Umur Kehamilan yang Diketahui Paritas

51

5.2.3 Umur Kehamilan yang Diketahui

Proporsi Ibu PUS yang mengalami abortus berdasarkan umur kehamilan yang tercatat dalam kartu status rekam medik di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2010-2013 dapat dilihat pada gambar ini. Gambar 5.8 Diagram Bar Proporsi Ibu PUS yang Mengalami Abortus Berdasarkan Umur Kehamilan yang Diketahuidi Rumah sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2010-2013 Berdasarkan gambar 5.8 dapat dilihat bahwa berdasarkan umur kehamilan yang tercatat proporsi tertinggi Ibu PUS yang mengalami abortus adalah pada umur tujuh minggu hingga sembilan minggu 46,8. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa umur kehamilan Ibu PUS yang mengalami abortus ada pada trimester I kehamilan 0-12 minggu 91,5. Abortus adalah kematian dan pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan sebelum 22 minggu, yang artinya terjadi pada trimester I dan trimester II kehamilan. Dari 106 Ibu PUS yang mengalami abortus 99,1 adalah abortus spontan. Sekitar 60-80 abortus spontan terjadi pada trimester I yang disebabkan kelainan kromosom 2.2 13.8 46.8 28.7 7.4 1.1 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 1-3 4-6 7-9 10-12 13-15 16-18 p e rs e n ta se Umur Kehamilan Series1 Universitas Sumatera Utara 52 50, gangguan endokrin 23, kelainan rahim 15, dan gangguan pada perkembangan embrio 12. Hal ini menyebabkan usia kehamilan pada trimester I berisiko tinggi terhadap abortus Winkjosastro 2009.

5.2.4 Paritas

Proporsi Ibu PUS yang mengalami abortus berdasarkan paritas di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan tahun 2010-2013 dapat dilihat pada gambar ini. Gambar 5.9 Diagram Pie Proporsi Ibu PUS yang Mengalami Abortus Berdasarkan Paritas Tahun 2010-2013 Berdasarkan gambar 5.9 dapat dilihat bahwa berdasarkan paritas proporsi tertinggi Ibu PUS yang mengalami abortus adalah tidak aman 72,6. Paritas yang aman bagi Ibu adalah pada paritas 2- 3 dan paritas yang tidak aman adalah paritas 1 dan ≥4. Paritas yang tidak aman merupakan salah satu faktor risiko kejadian abortus sesuai dengan penelitian Wiknjosastro 2002 yang menyatakan bahwa paritas yang tidak aman dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin karena keadaan rahim yang lemah. 72,6 27,4 Tidak aman Aman Universitas Sumatera Utara 53

5.2.5 Frekuensi Abortus