Fe, Mn, Cu berkorelasi dengan
kadar abu di dalam analisa karet, semakin tinggi konsentrasi ion-ion logam tersebut maka semakin tinggi kadar abunya. Kadar abu karet diharapkan rendah karena sifat
logam tembaga Cu dan mangan Mn adalah zat pro oksidasi yang mana dalam bentuk ion merupakan katalis reaksi oksidasi pada karet sehingga pada jumlah yang
melewati batas konsentrasinya akan merusak mutu karet. Hal ini dapat terjadi bila pengenceran dan perendaman lateks yang terlalu lama mengakibatkan ion-ion logam
yang diikat oleh protein dan asam-asam amino didalam lateks lambat laun akan dilepas sehingga oksidasi dipercepat dan mengakibatkan nilai PRI karet menjadi
rendah. d.
Pengeringan karet. Penguraian molekul karet oleh reaksi oksidasi dapat pula terjadi bila karet dikeringkan
terlalu lama dan temperatur pengeringan yang terlalu tinggi. Temperatur pengeringan yang biasa dipakai adalah 100
o
C -120
o
C dengan waktu pengeringan berkisar antara 4- 5 jam sesuai dengan jenis alat pengeringnya.
Tidak dibenarkan bahwa untuk memperlambat pengeringan karet dengan cara menurunkan temperatur sampai dibawah 90
o
C karena perlakuan semacam ini akan mengakibatkan karet terlalu lama tertahan dalam keadaan kering dan hal ini akan
Freddy Wahyudi : Pengaruh Kombinasi Komposisi Bahan Olah Karet Terhadap Tingkat Konsistensi Plastisitas Retension Indeks Pri Karet Remah Sir 20 Di PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir, 2008.
USU Repository © 2009
memperbesar kemungkinan terjadinya reaksi oksidasi pada karet. Sebaliknya usaha untuk menaikkan temperatur diatas 120
o
C dengan tujuan mempercepat proses pengeringan karet adalah sangat berbahaya karena reaksi oksidasi akan lebih cepat
pada suhu tinggi yang akan mengakibatkan nilai PRI rendah. Nilai dari PRI karet juga akan turun bila terjadi ikatan silang didalam lateks kebun dan diantara butiran-butiran
karet hasil pengeringan. Ikatan silang terjadi dengan pembentukan gel secara perlahan – lahan sehingga butiran karet menjadi berlendir dan lengket-lengket. Ikatan silang ini
akan mengakibatkan plastisitas karet sebelum pengusangan Po akan naik, selama karet tersebut dalam penyimpanan dan pengapalan. Dengan naiknya nilai Po karet
maka nilai PRI akan turun. Karet yang berasal dari sadapan tanaman yang masih muda biasanya akan mengalami ikatan silang Subiyat.2001.
Freddy Wahyudi : Pengaruh Kombinasi Komposisi Bahan Olah Karet Terhadap Tingkat Konsistensi Plastisitas Retension Indeks Pri Karet Remah Sir 20 Di PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir, 2008.
USU Repository © 2009
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat - alat
1. Wallace Rapid Plastimeter
2. Gilingan Laboratorium
3. Wallace Punch
4. Kertas TST
5. Talam Alumunium
6. Thickness gauge
7. Gunting
8. Oven
3.2 Bahan – bahan
Adapun bahan yang digunakan dalam analisa ini adalah potongan uji karet remah SIR 20.
3.3 Prosedur
1. Giling contoh uji seberat 15—25 gram maksimum 3 kali dengan gilingan
Iaboratorium yang telah diatur sehingga kedua rolnya berputar tanpa fiksi. 2. Celah rol diatur sedemikian rupa sehingga lembaran karet yang dihasilkan
mempunyai ketebalan antara 1,6 — 1,8 mm. Apabila setelah 3 kali gilingan