Prosedur Penelitian Angket Etika Penelitian

Contoh pernyataan terdiri dari : pernyataan benar atau positif + maka respon memiliki bobot jawaban dengan respon sangat setuju 4, setuju 3, ragu 2, tidak setuju 1 dan sangat tidak setuju 0 sedangkan pernyataan salah atau negative - maka respon memiliki bobot jawaban respon sangat setuju 0, setuju 1, ragu 2, tidak setuju 3 dan sangat tidak setuju 4 Kriteria penilaian sikap orangtua menurut kategori Setiawan, 2010: a. Sangat Baik : 76 -100 skor 6-8 b. Baik : 51 -75 skor 5 c. Tidak baik : 26 -50 skor 3-4 d. Sangat tidak baik : 0 - 25 skor 1-2

3.6 Prosedur Penelitian Angket

Setelah mendapat surat persetujuan Komisi Etik dari Fakultas Kedokteran USU, Pengumpulan data dilakukan secara survei lapangan dengan mengunjungi sekolah yang dipilih di setiap kecamatan yaitu Kecamatan Medan Marelan dan Kecamatan Medan Polonia. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah secara angket dengan dilakukan penyebaran kuesioner kepada orangtua melalui murid sekolah dasar kemudian pengisian dilakukan oleh responden. Kuisoner penelitian telah dilakukan validasi sebanyak sekali sebelum disebarkan kepada responden. Setelah kuesioner diisi, selanjutanya dilakukan evaluasi pengisian kuesioner oleh peneliti. Prosedur pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Peneliti menentukan sekolah yang akan dijadikan lokasi penelitian. Lokasi tersebut dipilih secara random dan sesuai dengan kriteria sampel yang telah ditentukan di Kecamatan Medan Marelan dan Kecamatan Medan Polonia. 2. Peneliti mempersiapkan kelengkapan administrasi surat izin dari Komisi Etik Penelitian Bidang Kesehatan dan Dinas Pendidikan Kota Medan untuk kemudian dibawa ke sekolah yang ditentukan dalam meminta izin dan jadwal untuk dapat dilakukan penelitian kepada pihak sekolah. 3. Setelah mendapatkan surat izin dari Komisi Etik Penelitian Bidang Kesehatan, peneliti mendatangi setiap lokasi penelitian untuk meminta persetujuan penelitian serta menentukan jadwal untuk dilakukan penelitian. 4. Peneliti memberikan informed consent beserta kuisioner kepada calon subjek yaitu orangtua murid melalui murid-murid sekolah di Kecamatan Medan Marelan dan Kecamatan Medan Polonia. 5. Pihak sekolah diminta untuk mengembalikan kuisioner sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh peneliti. 6. Kuesioner yang telah selesai dikumpul, selanjutnya diolah dan dianalisa oleh peneliti. 3.7 Pengolahan dan Analisis Data 3.7.1 Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan sistem komputerisasi. Pengolahan data dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu: a. Editing Penyuntingan data: untuk mengetahui dan memeriksa apakah data yang terkumpul sudah diteliti semua atau belum. b. Coding Membuat lembaran kode: mengklasifikasikan jawaban dengan memberi kode pada masing-masing jawaban. c. Data entry Memasukkan data: mengisi kolom-kolom lembar kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan. d. Saving : Proses penyimpanan data sebelum data diolah atau dianalisis. e. Tabulasi: proses menyusun data dalam bentuk tabel, selanjutnya diolah dengan bantuan komputer. f. Cleaning: kegiatan pengetikan kembali data yang sudah di entry untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak. Data yang diperoleh dimasukkan ke dalam program Microsoft excel dalam bentuk tabel agar perhitungan lebih mudah dilakukan. Penghitungan dan analisa data dilakukan secara komputerisasi, yaitu melakukan penghitungan dengan hasil berupa persentase.

3.7.2 Analisis Data

Analisa data dilakukan dengan melakukan uji hipotesa yang dilakukan dengan mengumpulkan data univariat dan bivariat. Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan menganalisis tiap variabel dari hasil penelitian. Data yang diolah secara deskriptif adalah data univariat, dilakukan terhadap variabel dari hasil penelitian dan dihitung dalam bentuk persentase. Data bivariat adalah analisis korelasi antara dua variabel yang berupa hasil pengukuran. Analisis bivariat adalah untuk menganalisis korelasi antara variable dependen dan independen. Data yang terkumpul dianalisa dengan menggunakan uji statistik Chi-square X 2 . Perhitungan statistik apabila nilai P 0,05 maka H ditolak yaitu terdapat hubungan signifikan antara variabel. Bila nilai P 0,05 maka H diterima yaitu tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel.

3.8 Etika Penelitian

Etika penelitian dalam penelitian ini mencakup hal sebagai berikut : 1. Kelayakan Etik Ethical Clearance Kelayakan etik adalah keterangan tertulis yang menyatakan bahwa penelitian layak dilaksanakan setelah memenuhi persyaratan tertentu. Peneliti mengajukan surat permohonan atas kelayakan etik disertai dengan proposal penelitian kepada ketua tim kelayakan etik di Fakultas Kedokteran USU. 2. Lembar persetujuan Informed Consent Peneliti meminta secara suka rela kepada responden penelitian untuk berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Bagi responden yang setuju, dimohon untuk menandatangani lembar persetujuan penelitian untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian.

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Analisis Univariat 4.1.1 Demografi Responden Responden berasal dari Kecamatan Medan Marelan dan Kecamatan Medan Polonia dengan jumlah responden sebanyak 284 orangtua. Gambaran demografi responden orangtua meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, pengetahuan dan sikap tentang penanganan darurat avulsi gigi permanen anak, seperti diuraikan berikut ini Tabel 4 menunjukkan distribusi jenis kelamin dan usia responden orangtua. Diketahui bahwa responden perempuan lebih banyak yaitu sebanyak 169 orang 59,5 sedangkan responden jenis kelamin laki-laki sebanyak 115 orang 40,5. Selanjutnya diperoleh kelompok yang berusia 25-34 tahun sebanyak 27 orang 25,4, 35-44 tahun sebanyak 166 orang 58,4, diikuti 45-54 tahun sebanyak 41 orang 14,4, dan kelompok yang berusia 55-64 tahun sebanyak 5 orang 1,8. Tabel 4. Distribusi responden menurut jenis kelamin dan usia No Karakteristik n

1 Jenis Kelamin:

Laki-laki Perempuan 115 169 40,5 59,5 2 Usia: Total 284 100 25-34 tahun 35-44 tahun 45-54 tahun 55-64 tahun 72 166 41 5 25,4 58,4 14,4 1,8 Total 284 100 40

Dokumen yang terkait

Pengetahuan dan Sikap Orangtua tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak di Kecamatan Medan Amplas dan Medan Baru

4 44 69

Pengetahuan dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak di Kecamatan Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Kota

3 30 113

Pengetahuan dan Sikap Orangtua tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak di Kecamatan Medan Petisah dan Kecamatan Medan Perjuangan.

1 33 117

Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak Di Kecamatan Medan Marelan Dan Kecamatan Medan Polonia

0 14 104

Pengetahuan dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak di Kecamatan Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Kota

0 0 13

Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak Di Kecamatan Medan Marelan Dan Kecamatan Medan Polonia

0 0 13

Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak Di Kecamatan Medan Marelan Dan Kecamatan Medan Polonia

0 0 5

Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak Di Kecamatan Medan Marelan Dan Kecamatan Medan Polonia

1 1 17

Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak Di Kecamatan Medan Marelan Dan Kecamatan Medan Polonia

0 1 4

Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak Di Kecamatan Medan Marelan Dan Kecamatan Medan Polonia

0 0 24