Makna Memberi Berkat Makna Simbolik Pemberian Ulos

Data 4 “ ruma gorga do dipaodop-odop ruma ijuk. Martua jala mamora do hamu, anakni amangboru nami molo gok dibagasan bisuk ” rumah gorga dihadapan rumah ijuk, panjang umur serta berlimpahlah kamu, anaknya amangboru kami bila dalam kebijaksanaan. Pada pemberian ulos terselip sebuat nasehat bahwa kebijaksanaan seseorang mampu membawanya kedalam kesejahteraan dan kekayaan bagi sipenerima ulos. Data 5 : “ sinuan bulu sibaen na las. Sinuan partuturan sibaen nahoras, mardalan ma pardalanan sian toru ni tapian. Tudia pe hamu mangalangka sai tusi dapotan parsaulian ” mengambil bambu untuk kehangatan. Mangambil tutur untuk kesejahteraan, berjalan dari pinggir. Kemanapun kamu melangkah maka kesitulah rejeki. Pemberian ulos diatas memiliki arti jika bertutur dengan sopan dan berjalan dijalan yang baik, maka mereka akan mendapat berkat dan rejeki yang baik pula, kemanapun mereka hendak melangkah mereka akan diberkati.

4.2.3 Makna Memberi Berkat

Pemberian ulos mangulosi dalam pekawinan adat Batak Toba memiliki makna memberi berkat kepada penerima ulos, hal itu dapat dilihat pada contoh kalimat berikut ; Data 1 “ sinuan bulu sibaen na las, huulosi hela dohot borungku, sibaen na horas ” mengambil bambu untuk kehangatan, ku ulosi menantu dan putriku, jadilah kesejahteraan. Pada pemberian ulos diatas menyatakan berkat kepada pengantin. “ sinuan bulu sibaen na las ”,”mengambil bambu untuk menbuat kehangatan” yang artinya semoga ulos yang diberikan mampu memberi kehangatan untuk kehidupan rumah tangga pengantin kelak seperti bambu yang diambil untuk dibakar agar memberi kehangatan. Data 2 : “ songon aek tu boras ni lompa baen sipangananon, di hasadaan muna sude mambaen hita marhasangapon ”seperti air untuk beras yang dimasak untuk makanan, dikesatuan kamu ini kita lakukanlah kehormatan. Pemberian ulos diatas merupakan simbol yang diberikan untuk memberkati pengantin. Dikatakan pada kalimat “ songon aek tu boras ni lompa sibaen sipanganon ”, “seperti air untuk beras yang dimasak membuat makanan” yang berarti seperti memasak beras harus memakai air juga agar bisa menjadi makanan, seperti itu pula kehidupan rumah tangga, harus seperti air dan beras yang saling melengkapi agar kehidupan tersebut dapat menjadi layak atau sejahtera. Data 3 “ ompu raja ijolo martungkol siala gundi, hata pasu-pasu napinasahat ninaparjolo laos songoni do pasu-pasu ni hami naparpudi ” ompu raja dulu saling membantu, perkataan berkat yang kami sampaikan di awal dan begitu pula diakhir. Pemberian ulos diatas merupakan simbol pemberkatan kepada pengantin, dimana berkat yang telah disampaikan oleh nenek moyang tetap menyatu didalam mereka sehingga kehidupan rumah tangga mereka memeroleh kesejahteraan. Data 4 : “ hami pe sian pariban nihasuhuton parboru, uloson nami ma hela dohot boru namion, pir ma tondi na olatni on tu joloan ni arion ” kamipun dari paribannya orangtua parboru, kami ulosilah menantu dan putri kami ini, tegarlah rohmu sekarang dan selamanya. Pemberian ulos diatas merupakan simbol pemberkatan, pariban dari orangtua pengantin wanita yang berharap ulos yang disampaikan menjadi berkat seterusnya buat pengantin dan keluarga pengantin tersebut. Data 6 “ torop ma dangka na torop manang rantingna, gabe ma amana songoni ma nang boruna ” tegaklah batang maka tegaklah ranting, jadilah ayah dan begitu pulalah putrinya. Pemberian ulos diatas menyiratkan tentang pemberian berkat kepada pengantin, yaitu kesejahteraan yang diperoleh ayahnya saat ini diperoleh anaknya juga kelak. Data 7 : “ martantan ma baringin marurat jabi-jabi, hu ulosi hami ma ito dohot lae, sai horas ma tondi madingin timpahon ni Ompunta Mulajadi ” bagaikan pohon ara yang rimbun, berurat sampai batangnya, kami ulosi kamu ito dan lae, sejahteralah hidupmu berkat Tuhan yang Maha Esa. Berkat yang ingin disampaikan pada pemberian ulos tersebut ialah agar sipenerima ulos mendapatkan kesejahteraan dalam hidupnya dan diberkati oleh Tuhan Yang Maha Esa. Data 8 : “ sada ma silompa gadong, jala ido silompa ubi. Sada pe hami sian hita namarsabutuha pasahat hata pasu-pasu, sude hita dapot uli ” satulah masak singkong, itupulah masak ubi. Satupun kami dari kita yang bersaudara menyampaikan berkat, tapi semua kita memeroleh yang baik. Pemberian ulos tersebut bermaksud walaupun hanya satu perwakilan dari yang bersaudara kandung akan tetapi semuanya mendapat berkat dan semuanya memberkati pengantin dan kedua keluarga pengantin.

4.2.4 Makna Ucapan Terimakasih