produk.
39
Kedua, Pengartian intelijen sebagai Organisasi.
40
Ketiga pengertian intelijen sebagi tindakan.
41
B. Sejarah Intelijen Negara Indonesia
Dalam literatur Jawa kuno masa kerajaan Majapahit istilah intelijen dikenal dengan istilah Weri, Bleter dan Kecee serta telik sandi. Telik sandi digunakan aparat resmi dari
keprajuritan kerajaan, atau pada zaman sekarang seperti upaya-upaya “Sandi Yudha” yang memiliki fungsi utama meninjau situasi medan dan lokasi serta kekuatan musuh.
Sedangkan Weri, Bleter, dan Kecu digunakan untuk pekerjaan sejenis spionase, sabotase, propaganda atau provokasi pada masa seakarang.
42
1. Masa Kerajaan Hindu-Budha
Jawa Tengah merupakan pusat kebudayaan pertama dan tertua di Indonesia. Tepatnya di sekitar pegunungan Dieng sejak abad 6-7 M telah berdiri kerajaan
Kalingga yang bercorak Hindu. yang di kemudian hari menjadi cikal-bakal kerajaan- kerajaan di Nusantara
43
Pada saat itu peradaban Hindu dan Budha saling menunjukan eksistensinya dengan gelar peperangan dan didukung armada yang besar dan teknik militer lebih
maju kerajaan yang bercorak Budha mampu menahan. Hal ini menyebabkan lambat laun peradaban Hindu menjadi tenggelam dan akhirnya terjadi simbiose yang cukup
39
Hasil penelitian dan pengolahan dari data, fakta dan keterangan atau informasi yang di perlukan oleh seorang pemimpin sebagai bahan pengambilan keputusan.
40
Intelijen sebagai alat untuk mencapai tujuan dengan menggerakan kegiatan sesuai dengan fungsi dan peranannya serta memberikan Informasi sesuwai dengan tuntutan pimpinan yang berwenang dan
bertanggung jawab.
41
Intelijen adalah sebagai tindakan yang mengarah pada upaya merncukupi kebutuhan pimpinan akan bahan informasi.
42 Kunarto, Intelijen Pengertian dan Pemahamannya., h. 462-463
43
Ibid, h. 459-460
serasi. Simbiose tersebut dilukiskan dengan peninggalan candi-candi Hindu seperti Candi Loro Jongrang, Prambanan dan Borobudur.
Pada abad 13-14, terjadi sebuah pergeseran peradaban Kerajaan Jawa ke Kediri, Jawa Timur, yaitu Kediri Kahuripan yang selalu berperang dan menumpahkan darah
sesama keluarga, yang kemudian melahirkan kerajaan Majapahit dan puncak kejayaannya di bawah pimpinan Raja Hayam Wuruk dengan Gajah Mada sebagai
patihnya. Dalam pencapaian keemasan itu tercatat tekad dan kesanggupan Maha Patih Gajah
Mada yang tertuangkan dalam “Sumpah Palapa.”
44
Selain itu Maha Patih Gajah Mada berhasil membangun dan menyusun kekuatan militer yang besar dan kuat.”
45
Satu demi satu wilayah seperti Philipina, Vietnam, Kamboja, Thailand Selatan, dan
Malaysia pun dapat ditaklukkan. Salah satu peperangan yang melegenda adalah perang melawan Kerajaan
Pajajaran yang merupakan kerajaan besar dan sulit ditaklukkan.
46
Namun akhirnya terpaksa digunakan tipu muslihat dan teknik intelijen yang diawali dengan misi
diplomasi dengan melamar putri Diah Pita Loka untuk dipersuntung raja Hayam Wuruk.
44
Isi sumpah Palapa adalah: Tidak akan berhenti Prihatin Meninggalkan Kenikmatan Dunia sebelum mampu menyetukan Nusantara
45
Gajah mada membentuk dan membenagun paukan keamanan kerajaan dan sebuan-serbuan keluar secara terpisah. Untuk pengamanan internal Gajam mada membentuk “ Bayangkara”, yang dilandasi
dengan ikrar “Catur Prasetya”1 Satya Haprabu Setia kepada Negara dan Raja, 2 Hanyeken Musuh mengenyahkan Musuh-musuh masyarakat, 3 Ginaung Pratidinamengagungkan negara dan 4 Tan
satrisna Tidak terikat trisna pada sesuatu. Samapai saat ini Bayangkara adalah perwujudan POLRI dan ikrar catur prasetya masih relefan sebagai dasar tekad perjuangan dan unutk itulah Catur Presatya dijadikan
Karya POLRI. Lihat: Kunarto, Intelijen Pengertian dan Pemahamannya., h. 461
46
Kerajaan Pajajaran di pimpin oleh seorang Raja, Prabu siliwangi denga Gelar sri badungga maharaja, dan merupakan Kerajaan yang sanagt maju di bidang Agraris, setiap panen samapai 1000 kapal hasil Bumi
di jual ke eropa dan maladewa. Rakyatnya makmur dan sejahtra dan bebas dari upeti Pajak. Hal tersebut juga dapat kita jumpai di dalammkitab Waruga Jagad dari sumedang dan kitab pqanca kaki dari Ciamis.
Dalam kitab tersebut di gunakan kata Gemuh pakuan untuk menunjukan bagaimana Makmurnya Pajajaran. Selain itu Pajajaran adalah Krajaan Pajajaran Memiliki armada tempur yang kuat Seperti pasukan gaja yang
terlatih, Ribuan pasukan Kuda, dan prajurit Kavileri yang siap dengan Formasi tempur. Lihat: Setia Hidayat dan N Syamsuddin Ch Haesy, Sangkakala Pajajaran: Upaya Awal Mengeja dan Menyingkap Makna
Rumpaka
, Jakarta: PT Bina Rena Pariwara. 2004, h. 19
Melalui lamaran ini, berarti Kerajaan Pajajaran harus mengantarkan putri Diah Pita Loka ke Majapahit. Sayangnya, sesampainya di Bubat, pasukan Pajajaran
dihadang oleh
pasukan Majapahit
dengan permintaan
agar mereka
“mempersembahkan” putri Diah Pita Loka kepada Hayam Wuruk. Seluruh pembesar kerajaan Pajajaran marah. Tanpa berpikir taktis, mereka bertekad agar lebih baik mati
berkalang tanah daripada menyerahkan sang putri, dan akhirnya terjadilah perang yang dimenangkan oleh Majapahit .
Pada dasarnya peristiwa di atas merupakan trik intelijen yang dideskripsikan oleh Gajah Mada dengan memancing keluar pasukan Pajajaran menuju Majapahit dengan
seluruh pembesar kerajaan hanya untuk upacara perkawinan.
2. Masa Kerajaan Islam