masyarakat yang dianggap bernilai dan penting dalam hidup, sehingga dapat berfungsi sebagai suatu pedoman yang memberi arah dan orientasi pada
kehidupan masyarakat itu sendiri. Dalam masyarakat ada sejumlah niali budaya yang satu dan lainnya saling
berkaitan sehingga merupakan suatu sistem. Secara fungsional, sistem nilai ini mendorang individu untuk berperilaku seperti apa yang ditentukan. Mereka
percaya bahwa hanya dengan berperilaku seperti itu mereka akan berhasil Kahl dalam Pelly, 1994.
Orientasi nilai budaya dalam penelitian ini akan diikuti orientasi yang berhubungan dengan masalah dasar dalam kehidupan manusia.
2.3 Tinjauan Pustaka
Berdasarkan tinjauan pustaka yang dilakukan, maka ada sejumlah sumber yang relevan untuk dikaji dalam penelitian ini. Adapun sumber tersebut adalah
sebagai berikut : Penelitian tentang upacara perkawinan adat Batak Toba pernah dilakukan
oleh Nurcahaya 2010. Beliau membahas tentang Tuturan pada Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Batak Toba dalam skripsinya. Metode yang digunakan
adalah metode simak libat cakap yang dilanjutkan dengan teknik rekam. Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan tuturan yang dominan dengan menggunakan
teori pragmatik. Ralisah 2005 dalam skripsinya yang berjudul
Tanda-Tanda pada Upacara Pekawinan Aceh Singkil
membahas tentang tanda-tanda yang ada dalam adat-istiadat perkawinan Aceh Singkil. Metode yang digunakan adalah metode
simak cakap dengan teknik yang digunakan berupa teknik pancing, teknik semuka, dan teknik catat. Sebagai bahan kajian semiotika dengan menggunakan
teori Ferdinand de Saussure. Debora 2014 dalam skripsinya yang berjudul
Makna Simbolik Upacara Adat Mangulosi Pemberian Ulos
pada
Siklus Kehidupan Masyarakat Batak Toba di Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir
membahas mengenai makna simbolik pemberian ulos tersebut dan membahas tentang tahapan pemberian ulos.
Metode penelitian yang dilakukan ialah metode kualitatif dan deskriptif dan dengan teknik pengumpulan data studi pustaka dan observasi.
Indrayadi 2014 dalam skripsinya yang berjudul
Konsep Laki-Laki dalam Leksikon Tuturan Palang Pintu Betawi di Kampung Setu Babakan DKI Jakarta :
Kajian Antropolinguistik
membahas tuturan yang terdapat dalam perkawinan adat Betawi.
Ada pula buku yang membahas mengenai upacara perkawinan adat Batak Toba, dan beberapa uraian mengenai ulos yang dipakai dalam upacara tersebut.
Buku itu ditulis oleh R.H.P. Sitompul 2009 yang berjudul
Ulos Batak Toba Tempo Dulu-Masa Kini
. Buku tersebut banyak membahas tentang ulos dan upacara- upacara adat Batak Toba.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Wisma Duma pada tanggal 02 Agustus sampai 25 Agustus 2015.
3.2 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah : a
Data primer Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung dengan cara
mewawancari beberapa narasumber di lokasi penelitian. Informan yang direncanakan berjumlah empat orang. Adapun syarat-syarat untuk menjadi
informan adalah sebagai berikut : 1.
Berjenis kelamin pria; 2.
Berusia antara 30-60 tahun tidak pikun; 3.
Sudah berumah tangga dan mengerti mengenai upacara pernikahan adat Batak Toba;
4. Mampu berbahasa Batak Toba dengan baik;
5. Sehat jasmani dan rohani Mahsun,1995:106.
b Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung. Misalnya diperoleh dari buku, skripsi, dan jurnal.