Nelli Roliska L. Gaol. Tanda -tanda dalam upacara perkawinan batak toba tinjauan semiotika. 2007 USU e-Repository©2009
2.2.2 Makna Sosial
Tanda dalam upacara perkawinan Batak Toba merupakan identitas sosial dalam keluarga serta masyarakat Batak Toba. Dikatakan makna sosial yang berarti adannya
hubungan sosial antarmasyarakat. Hubungan itu terjalin dalam bentuk persaudaraan dan kekeluargaan yang erat.
Makna tanda sosial dalam upacara perkawinan Batak Toba terdapat dalam acara pembagian jambar. Pembagian jambar dalam upacara perkawinan Batak Toba dilakukan
berdasarkan kedudukan dan hubungan kekeluargaan dengan orang yang berpesta ’suhut’. Pada upacara perkawinan Batak Toba, di antara tamu undangan masih ada yang belum
saling mengenal. Maka tujuan membagi-bagi ’jambar’ dalam upacara perkawinan Batak Toba adalah untuk memperkenalkan kepada semua undangan yang semula tidak saling
mengenal, sehingga nereka dapat menyimpulkan hubungan kekeluargaan antar yang satu dengan yang lain Dalihan Na Tolu.
Hal ini dapat dilihat dari isi umpama Batak Toba berikut: Sinintak abit laho pasiding somot-somot
Binagi parjambaran laos patudu parsolhoton, Artinya: pembagian jambar dilakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan hubungan
kekeluargaan antara suhut dengan undangan. Jadi, dalam upacara perkawinan tersebut akan saling mengenal satu sama lain dan memperluas hubungan
kekeluargaan.
3.2.3 Makna Komunikasi
Nelli Roliska L. Gaol. Tanda -tanda dalam upacara perkawinan batak toba tinjauan semiotika. 2007 USU e-Repository©2009
Makna tanda komunikasi dalam upacara perkawinan Batak Toba dapat dilihat dalam tanda-tanda berikut:
1. pinggan na hot Pinggan na hot merupakan tumpuan atau tempat berkumpulnya segala tanda
yang didalamnya mengandung makna harapan dan doa. Pinggan na hot digunakan sebagai alat komunikasi untuk mengadu kepada Tuhan bahwa hubungan kekeluargaan
antar kedua belah pihak tidak akan berubah lagi. Mereka akan menjadi keluarga yang saling tolong-menolong antara satu dengan yang lainya sampai selama-lamanya.
2. indahan na las Komunikasi yang baik antara kedua belah pihak mempelai dapat mempererat tali
persaudaraan. Indahan na las merupakan alat yang digunakan oleh kedua belah pihak untuk melakukan pertemuan sehingga komunikasi mereka tetap baik. Dalam upacara
perkawinan Batak Toba, indahan na las juga digunakan sebagai alat untuk mempertemukan semua keluarga maupun undangan sebelum upacara dimulai.
3. bulung pisang Tanda bulung pisang merupakan tanda berupa benda yang digunakan sebagai alas
dari semua tanda yang diberikan oleh kedua belah pihak. Bulung pisang tersebut digunakan sebagai alat komunikasi antara kedua belah pihak. Adapun makna dari tanda
tersebut yaitu supaya kedua belah pihak saling memaafkan apabila ada kesalahan dan
Nelli Roliska L. Gaol. Tanda -tanda dalam upacara perkawinan batak toba tinjauan semiotika. 2007 USU e-Repository©2009
kekurangan selama upacara pernikahan berlangsung. Hal itu dapat dilihat dari filsafat Batak berikut:
”Lapik dohot bulung” Artinya: apabila ada kekurangan dan kesalahan dalam tutur kata selama acara
berlangsung supaya terlebih dahulu dimaafkan, sehingga tidak menimbulkan dendam atau perkelahian.
Jadi, bulung pisang merupakan tanda yang mempunyai makna komunikasi antara kedua belah pihak.
3.2.4 Makna Permohonan dan Harapan