Ikon Jenis Tanda-Tanda dalam Upacara Perkawinan Batak Toba

Nelli Roliska L. Gaol. Tanda -tanda dalam upacara perkawinan batak toba tinjauan semiotika. 2007 USU e-Repository©2009 perkawinan Batak Toba, cincin merupakan salah satu syarat untuk berlangsungnya upacara perkawinan.

2.1.3 Ikon

Ikon adalah hubungan antara tanda dan acuannya berupa hubungan kemiripan, tanda yang hubungannya dengan petanda bersifat persamaan bentuk alamiah atau tanda yang menggambarkan persamaan bentuk, Pierce dalam Sobur, 2003:42. Misalnya, sebuah peta geografis dengan sebuah potret. Adapun bentuk tanda ikon dalam upacara perkawinan Batak Toba, yaitu: 1. aek sitio-tio Aek sitio-tio merupakan ikon. Tanda aek sitio-tio adalah suatu cairan yang sangat jernih dan bertujuan untuk menghilangkan rasa haus sehingga tetap semangat dalam melanjutkan aktivitas. Dari warna aek sitio-tio yang bening melambangkan bahwa pernikahan itu suci. Dalam upacara perkawinan Batak Toba, aek sitio-tio diisi ke dalam cangkir mempelai dan undangan sampai penuh. Aek sitio-tio dilambangkan dengan masa depan mempelai. Mengisi cangkir dengan penuh diyakini sebagai berkat yang berkelimpahan. Sehingga mereka akan memperoleh masa depan yang cerah dan rejeki yang bagus dalam kehidupannya. 2. boras ’sipir ni tondi’ Nelli Roliska L. Gaol. Tanda -tanda dalam upacara perkawinan batak toba tinjauan semiotika. 2007 USU e-Repository©2009 Beras ‘boras’ dalam upacara perkawinan Batak Toba dikatakan juga sipir ni tondi. Boras ’sipir ni tondi’ adalah biji-bijian yang sangat kuat ’pir’dan keras. Bentuknya lonjong, ukurannya kecil, dan warnanya ada yang merah dan putih. Dalam kehidupan sehari-hari beras digunakan sebagai makanan pokok oleh masyarakat. Dalam upacara perkawinan masyarakat Batak Toba, boras diletakkan di dalam pinggan. Kemudian boras tersebut ditabur di atas kepala kedua mempelai. Hal ini dilakukan oleh semua anggota keluarga mempelai. Dengan menabur boras tersebut, jiwa ’tondi’ mereka telah diberkati dan mereka menjadi berkat bagi semua orang, sebagaimana fungsi beras tersebut dalam kehidupan sehari-hari. 3. pisang sitonggi-tonggi Pisang sitonggi-tonggi adalah suatu makanan yang dilapisi dengan kulit yang tebal, lembut dan rasanya manis. Dalam upacara perkawinan Batak Toba, Pisang sitonggi-tonggi akan dibagikan kepada semua masyarakat yang hadir pada upacara tersebut. Seoerti manisnya rasa pisang tersebut, hendaknya begitu pulalah kehidupan mereka dalam membangun rumah tangga yang baru. Mereka tetap terlindungi dari masalah-masalah sebagaimana biji pisang tersebut. Jadi, bentuk ikon pisang sitonggi- tonggi tersebut merupakan lambang adat-istiadat bagi masyarakat Batak Toba. 4. pinggan na hot Pinggan na hot merupakan ikon yang berbentuk bumi tempat manusia hidup dan beraktivitas. Pinggan na hot adalah sebuah piring besar yang berbentuk lingkaran. Dalam upacara perkawinan Batak Toba, pinggan na hot digunakan sebagai tempat tanda-tanda Nelli Roliska L. Gaol. Tanda -tanda dalam upacara perkawinan batak toba tinjauan semiotika. 2007 USU e-Repository©2009 yang maknanya berupa doa, pengaharapan, dan tanda yang melambangkan persaudaraan, seperti boras sipirni tondi, dekke mas, napuran, hepeng tuhor, dan tanda-tanda lainya. Pinggan na hot melambangkan berlangsungnya semua aktivitas mempelai dan merupakan tempat mempelai mengadu kepada penciptanya. 5. bulung pisang Bulung pisang adalah helaian daun pisang yang masih muda, halus, dan dingin. Pada kenyataanya makanan harus dialasi dengan alat atau benda tertentu, sehingga terhindar dari berbagai penyakit. Demikian halnya dengan adat-istiadat masyarakat Batak Toba, dalam pemberian tanda pemberian jambar dan dekke mas kepada pihak lain digunakan bulung pisang sebagai alasnya. Bulung pisang tersebut adalah alat untuk minta maaf apabila ada kesalahan-kesalahan di antara kedua belah pihak selama upacara pernikahan berlangsung. 6. jambar ’juhut’ Jambar ’juhut’ merupakan ikon. Jambar dikatakan ikon karena pembagian jambar tersebut dilambangkan sebagai susunan silsilah keluarga. Jambar adalah daging hewan yang sudah dipotong-potong sesuai dengan kedudukan setiap orang dalam upacara perkawinan Batak Toba. Jambar tersebut akan dibagikan tanpa dimasak terlebih dahulu. Dalam pembagian jambar tidak boleh ada yang tidak kebagian. Setiap oarang akan mendapat bagian sesuai dengan kedudukan mereka, baik sebagai anggota keluarga, undangan, maupun pemerintah dalam daerah tersebut. Nelli Roliska L. Gaol. Tanda -tanda dalam upacara perkawinan batak toba tinjauan semiotika. 2007 USU e-Repository©2009 Melalui pembagian jambar, hubungan kekeluargaan mereka akan semakin jelas. Jambar merupakan suatu perlengkapan yang harus ada dalam upacara perkawinan Batak Toba.

2.2 Makna Tanda dalam Upacara Perkawinan Batak Toba