Uji Normalitas Data Uji Autokorelasi Uji Heterokedastisitas Uji Multikolinearitas

36 Ho : bi = 0, artinya distress risk, firm size, dan book to market ratio secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap return pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. H 1 : bi ≠ 0, artinya distress risk, firm size, dan book to market ratio secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kriteria penilaian hipotesis pada uji-t : Ho diterima jika t hitung ≤ t tabel pada � = 5 Ho ditolak jika t hitung hitung t tabel pada � = 5 3.9.3. Uji Asumsi Klasik Sebelum data tersebut dianalisis, model regresi harus memenuhi syarat asumsi klasik, hal ini untuk mendapatkan nilai pemeriksa yang tidak bias dan efisien Best, Linier, Unbiased, Efficient estimatorBLUE. Pengujian asumsi klasik meliputi : uji normalitas, uji heterokedastisitas, uji autokorelasi, dan uji multikolinearitas.

3.9.3.1. Uji Normalitas Data

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Kolmograv Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asymp.sig. 2-tailed diatas 37 signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal Muslich, Syafrizal, 2012:100.

3.9.3.2. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan ntuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara anggota serangkaian data yang diobservasi dan dianalisis menurut ruang atau menurut waktu, cross section atau time series Wibowo, 2012:101. Model regresiyang baik adalah bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi ini menggunakan uji Lagrange Multiplier LM Test.

3.9.3.3. Uji Heterokedastisitas

Adanya varians variabel independent adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Heterokedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka akan ada nilai indikasi terjadi heterokedastisitas. Jika probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas. Uji heterokedastisitas juga pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Muslich, Syafrizal, 2012:108. 38

3.9.3.4. Uji Multikolinearitas

Istilah kolineritas ganda multicollinearity diciptakan oleh Ragner Frish di dalam bukunya : Statistical Confluence Analysis By Means Of Complete Regression Sistem. Aslinya istilah ini berarti adanya hubungan linear yang sempurna atau eksak perfect or exact diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi multikolinear sempurna muncul ketika jumlah obesrvasi nol, sedangkan multikolinear tak sempurna muncul ketika jumlah observasi lebih kecil dari jumlah parameter yang akan ditaksir. Muslich dan Syafrizal,2012:133. 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia BEI Tahun 2010-2014 4.1.1 PT. Gudang Garam Tbk PT Gudang garam Tbk adalah sebuah perusahaan produsen rokok populer asal Indonesia. Perusahaan ini didirikan tanggal 26 Juni 1958 oleh Suryo Winowidjojo, yang merupakan pemimpin dalam produksi rokok kretek. Suryo Winowidjojo adalah seorang pengusaha Indonesia yang merupakan pendiri Gudang Garam, salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia. Sebelum mendirikan Gudang Garam, ia sempat bekerja di pabrik rokok “93” milik pamannya. Berkat kerja keras dan kerajinannya dia mendapat promosi dan akhirnya menduduki posisi direktur di perusahaan tersebut. Suryo Winowidjojo kemudian keluar dari pabrik rokok “93” dan pada usia 35 tahun ia mendirikan perusahaannya sendiri yaitu pabrik rokok Gudang Garamdi Kediri, Jawa Timur. Dia membeli tanah di Kediri dan memulai memproduksi rokoknya sendiri diawali dengan rokok kretek dari klobot. Gudang Garam didirikannya pada tahun 1958, dan kemudian berkembang pesat dengan jumlah karyawan mencapai 500.000 orang yang menghasilkan 50 juta batang kretek setiap bulannya. Pada tahun 1958, Gudang Garam telah tercatat sebagai pabrik kretek terbesar di Indonesia.

Dokumen yang terkait

Pengaruh ukuran perusahaan, book to market, beta, earning dan financial distress terhadap subsequent return saham : pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia periode tahun 2009 – 2013

1 24 206

PENGARUH RETURN MARKET, SIZE, DAN BOOK TO MARKET RATIO TERHADAP KINERJA SAHAM OTOMOTIF DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2011

0 8 87

Pengaruh Distress Risk,Firm Size, Dan Book To Market Ratio Terhadapreturn Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010 – 2014

0 0 10

Pengaruh Distress Risk,Firm Size, Dan Book To Market Ratio Terhadapreturn Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010 – 2014

0 0 2

Pengaruh Distress Risk,Firm Size, Dan Book To Market Ratio Terhadapreturn Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010 – 2014

0 0 13

Pengaruh Distress Risk,Firm Size, Dan Book To Market Ratio Terhadapreturn Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010 – 2014

0 0 14

Pengaruh Distress Risk,Firm Size, Dan Book To Market Ratio Terhadapreturn Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010 – 2014

0 0 2

Pengaruh Distress Risk,Firm Size, Dan Book To Market Ratio Terhadapreturn Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010 – 2014

0 0 5

ANALISIS PENGARUH DISTRESS RISK, BETA, FIRM SIZE DAN BOOK TO MARKET RATIO TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2007-2010 - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 10

ANALISIS PENGARUH DISTRESS RISK, BETA, FIRM SIZE DAN BOOK TO MARKET RATIO TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2007-2010 - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 18