Kebutuhan Kompetensi External Motivator

c. Sikap

Attitude Para peneliti menyarankan jika seseorang diperintahkan untuk menampilkan tingkah laku yang berlawanan dari sikap orang tersebut, perubahan sikap akan terjadi. Sikap merupakan hasil dari perubahan dalam proses belajar yang terjadi dalam diri si anak, sehingga setelah melalui proses belajar si anak diharapkan dapat memiliki perubahan sikap ke arah yang lebih baik. Flemming dan Levie dalam Frith, 2004 menjelaskan ada tiga pendekatan pada perubahan sikap, yaitu: “mengembangkan pesan-pesan yang bersifat meyakinkan, memberikan contoh dan penguatan yang selaras pada tingkah laku dan antara kognitif, afektif dan komponen tingkah laku pada perubahan sikap.” Flemming dan Levie juga menyarankan bahwa jika seseorang dibujuk untuk menampilkan tingkah laku yang berlawanan dengan sikap yang diinginkan orang itu sendiri, maka perubahan sikap akan muncul.

d. Kebutuhan

Need Kebutuhan individu dari pelajar bisa sangat beragam. Yang paling banyak di ketahui mengenai klasifikasi dari kebutuhan manusia yang paling di percaya adalah hirarki kebutuhan Maslow, ada lima tingkat kebutuhan pada hirarki tersebut: 1 Kebutuhan Psikologis level terendah 2 Kebutuhan akan keamanan level terendah 3 Cinta kasih dan saling memiliki kebutuhan tertinggi 4 Kebutuhan penghargaan atau self-esteem kebutuhan tertinggi 5 Aktualisasi diri kebutuhan tertinggi. Pentingnya aspek ini dalam motivasi adalah kebutuhan tingkat terendah harus terpenuhi sebelum tingkat kebutuhan tertinggi menjadi yang paling dominan dalam mempengaruhi tingkah laku. Pelajar tidak akan siap untuk belajar jika kebutuhan mendasar mereka tidak terpenuhi. Anak yang pergi ke sekolah dalam keadaan lapar tidak mampu bergerak untuk belajar. Kebutuhan terendah ini harus terlebih dahulu di penuhi.

e. Kompetensi

Competence Kompetensi adalah motif intrinsik untuk belajar yang sangat berhubungan dengan self-efficacy. Manusia pada umumnya menerima kepuasan ketika melakukan selalu dengan baik. Pada siswa yang memiliki rasa self-efficacy rendah, guru tidak hanya mengembangkan situasi dimana kesuksesan terjadi tetapi juga memberikan pelajar kesempatan untuk mengerjakan tugas yang menantang melalui pembuktian pada dirinya bahwa mereka mampu untuk mencapai nya. Pintrich dan Schunk 2002 juga menjelaskan bahwa dalam diri seseorang haruslah memiliki need of competence untuk membangkitkan motivasinya dalam kinerja akademik. Sehingga individu lebih termotivasi untuk merasa kompeten pada salah satu bidang akademik yang diminatinya.

f. External Motivator

External motivator berupa dukungan informasi, material, emosional, dan harus dapat diterima, bernilai dan mendukung bagi pelajar. Mereka harus merasa bahwa pandangan mereka itu bernilai, dan mereka mempunyai kesempatan untuk berbagi tentang pemikiran dan perasaan mereka. McCombs 1996 “Kondisi eksternal yang mendukung kondisi internal tersebut meliputi; ketentuan pada perhubungan, pilihan, kontrol, tantangan, tanggung jawab, kompetensi, hubungan personal, kesenangan, dan dukungan dari lainnya sebagai bentuk dari kepedulian, rasa hormat dan bimbingan dalam pengembangan kemampuan”. Model ARCS dari Keller dalam Frith, 2004 menjelaskan ada empat komponen yang membentuk motivasi dalam belajar, yaitu;

a. Attention