Freddy Wahyudi : Pengaruh Kombinasi Komposisi Bahan Olah Karet Terhadap Tingkat Konsistensi Plastisitas Retension Indeks Pri Karet Remah Sir 20 Di PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir, 2008.
USU Repository © 2009
Lembaran krep hasil penggilingan dari kreper di gantung dan dikeringkan secara alamiah selama 10-20 hari. Bahan baku yang bermutu rendah Po dan PRI bila
dilakukan proses pengeringan langsung didalam dryer. Maka nilai Po dan PRI yang dihasilkan akan menurun hingga bisa tidak memenuhi spesifikasi standar.
Secara teknis proses pengeringan gantung dapat memberikan keuntungan yaitu Po dan PRI dapat dipertahankan serta proses pengeringan di dryer lebih cepat
sehingga kapasitas pengolahan dapat ditingkatkan. Namun demikian bila di tinjau dari segi ekonomis kerugian akibat proses predrying adalah membutuhkan investasi yang
cukup besar untuk membangun ruangan tempat penggantungan dan modal diam dalam bentuk lembaran krep selama penggantungan 10-20 hari kali kapasitas produksi
pabrik setiap hari.
5. Peremahan
Lembaran krep hasil penggilingan dari creper atau setelah pengeringan gantung diremahkan dengan shredder atau cutter atau creper hammermill. Remah disusun
kedalam trolly dengan mengatur kepadatannya sedemikian rupa, sehingga sirkulasi udara panas diantara celah-celah remah masih dapat mengalir sempurna pada saat
proses pengeringan di dalam dryer. Peremahan ini bertujuan untuk memperluas permukaan sehingga proses penguapan air dari dalam butiran karet lebih cepat saat
pengeringan di dalam dryer.
6. Pengeringan
Proses pengeringan remah karet dilakukan di dalam dryer dengan menggunakan udara panas. Udara panas dari burner di tekan dengan blower ke trolly yang telah berisi
remah karet. Selama proses pengeringan di dalam dryer udara panas disirkulasikan berulang-ulang hingga karet kering.
Freddy Wahyudi : Pengaruh Kombinasi Komposisi Bahan Olah Karet Terhadap Tingkat Konsistensi Plastisitas Retension Indeks Pri Karet Remah Sir 20 Di PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir, 2008.
USU Repository © 2009
Suhu pengeringan diatur 90-120
o
C, dimana pada awal proses pengeringan suhu berkisar 90-100
o
C,stage 1 dan 2, kemudian pada stage 3, 4 dan seterusnya suhu dinaikkan menjadi 110-120
o
C. bila suhu di dalam dryer pada awal proses pengeringan terlalu tinggi dapat mengakibatkan terjadinya takky yaitu mengeras di bagian
permukaan butiran karet sehingga air dari bagian dalam tidak dapat menguap keluar sehingga proses pengeringan tidak sempurna. Di samping itu, bila suhu pengeringan
tidak di control dapat terjadi white spot dan virgin rubber yaitu butiran – butiran karet putih akibat proses pengeringan yang tidak sempurna.Ompusunggu,1995
Faktor mutu dan kesegaran bahan baku serta intensitas penggilingan di creper sangat mempengaruhi terhadap proses pengeringan sehingga kontrol dan pengawasan
terhadap faktor-faktor tersebut perlu dilakukan secara ketat.
7. Pengepresan Bandela dan Pengemasan
Karet yang telah kering di dryer didinginkan hingga suhu maksimum 40
o
C, kemudian ditimbang 33,33 kg atau 35,0 kg lalu di press dengan alat ballpress hingga terbentuk
bandela. Setiap bandela di masukkan ke dalam kantongan plastik polietilen katebalan 0,05 mm dan titik leleh maksimum 108
o
C. Pengemasan SIR dilakukan dengan sistem pallet kayu atau shrinkwrapped
kayu bagian alas, selebihnya plastik polietilen ketebalan 0,10-0,15 mm. kemasan SIR disesuaikan dengan keinginan konsumen yaitu setiap pallet atau
shrinkwrapped:1200 kg 30 bandela 33,33 kg atau 1000 kg 30 bandela 33,33 kg atau 1260 kg 36 bandela 35 kg atau 1050 kg 30 bandela 35 kg. di bagian
luar pallet di muat informasi lambing SIR, jenis mutu SIR SIR-5, SIR-10 dan SIR- 20, kode perusahaan penghasil, kode perdagangan dan Negara tujuan
Ompusunggu,1995.
Freddy Wahyudi : Pengaruh Kombinasi Komposisi Bahan Olah Karet Terhadap Tingkat Konsistensi Plastisitas Retension Indeks Pri Karet Remah Sir 20 Di PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir, 2008.
USU Repository © 2009
2.4 Plastisitas Retension Indeks PRI