Freddy Wahyudi : Pengaruh Kombinasi Komposisi Bahan Olah Karet Terhadap Tingkat Konsistensi Plastisitas Retension Indeks Pri Karet Remah Sir 20 Di PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir, 2008.
USU Repository © 2009
Kandungan ion-ion anorganik Ca, Mg, Fe, Mn, Cu, dll berkorelasi dengan kadar abu didalam analisa karet. Semakin tinggi konsentrasi ion logam semakin tinggi
kadar abu, kadar abu karet di harapkan rendah. Karena umumnya sifat logam dapat mempercepat terjadinya proses oksidasi karet. Dalam penanganan bahan olah karet
kotoran dari luar seperti pasir, tanah dan lain-lain harus dihindarkan Ompusunggu. 1987.
2.3 Teknologi Pengolahan Karet Remah
Pada dasarnya prinsip pengolahan karet remah SIR 20 adalah meremahkan dan mengeringkan karet. Dalam rangkaian proses peremehan karet di perlukan air untuk
pencucian kotoran yang terdapat dalam bahan baku, alat peremah dan pengering yang digunakan biasanya bermacam-macam.
2.3.1 Persiapan Pengolahan
Sebelum pengolahan dimulai perlu dicek terlebih dahulu semua peralatan yang digunakan. Disamping itu juga disiapkan kebutuhan air selama satu kali pengolahan.
Sedangkan hal yang paling menentukan adalah persiapan bahan baku, karena dapat mempengaruhi jenis mutu dari karet yang dihasilkan.
Bahan baku untuk pengolahan SIR dapat dibagi menjadi dua yaitu berupa lateks dan koagulum. Bahan baku lateks dapat diolah menjadi SIR 5CV, SIR 5L, dan
SIR 5, sedangkan koagulum hanya dapat diolah menjadi SIR 10, SIR 20 dan SIR 50.
Freddy Wahyudi : Pengaruh Kombinasi Komposisi Bahan Olah Karet Terhadap Tingkat Konsistensi Plastisitas Retension Indeks Pri Karet Remah Sir 20 Di PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir, 2008.
USU Repository © 2009
bahan baku lateks umumnya berasal dari kebun PNPT perkebunan dan swasta besar, sedangkan koagulum sebagian besar berasal dari karet rakyat dengan jenis mutu
KKK = kadar karet kering yang sangat bervariasi sehingga hal ini pula yang menyebabkan bervariasinya sifat teknis dari karet yang dihasilkan anwar et al.1987.
Pada umumnya bokar bahan olah karet rakyat yang dihasilkan rakyat adalah sebagai berikut:
1. Bokar mempunyai ciri khas yaitu sebagian besar adalah gumpalan karet
koagulum dalam keadaan membusuk, mengandung bahan bukan karet. Jenisnya banyak serta keseragaman mutunya sangat besar.
2. Bokar yang dihasilkan oleh petani karet bermacam-macam bentuknya dan
namanya juga tidak sama dari daerah ke daerah untuk jenis yang sama. a.
lateks getah susu hasil penyadapan pohon karet berupa getah cair, KKK 20-40 biasanya 25-
35 di perkebunan besar dan 20-28 di perkebunan karet rakyat. KKK tergantung pada musim, umur dan keadaan pohon, cara penyadapan dan lain-
lain. b. RSS rakyat sit asap, getah asap, asalan
Hasil koagulasi lateks segar, berupa koagulum yang digiling melalui gilingan sit beralur dan setelah itu diasap. RSS rakyat biasanya masuk mutu RSS III,
RSS IV dan off grade. Ketebalan
: 3-5 cm KKK
: 90-99 c. USS sit tipis, getah angin, getah tipis, getah baris bunga.
Pengolahannya sama dengan RSS rakyat tetapi tidak diasapi.
Freddy Wahyudi : Pengaruh Kombinasi Komposisi Bahan Olah Karet Terhadap Tingkat Konsistensi Plastisitas Retension Indeks Pri Karet Remah Sir 20 Di PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir, 2008.
USU Repository © 2009
KKK : 75-95 d. Sit tebal blok sit, getah keping tebal, getah mesin tebal, getah baris tanpa
bunga Hasil gilingan polos tanpa bunga yang menjadi lembaran tebal, kadang-kadang diisi pasir.
Ketebalan : 0,5-1,5 cm
KKK : 65-85
e. Sleb tipis getah pijak
Bekuan yang sewaktu masih lunak diinjak-injak atau digiling dengan gilingan tunggal rol dari kayu atau besi untuk mengeluarkan serum.
Ketebalan : 1-3 cm
KKK : 50-70
f. Sleb tebal sleb, getah tebal, kulat, sleb tatal krep, sleb tatal jarang, sleb potong
sabun hasil gumpalan karet yang tidak digiling, tetapi terbentuk bantalan. Biasanya di
campur dengan sengaja dengan bermacam-macam kotoran. Ketebalan
: ± 5 – 15 cm KKK
: 40-60 g.
lump mangkok getah tempurung bekuan dalam mangkok sadap tempurung. Bentuk bulan, tebal tidak tertentu.
KKK lump baru : 40-60, lump yang berbulan-bulan tersimpan kering : 60- 80.
h. lump tanah kentalan
Freddy Wahyudi : Pengaruh Kombinasi Komposisi Bahan Olah Karet Terhadap Tingkat Konsistensi Plastisitas Retension Indeks Pri Karet Remah Sir 20 Di PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir, 2008.
USU Repository © 2009
gumpalan karet di tanah, tercampur atau dicampur dengan tanah, kayu, daun- daunan, dan segala macam kotoran. Bentuk gumpalan tak teratur. KKK sangat
bervariasi 25-50 i.
skrep pohon getah tarik lateks yang menggumpal dan melekat pada bidang sadap tree lace atau kulit
batang pohon bark scrap. KKK : 80-90. j.
skrep tanah kulat, bekuan skrep lateks yang jatuh dan melekat pada tanah tercampur dengan lumpur, pasir dan
kotoran lain. Tanah yang melekat pada butir karet merupakan bahan terbanyak. Sehingga seluruhnya terlihat seperti tanah. Ini adalah bahan paling kotor.
Bentuk seperti tanah. KKK : 15- 30.
k. ojol skrep tatal, beku, kulat, getah bekuan, getah gumpal, bekuan skrep
campuran dari bermacam-macam skrep skrep pohon, skrep tempurung, skrep tanah dengan tatal, ranting, kulit pohon, daun-daunan diikat menjadi satu,
disiram dengan lateks. Bentuk bulan. KKK : 20-40 Darussalam.1986. Menurut pengolahannya bahan olah karet di bagi menjadi 4 macam : lateks kebun,
sheet angin, slab tipis, dan lump segar. 1. Lateks kebun
Lateks kebun adalah cairan getah yang didapat dari bidang sadap pohon karet. Cairan getah ini belum mengalami penggumpalan entah itu dengan tambahan atau
tanpa bahan pemantap zat antikoagulan. Lateks kebun yang baik harus memenuhi ketentuan sebagi berikut :
Freddy Wahyudi : Pengaruh Kombinasi Komposisi Bahan Olah Karet Terhadap Tingkat Konsistensi Plastisitas Retension Indeks Pri Karet Remah Sir 20 Di PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir, 2008.
USU Repository © 2009
a. tidak disaring dengan saringan berukuran 40 mesh.
b. Tidak terdapat kotoran atau benda-benda lain seperti daun dan kayu.
c. Tidak bercampur dengan bubur lateks, air, ataupun serum lateks.
d. Warna putih dan berbau karet segar.
e. Lateks kebun mutu 1 mempunyai kadar karet kering 28 dan letks kebun
mutu 2 mempunyai kadar karet kering 20. 2.
Sheet angin. Sheet angin adalah bahan olah karet yang dibuat dari lateks yang sudah
disaring dan digumpalkan dengan asam semut, berupa karet sheet yang sudah digiling tetapi belum jadi. Sheet angin yang baik harus memenuhi katentuan sebagai berikut:
a. Harus ada penggilingan pada gumpalan lateks untuk mengeluarkan air atau
serumnya. b.
Gilingan kembang digunakan sebagai gilingan akhir. c.
Kotoran tidak terlihat. d.
Dalam penyimpanan tidak boleh terkena air atau sinar matahari langsung. e.
Sheet angina mutu 1 mempunyai kadar karet kering 90 dan sheet angin mutu 2 mempunyai kadar karet kering 80.
f. Tingkat ketebalan pertama 33 mm dan tingkat ketebalan kedua 5 mm.
l. Slab tipis.
Slab tipis adalah bahan olah karet yang terbuat dari lateks yang telah digumpalkan dengan asam semut. Slab tipis yang baik harus memenuhi ketentuan
sebagai berikut : a.
Tidak terdapat campuran gumpalan yang tidak segar. b.
Air atau serum harus dikeluarkan entah dengan cara digiling atau dikempa.
Freddy Wahyudi : Pengaruh Kombinasi Komposisi Bahan Olah Karet Terhadap Tingkat Konsistensi Plastisitas Retension Indeks Pri Karet Remah Sir 20 Di PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir, 2008.
USU Repository © 2009
c. Tidak terlihat adanya kotoran.
d. Selama disimpan tidak boleh terendam air atau terkena sinar matahari
langsung. e.
Slab tipis mutu 1 mempunyai kadar karet kering 70 dan slab tipis mutu 2 mempunyai kadar karet kering 60.
f. Tingkat ketebalan pertama 30 mm dan tingkat ketebalan kedua 40 mm.
m. Lump segar.
Lump segar adalah bahan olah karet yang bukan berasal dari gumpalan lateks kebun yang terjadi secara alamiah dalam mangkuk penampung. Lump segar
yang baik harus memenuhi ketentuan sebagai berikut. a.
Tidak terlihat adanya kotoran. b.
Selama penyimpanan tidak boleh terendam air atau terkena sinar matahari langsung.
c. Lump segar mutu 1 mempunyai kadar karet kering 60 dan lump segar mutu
2 mempunyai kadar karet kering 50. d.
Tingkat ketebalan pertama 40 mm dan tingkat ketebalan kedua 60 mm Tim penulis PS.2007
2.3.2 Proses Pengolahan Karet Remah SIR 20