remaja. G. H. Mead dalam Burns, 1993 menjelaskan bahwa diri dari setiap individu berkembang sebagai hasil dari aktifitas sosial dan pengalaman dan
hubungan dengan individu lainnya di dalam proses tersebut. Konsep diri sebagai suatu obyek timbul di dalam interaksi sosial sebagai suatu hasil perkembangan
dari perhatian individu tersebut mengenai bagaimana orang lain bereaksi kepadanya.
2.2.4 Faktor yang mempengaruhi terbentuknya konsep diri
Calhoun dan Acocella 1990 mengemukakan tentang sumber informasi yang penting dalam pembentukan konsep diri antara lain:
•
Orangtua , dikarenakan orangtua adalah kontak sosial yang paling
awal dan yang paling kuat dialami oleh individu
•
Teman sebaya peer group, teman sebaya menempati peringkat
kedua karena selain individu membutuhkan cinta dari orangtua juga membutuhkan penerimaan dari teman sebaya dan apa yang
diungkapkan pada dirinya akan menjadi penilaian terhadap diri individu
•
Masyarakat , dalam masyarakat terdapat norma-norma yang akan
membentuk konsep diri pada individu, misalnya pemberian
perlakuan yang berbeda pada laki-laki dan perempuan akan membuat laki-laki dan perempuan berbeda dalam berperilaku.
2.2.5 Fungsi konsep diri
Pujijogjanti dalam Ghufron dan Risnawita, 2010 ada tiga peranan penting dari konsep diri sebagai penentu perilaku, yaitu:
• Konsep diri berperan dalam mempertahankan keselarasan batin.
Pada dasarnya individu selalu mempertahankan keseimbangan dalam kehidupan batinnya. Bila timbul perasaan, pikiran dan
persepsi yang tidak seimbang atau bahkan saling berlawanan, maka akan terjadi iklim psikologi yang tidak menyenangkan sehingga
akan merubah perilaku. •
Keseluruhan sikap dan pandangan individu terhadap diri berpengaruh besar terhadap pengalamannya. Setiap individu akan
memberikan penafsiran yang berbeda terhadap sesuatu yang dihadapi.
• Konsep diri adalah penentu pengharapan individu. Jadi
pengharapan adalah inti dari konsep diri. Konsep diri merupakan seperangkat harapan dan penilaian perilaku yang menunjuk pada
harapan tersebut. Sikap dan pandangan negatif terhadap kemampuan diri menyebabkan individu menetapkan titik harapan
yang rendah. titik tolak yang rendah menyebabkan individu tidak mempunyai motivasi yang tinggi.
Berdasarkan ketiga peranan konsep diri tersebut dapat disimpulkan bahwa konsep diri selain berperan sebagai pengharapan juga berperan sebagai sikap diri
sendiri dan penyeimbang batin bagi individu.
2.2.6 Pengukuran konsep diri