Makna Menasehati Makna Simbolik Pemberian Ulos

Data 10 : “mardalan ma pardalanan sian toru ni tapian, tudia pe hamu mangalangka sai tusi ma dapotan parsaulian. ” berjalanlah dijalan bawah, kemana pun melangkah kesitu pulalah rejeki. Pada pemberian ulos disini, tersirat sebuah harapan yaitu sipenerima ulos akan selalu mendapat berkat dan kesejahteran dimanapun dan kemanapun mereka melangkah. Data 11 : “torop ma dangka na torop ma nang ranting na, gabe ma amana songoni ma nang angka boruna”tegaklah batang maka tegaklah ranting, berhasillah ayah begitu pulalah putrinya. Melalui pemberian ulos tersebut, terselip sebuah harapan dimana harapan itu ialah semoga ayah yang bijaksana menghasilkan anak yang bijaksana pula.

4.2.2 Makna Menasehati

Pemberian ulos yang memiliki makna menasehati dapat dilihat pada contoh kalimat berikut; Data 1 : “marsiamin -aminan ma hamu songon lampak ni gaol, marsitungkol- tungkolan ma hamu songon suhat na tubu ni robean. ”. saling setialah kalian seperti pelepah pisang dan saling mendukung seperti keladi diujung bukit. Pemberian ulos diatas memiliki makna menasehati pengantin agar saling setia dan saling mendukung dalam situasi apapun, agar kehidupan rumah tangga yang dijalani sejahtera dan bahagia. Data 2 : “hamu ma na gabe ulu di ibana. Aut beha ndang malo dope ibana marsinonduk, manganju ma hamu di ibana .” kamulah yang menjadi kepala baginya. Ntah belum pandai dia berumah tangga, harap kamu memakluminya. Pada pemberian ulos tersebut terselip nasehat untuk menantunya menjadi pemimpin di dalam rumah tangga yang dibangun bersama putri mereka, dan dapat memaklumi segala kekurangan dan kesalahan istrinya. Karena tugas seorang suami adalah membimbing dan mengarahkan istrinya. Data 3 : “ho pe, borungku, sinondukmon ma na gabe ulu di ho, nda ng sai jonok be hami mamodai ho. Patuduhon ma tu sinondukmu, tu simatuam, dongan tubum dohot borumuna, tarlumobi tu amangmu tulang ni hela on, na boru ni raja do ho nagok roha dohot poda ” kamu juga, putriku, suamimu inilah yang menjadi kepala bagimu, tidak bisa lagi kami dekat untuk menasehatimu. Tunjukanlah kepada suamimu, kepada mertuamu, dongan tubu mu, dan boru mu, terlebih kepada ayahmu, tulang menantu ini, bahwa kamu seorang wanita baik-baik yang menuruti nasehat. Pada pemberian ulos diatas terselip nasehat untuk sipenerima ulos yang merupakan putri mereka agar putri mereka tersebut menghormati dan mampu menjadi istri yang baik bagi suaminya. Mereka menasehati putri mereka agar berkelakuan baik didepan semua orang, dan menjadi kebanggaan bagi keluarga mereka, sehingga tidak sia-sia semua pengajaran yang telah diberi oleh orangtuanya. Data 4 “ ruma gorga do dipaodop-odop ruma ijuk. Martua jala mamora do hamu, anakni amangboru nami molo gok dibagasan bisuk ” rumah gorga dihadapan rumah ijuk, panjang umur serta berlimpahlah kamu, anaknya amangboru kami bila dalam kebijaksanaan. Pada pemberian ulos terselip sebuat nasehat bahwa kebijaksanaan seseorang mampu membawanya kedalam kesejahteraan dan kekayaan bagi sipenerima ulos. Data 5 : “ sinuan bulu sibaen na las. Sinuan partuturan sibaen nahoras, mardalan ma pardalanan sian toru ni tapian. Tudia pe hamu mangalangka sai tusi dapotan parsaulian ” mengambil bambu untuk kehangatan. Mangambil tutur untuk kesejahteraan, berjalan dari pinggir. Kemanapun kamu melangkah maka kesitulah rejeki. Pemberian ulos diatas memiliki arti jika bertutur dengan sopan dan berjalan dijalan yang baik, maka mereka akan mendapat berkat dan rejeki yang baik pula, kemanapun mereka hendak melangkah mereka akan diberkati.

4.2.3 Makna Memberi Berkat