Hasil uji hipotesis minor

body_image -.027 .226 -.015 -.118 .906 ideal_self -.380 .380 -.087 -.998 .321 social_self .227 .317 .077 .716 .476 duk_emosional -.359 .146 -.266 -2.456 .016 duk_penghargaa n .171 .139 .124 1.227 .223 duk_instrumenta l .233 .270 .072 .862 .391 duk_informatif .488 .219 .233 2.232 .028 duk_jaringan .287 .324 .083 .887 .378 a. Dependent Variable: motivasi_belajar Setelah mengetahui koefisien-nya, maka dapat disusun persamaan regresinya sebagai berikut: Berdasarkan tabel 4.6, dari 9 koefisien regresi yang dihasilkan ternyata hanya 3 IV yang secara statistik berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar, yaitu 1 variabel dari dimensi konsep diri yaitu subjective self dengan nilai signifikansi 0.000 dan 2 dari dukungan sosial yaitu dukungan emosional 0.016 dan dukungan informatif 0.028 nilai p 0,05.

4.3.2 Hasil uji hipotesis minor

Untuk menjawab hipotesis minor dalam penelitian ini, maka dilakukan uji proporsi, yaitu mencari proporsi varians masing-masing variabel independen penelitian. Nilai signifikansi pada kolom Sig. F Change kemudian dibandingkan Motivasi Belajar = 16.012 + 0.776 sub_self + -0.027 body_image + -0.380 ideal_self + 0.227 social_self + -0.359 duk_emosional + 0.171 duk_penghargaan + 0.233 duk_instrumental + 0.488 duk_informatif + 0.287 duk_jaringan dengan 0.05 taraf sigifikansi 5 yang telah ditentukan sebelumnya. Jika nilai signifikansi 0.05, maka variabel tersebut dapat dikatakan signifikan. Besarnya proporsi varians pada motivasi belajar dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.7 Proporsi Varians Ket: 1. Subjective self 2. Body image 3. Ideal self 4. Social self 5. Dukungan emosional 6. Dukungan penghargaan 7. Dukungan instrumental 8. Dukungan informatif 9. Dukungan jaringan Dari tabel 4.7, diketahui bahwa hanya terdapat 3 variabel independen yang memiliki pengaruh signifikan terhadap motivasi belajar yaitu, subjective self dengan nilai signifikansi 0.000, kemudian variabel dukungan penghargaan dengan nilai signifikansi 0.016 dan variabel dukungan informatif dengan nilai signifikansi Model Summary j Change Statistics Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate R Square Change F Change df1 Df2 Sig. F Change 1. .589 a .347 .340 4.00378 .347 46.815 1 88 .000 2. .589 b .347 .332 4.02673 .000 .000 1 87 .999 3. .592 c .350 .328 4.04048 .003 .409 1 86 .524 4. .603 d .364 .334 4.02208 .013 1.788 1 85 .185 5. .607 e .368 .330 4.03213 .004 .577 1 84 .450 6. .641 f .411 .368 3.91654 .043 6.031 1 83 .016 7. .647 g .419 .369 3.91342 .008 1.133 1 82 .290 8. .677 h .459 .406 3.79929 .040 6.000 1 81 .016 9. .681 i .464 .404 3.80431 .005 .786 1 80 .378 0.016. Sedangkan 6 variabel independen lainnya, yaitu: body image, ideal self, social self, dukungan emosional, dukungan instrumental, dan dukungan jaringan tidak signifikan. Dengan demikian, dari 9 hipotesis minor dalam penelitian ini, ada 3 hipotesis minor yang ditolak yaitu, H 01 Tidak ada pengaruh yang signifikan subjective self terhadap motivasi belajar remaja panti sosial, H 06 tidak ada pengaruh yang signifikan dukungan penghargaan terhadap motivasi belajar remaja panti sosial dan H 08 tidak ada pengaruh yang signifikan dukungan informatif terhadap motivasi belajar remaja panti sosial. Adapun penjelasan dari nilai R square change dari masing-masing IV adalah sebagai berikut: 1. Variabel subjective self memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 34,7 bagi motivasi belajar dan signifikan secara statistik. Nilai signifikansi 0.000. Jadi, semakin tinggi subjective self seseorang maka akan semakin tinggi pula motivasi belajarnya. Maka untuk hasil uji hipotesis minornya, ditolak, karena hasil tersebut signifikan. 2. Variabel body image memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 0 bagi motivasi belajar dan tidak signifikan secara statistik. Nilai signifikansi 0.999. Jadi, body image tidak memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar anak. Maka untuk hasil uji hipotesis minornya, diterima, karena hasil tersebut tidak signifikan. 3. Variabel ideal self memberi sumbangsih atau pengaruh sebesar 3 bagi motivasi belajar dan tidak signifikan secara statistik. Nilai signifikansi 0.524. Jadi, semakin tinggi ideal self seseorang maka akan semakin tinggi juga motivasi belajarnya. Maka untuk hasil uji hipotesis minornya, diterima, karena hasil tersebut tidak signifikan. 4. Variabel social self memberi sumbangan atau pengaruh sebesar 1,3 bagi motivasi belajar dan tidak signifikan secara statistik. Nilai signifikansi 0.185. Jadi, semakin tinggi social self seseorang maka semakin tinggi pula motivasi belajarnya. Maka untuk hasil uji hipotesis minornya, diterima, karena hasil tersebut tidak signifikan. 5. Variabel dukungan emosional memberi sumbangsih atau pengaruh sebesar 0,4 bagi motivasi belajar dan tidak signifikan secara statistik. Nilai signifikansi 0.450. Jadi, semakin tinggi dukungan emosional seseorang maka semakin tinggi pula motivasi belajarnya. Maka untuk hasil uji hipotesis minornya, diterima, karena hasil tersebut tidak signifikan. 6. Variabel dukungan penghargaan memberi sumbangsih atau pengaruh sebesar 4,3 bagi motivasi belajar dan signifikan secara statistik. Nilai signifikansi 0.016. Jadi, semakin tinggi dukungan penghargaan seseorang maka akan semakin tinggi pula motivasi belajarnya. Maka untuk hasil uji hipotesis minornya, ditolak, karena hasil tersebut signifikan. 7. Variabel dukungan instrumental memberi sumbangsih atau pengaruh sebesar 0,8 bagi motivasi belajar dan tidak signifikan secara statistik. Nilai signifikansi 0.290. Jadi, semakin tinggi dukungan instrumental seseorang maka akan semakin tinggi pula motivasi belajarnya. Maka untuk hasil uji hipotesis minornya, diterima, karena hasil tersebut tidak signifikan. 8. Variabel dukungan informatif memberi sumbangsih atau pengaruh sebesar 4 bagi motivasi belajar dan signifikan secara statistik. Nilai signifikansi 0.016. Jadi, semakin tinggi dukungan informatif seseorang maka akan semakin tinggi pula motivasi belajarnya. Maka untuk hasil uji hipotesis minornya, ditolak, karena hasil tersebut signifikan. 9. Variabel dukungan jaringan memberi sumbangsih atau pengaruh sebesar 0,5 bagi motivasi belajar dan tidak signifikan secara statistik. Nilai signifikansi 0.378. Jadi, semakin tinggi dukungan jaringan seseorang maka akan semakin tinggi pula motivasi belajarnya. Maka untuk hasil uji hipotesis minornya, diterima, karena hasil tersebut terbukti tidak signifikan.

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Pada bab lima peneliti akan memaparkan lebih lanjut mengenai hasil dari penelitian yang telah dilakukan. Bab ini terdiri dari tiga bagian yaitu kesimpulan, diskusi, dan saran.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan analisis regresi, maka kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah: 1. “Ada Pengaruh yang Signifikan Antara Konsep Diri dan Dukungan Sosial Terhadap Motivasi Belajar Remaja Panti Sosial”. Selanjutnya untuk proporsi varians yang dapat dijelaskan oleh Independent Variable IV dari konsep diri subjective self, body image, ideal self, social self dan dukungan sosial dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informatif, dukungan jaringan sejumlah 46,4 sedangkan sisanya sejumlah 53,6 dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. 2. Jika dilihat berdasarkan koefisien regresi pada setiap variabel yang dihasilkan berdasarkan analisis statistik, maka variabel subjective self, dukungan emosional dan dukungan informatif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar. Dengan nilai signifikansi subjective self 0.000, dukungan emosional 0.016 dan dukungan informatif 0.028.