Makna Keagungan dan Kehormatan Makna Etika dan Kesopanan

Nelli Roliska L. Gaol. Tanda -tanda dalam upacara perkawinan batak toba tinjauan semiotika. 2007 USU e-Repository©2009 agar kehidupan kedua mempelai tetap manis dan bahagia. Pemberian pisang sitonggi- tonggi dilakukan sebagai tanda bahwa berkat sudah diterima dengan harapan kedepannya kehidupan mereka lebih baik. 4. dengke mas ’dengke simundur-undur’ Dengke simundur-undur mempunyai makna harapan dari orang tua mempelai perempuan kepada kedua mempelai agar mereka selalu beriringan, sehati, dan sepikir dalam menjalankan roda rumah tangga mereka. Seperti sepasang ikan yang selalu beriringan dalam mencari makanan. Demikian halnya dengan dengke simundur-undur yang diberikan kepada mempelai supaya kedua mempelai tetap seia sekata dalam segala pekerjaan dan usaha menuju kebahagiaan dan kemakmuran, juga dengan saudara- saudaranya sehingga mereka tidak akan tergoyahkan oleh apa pun yang hendak menghalangi langkah mereka.

3.2.5 Makna Keagungan dan Kehormatan

Setiap masyarakat mempunyai budaya yang berbeda sehingga makna dari setiap tanda juga berbeda. Makna dari tanda yang terdapat dalam setiap budaya hanya dapat dimengerti dan diterima oleh masyarakat setempat. Masyarakat Batak Toba sebagai masyarakat yang berbudaya mempunyai tanda berupa benda yang mengandung makna keagungan dan kehormatan. Adapun tanda tersebut disebut dengan hepeng ’tuhor’. Nelli Roliska L. Gaol. Tanda -tanda dalam upacara perkawinan batak toba tinjauan semiotika. 2007 USU e-Repository©2009 Terlaksananya upacara perkawinan pada masyarakat Batak Toba karena adanya kesepakatan antara pihak laki-laki dan perempuan mengenai ’tuhor’ dari anak gadis mereka. Adapun makna dari hepeng ’tuhor’ tersebut ialah sebagai tanda bahwa pihak laki-laki telah sah meminang anak gadis dari pihak perempuan di hadapan masyarakat. Pemberian hepeng ’tuhor’ dilakukan sebagi wujud penghormatan dari pihak laki- laki terhadap pihak perempuan. Dimana pihak laki-laki harus membagi sebagian dari harta mereka kepada pihak perempuan. Dengan adanya hepeng ’tuhor’ mereka akan membuat perkawinan itu lebih berat dan berharga sehingga dapat mencegah adanya perceraian. Dalam upacara perkawinan Batak Toba pembeli harus benar-benar menghormati pihak penjual. Dalam hal ini pihak perempuan harus menghormati pihak laki-laki sebagi ’hula-hulanya’ orang tua dari isterinya. Jadi, hepeng dalam upacara perkawinan Batak Toba merupakan bentuk tanda kehormatan dari pihak mempelai laki- laki kepada pihak mempelai perempuan. Dalam upacara perkawinan Batak Toba, ulos juga merupakan tanda kehormatan. Hal ini dapat dilihat dari pemberian ulos oleh orang tua pengantin perempuan kepada orang tua pengantin laki-laki.

3.2.6 Makna Etika dan Kesopanan

Masyarakat yang berbudaya adalah masyarakat yang mempunyai etika atau kesopaanan. Masyarakat Batak Toba adalah masyarakat yang berbudaya. Dengan kata lain masyarakat Batak Toba merupakan masyarakat yang memiliki etika atau kesopanan. Nelli Roliska L. Gaol. Tanda -tanda dalam upacara perkawinan batak toba tinjauan semiotika. 2007 USU e-Repository©2009 Makna tanda etika atau kesopanan dalam upacara perkawinan Batak Toba dapat dilihat dalam benda yang berupa tanda mandar hela. Tanda mandar hela dalam upacara perkawinan Batak Toba memiliki makna yang berhubungan dengan kehidupan bermasyarakat dan berumah tangga. Bentuk tanda mandar hela dalam upacara perkawinan Batak Toba merupakan tanda kesopanan, karena orang Batak Toba dalam mengikuti adat-istiadat harus menggunakan sarung ’mandar’. Mandar hela diberikan kepada menantu laki-laki oleh orang tua perempuan agar menantu mereka rajin mengikuti dan menghadiri adat-istiadat yang berlaku dalam masyarakat Batak Toba, laki-laki harus menggunakan sarung ’mandar’ sehingga kelihatan lebih sopan. Nelli Roliska L. Gaol. Tanda -tanda dalam upacara perkawinan batak toba tinjauan semiotika. 2007 USU e-Repository©2009

BAB III SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan

Kebudayaan adalah suatu keterampilan yang dimiliki oleh sekelompok masyarakat untuk mengenali, menginterpretasikan dan memproduksi tanda-tanda dengan cara yang sama Zoest, 1993:124. Salah satu masyarakat yang berbudaya itu adalah masyarakat Batak Toba. Masyarakat Batak Toba memiliki kebudayaan berupa adat- istiadat yang perlu dilindungi dan dipertahankan. Pada upacara adat-istiadat tersebut, kehadiran tanda-tanda yang berupa benda sangat penting. Adat-istiadat adalah suatu pelaksanaan upacara yang dilaksanakan untuk keperluan tertentu yang mengandung nilai, aturan dan norma-norma yang harus dipatuhi oleh masyarakat yang menganutnya. Sebagai contoh, masyarakat Batak Toba memiliki adat-istiadat perkawinan sebagai suatu tradisi yang diwariskan oleh nenek moyang dari generasi ke generasi, yaitu upacara yang dilakukan untuk membuat sebuah ikatan sosial dan ikatan kekeluargaan. Pada upacara perkawinan tersebut banyak digunakan tanda berupa simbol yang mempunyai makna dan fungsi yang sangat penting. Bentuk tanda-