8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Abortus
Pengertian Abortus menurut Chalik 1998 ialah kehamilan yang berhenti prosesnya sebelum umur 20 minggu, atau berat fetus yang lahir 500 gram atau
kurang. Abortus menurut Taber yaitu berakhirnya kehamilan sebelum periode viabilitas janin, yaitu yang berakhir sebelum berat badan janin 500 gram. Bila berat
badan tidak diketahui, maka perkiraan lama kehamilan kurang dari 20 minggu lengkap Taber,1994. Sementara WHO mendefenisikan abortus sebagai kematian
dan pengeluaran janin dari uterus baik secara spontan maupun disengaja sebelum usia kehamilan 22 minggu.
Istilah abortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan. Sampai saat ini janin yang terkecil
yang dilaporkan dapat hidup di luar kandungan, mempunyai berat badan 297 gram waktu lahir. Akan tetapi, karena jarangnya janin yang dilahirkan dengan berat badan
di bawah 500 gram bertahan hidup, maka abortus ditentukan sebagai berakhirnya kehamilan sebelum janin mencapai berat 500 gram atau kurang dari 20 minggu.
2.2 Klasifikasi Abortus
2.2.1 Abortus Berdasarkan Riwayat Kejadiannya
a. Abortus Spontan Spontaneus Abortion
Abortus yang terjadi tanpa disengaja atau tanpa didahului tindakan apapun. Artinya abortus terjadi karena kelainan, gangguan, dan penyakit
Universitas Sumatera Utara
9
b. Abortus Buatan Provokatus Abortion Abortus yang terjadi karena disengaja dengan maksud-maksud tertentu.
2.2.2 Abortus Berdasarkan Pelaksanaannya
a. Abortus provokatus medisinalis Abortus Legal Pengguguran kandungan yang dilakukan atas dasar pertimbangan untuk
menyelamatkan jiwa ibu hamil. Misalnya jika ibu tersebut mengalami penyakit yang sangat berat.
b. Abortus provokatus kriminalis Abortus Ilegal Pengguguran kandungan yang dilakukan bukan atas pertimbangan keselamatan
jiwa ibu hamil.
2.2.3 Abortus Berdasarkan Gambaran Klinis
a. Abortus mengancam imminens Abortus yang ditegakkan jika muncul rabas vagina mengalami perdarahan selama
paruh pertama pertama kehamilan. b. Abortus tak terelakkan insipiens
Perdarahan per vagina yang hebat karena area plasenta yang luas terlepas dari dinidng uterus mengakibatkan kehamilan mustahil untuk dilanjutkan.
c. Abortus yang Tidak Lengkap inkomplet Kondisi dimana sebagian atau seluruh bagian plasenta tertahan,walaupun janin
sudah dikeluarkan, sehingga terjadi perdarahan hebat walaupun nyeri dapat hilang.
d. Abortus Lengkap komplet Kondisi dimana seluruh hasil konsepsi dari uterus dikeluarkan dari rahim.
Universitas Sumatera Utara
10
e. Kegagalan kehamilan dini missed abortion Kehamilan dengan janin yang sudah mati tetapi jaringan janin dan plasenta
tertahan di dalam uterus. f. Abortus septik
Abortus disertai infeksi beratdengan penyebaran kuman atau toksinnya kedalam peredaran darah.
g. Abortus infektious Abortus yang disertai infeksi pada genitalia.
h. Abortus yang Berulang habitualis Abortus yang berulang 3 kali berturut-turut atau lebih. Wanita yang mengalami
abortus habitualis tidak mengalami kesulitan untuk hamil, tetapi kehamilannya terhenti sebelum waktunya.
2.3 Gejala Klinis