Nilai-Nilai Budaya Sistem dan Orientasi Nilai Budaya

2.2.2 Makna

Makna adalah hubungan antara bahasa dengan dunia luar yang telah disepakati bersama oleh pemakai bahasa sehingga dapat dimengerti Bolinger dalam Aminuddin, 1981 : 108. Dengan mempelajari suatu makna pada dasarnya juga mempelajari bagaimana setiap pemakai bahasa dalam suatu masyarakat dapat saling mengerti. Dari pengertian tersebut dapat diketahui adanya unsur pokok yang tercakup di dalamnya, yaitu: 1. Makna adalah hasil hubungan bahasa dengan dunia luar, 2. Penentuan hubungan terjadi karena kesepakatan para pemakai, serta 3. Perwujudan makna itu dapat digunakan untuk menyampaikan informasi sehingga dapat saling mengerti. Dalam penelitian ini, makna yang menjadi acuan peneliti untuk menganalis simbol-simbol yang terdapat dalam pemberian ulos pada upacara perkawinan adat Batak Toba. Pemberian ulos dalam upacara perkawinan adat Batak Toba merupakan sebuah simbolik dan memiliki makna pada tiap tuturan yang disampaikan.

2.2.3 Nilai-Nilai Budaya

Nilai-nilai budaya merupakan nilai-nilai yang ditanam atau disepakati oleh masyarakat yang mengakar pada kebiasaan, kepercayaan, simbol-simbol dengan karakteristik tertentu yang dapat dibedakan satu dengan yang lain sebagai acuan perilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau yang sedang terjadi. Nilai- nilai budaya akan tampak pada simbol-simbol, slogan, motto, dan visi misi. Nilai budaya merupakan lapisan abstrak dan luas ruang lingkupnya, tingkat ini adalah ide-ide yang mengkonsepkan hal-hal yang paling bernilai dalam kehidupan masyarakat. Kluckhohn dalam Pelly 1994 mendefinisikan nilai budaya sebagai konsepsi umum yang terorganisasi dan mempegaruhi perilaku yang berhubungan dengan alam, kedudukan manusia dengan alam, hubungan orang dengan orang lain, dengan hal-hal yang diingkan atau tidak diinginkan yang mungkin bertalian dengan hubungan orang dengan lingkungan dan sesama manusia. Nilai-nilai budaya bersifat umum, luas, dan tidak konkret. Oleh sebab itu, nilai budaya tidak dapat diganti dengan nilai-nilai budaya yang lain dalam waktu singkat. Sibarani 2004 : 178 membagi nilai-nilai budaya menjadi dua bagian, yaitu 1 kedamaian, ialah kesopansantunan, kejujuran, kesetiakawanan sosial, kerukunan, komitmen, pikiran positif, dan rasa syukur; dan 2 kesejahteraan, ialah kerja keras, disiplin, pendidikan, kesehatan, gotong-royong, pengelolaan gender, pelestarian, kreativitas budaya, dan peduli lingkungan.

2.2.4 Sistem dan Orientasi Nilai Budaya

Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani system yang memiliki arti himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama. Sistem budaya merupakan tingkatan yang paling tinggi dalam adat- istiadat. Hal itu disebabkan karena nilai-nilai budaya itu merupakan konsep- konsep mengenai apa yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar dari warga masyarakat yang dianggap bernilai dan penting dalam hidup, sehingga dapat berfungsi sebagai suatu pedoman yang memberi arah dan orientasi pada kehidupan masyarakat itu sendiri. Dalam masyarakat ada sejumlah niali budaya yang satu dan lainnya saling berkaitan sehingga merupakan suatu sistem. Secara fungsional, sistem nilai ini mendorang individu untuk berperilaku seperti apa yang ditentukan. Mereka percaya bahwa hanya dengan berperilaku seperti itu mereka akan berhasil Kahl dalam Pelly, 1994. Orientasi nilai budaya dalam penelitian ini akan diikuti orientasi yang berhubungan dengan masalah dasar dalam kehidupan manusia.

2.3 Tinjauan Pustaka