Analisis Bivariat HASIL PENELITIAN

Tabel 12. Distribusi responden menurut kategori sosioekonomi Kategori Sosioekonomi n Baik 67 23,6 Sedang 150 52,8 Kurang 67 23,6 Total 284 100

4.2 Analisis Bivariat

Analisis hubungan pada penelitian ini meliputi analisis variabel pendidikan, sosioekonomi, sikap dan pengetahuan respoden dilakukan dengan uji chi square sebagai berikut. Tabel 13. menunjukkan hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan responden tentang penanganan darurat kasus trauma avulsi gigi permanen anak di Kecamatan Medan Marelan dan Medan Polonia. Responden yang berpendidikan tinggi dengan pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 9 orang 9,1 serta tidak jauh berbeda dengan responden yang berpendidikan sedang sebanyak 7 orang 4,6 dan perndidikan rendah 2 orang 5,9 yang memiliki pengetahuan baik tentang penanganan darurat avulsi gigi permanen anak. Hasil uji Chi Square diperoleh nilai p= 0,021 0,05 menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan pengetahuan responden tentang penanganan darurat avulsi gigi permanen anak di Kecamatan Medan Marelan dan Kecamatan Medan Polonia. Tabel 13. Hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan responden tentang penanganan darurat avulsi gigi permanen anak di Kecamatan Medan Marelan dan Medan Polonia Pendidikan Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total p n n n n Rendah 2 5,9 32 94,1 34 100 Sedang 7 4,6 21 13,9 123 81,5 151 100 0,021 Tinggi 9 9,1 18 18,2 72 72,7 99 100 Total 18 6,3 39 13,7 187 80 284 100 p = 0,0210,05 Tabel 14 menunjukkan hubungan antara sosioekonomi dengan pengetahuan responden tentang penanganan darurat avulsi gigi permanen anak di Kecamatan Medan Marelan dan Medan Polonia. Responden yang mempunyai faktor sosioekonomi dengan kategori baik sebanyak 52 77,6, kategori sedang 115 orang 76,6, dan kategori kurang 60 orang 89,6 hasilnya hampir sama yaitu memiliki pengetahuan kurang tentang penanganan penanganan darurat avulsi gigi permanen anak. Hasil uji Chi Square diperoleh nilai p= 0,169 0,05 menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara sosioekonomi dengan pengetahuan responden tentang penanganan darurat avulsi gigi permanen anak di Kecamatan Medan Marelan dan Kecamatan Medan Polonia. Tabel 14. Hubungan antara sosioekonomi dengan pengetahuan responden tentang penanganan darurat avulsi gigi permanen anak di Kecamatan Medan Marelan dan Medan Polonia Sosioekonomi Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total p n n n n Baik 6 9 9 13,4 52 77,6 67 100 Sedang 11 7,3 24 16 115 76,7 150 100 0,169 Kurang 1 1,5 6 9 60 89,6 67 100 Total 18 6,3 39 13,7 227 80 284 100 p = 0,1690,05 Tabel 15 menunjukkan hubungan antara pendidikan dengan sikap responden tentang penanganan darurat avulsi gigi permanen anak di Kecamatan Medan Marelan dan Medan Polonia. Responden dengan berpendidikan tinggi sebanyak 71 orang 71,7, sedang 119 78,8 maupun rendah 24 orang 70,6 memiliki sikap yang baik dalam penanganan darurat avulsi gigi permanen anak. Hasil uji Chi Square diperoleh nilai p= 0,035 0,05 menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan sikap responden tentang penanganan darurat avulsi gigi permanen anak di Kecamatan Medan Marelan dan Kecamatan Medan Polonia. Tabel 15. Hubungan antara pendidikan dengan sikap responden tentang penanganan darurat avulsi gigi permanen anak di Kecamatan Medan Marelan dan Medan Polonia Pendidikan Sikap Sangat Baik Baik Tidak Baik Total p n n n n Rendah 2 5,9 24 70,6 8 23,5 34 100 Sedang 7 4,6 119 78,8 25 16,6 151 100 0,035 Tinggi 15 15,2 71 71,7 13 13,1 99 100 Total 24 8,4 214 75,4 46 16,2 284 100 p = 0,0350,05 Tabel 16 menunjukkan hubungan antara sosioekonomi dengan sikap responden tentang penanganan darurat avulsi gigi permanen anak di Kecamatan Medan Marelan dan Medan Polonia. Responden dengan faktor sosioekonomi yaitu kategori baik 51 orang 76,1, sedang 107 orang 71,3 dan rendah 56 orang 83,6 hampir sama dengan memiliki sikap yang baik tentang penanganan darurat avulsi gigi permanen anak. Hasil uji Chi Square diperoleh nilai p= 0,259 menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara sosioekonomi dengan sikap responden tentang penanganan darurat avulsi gigi permanen anak di Kecamatan Medan Marelan dan Kecamatan Medan Polonia. Tabel 16. Hubungan antara sosioekonomi dengan sikap responden tentang penanganan darurat avulsi gigi permanen anak di Kecamatan Medan Marelan dan Medan Polonia Sosioekonomi Sikap Sangat Baik Baik Tidak Baik Total p n n n n Baik 5 7,5 51 76,1 11 16,4 67 100 Sedang 17 11,3 107 71,3 26 17,3 150 100 0,259 Kurang 2 3 56 83,6 9 13,4 67 100 Total 24 8,4 214 75,4 46 16,2 284 100 p = 0,02590,05 Tabel 17 menunjukkan hubungan antara pengetahuan dengan sikap responden tentang penanganan darurat avulsi gigi permanen anak di Kecamatan Medan Marelan dan Medan Polonia. Responden dengan berpendidikan baik sebanyak 9 orang 50, cukup 24 61,5 maupun kurang 181 orang 75,4 memiliki sikap yang baik dalam penanganan darurat avulsi gigi permanen anak. Hasil uji Chi Square diperoleh nilai p= 0,000 0,05 menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan sikap responden tentang penanganan darurat avulsi gigi permanen anak di Kecamatan Medan Marelan dan Kecamatan Medan Polonia. Tabel 17. Hubungan antara pengetahuan dengan sikap responden tentang penanganan darurat avulsi gigi permanen anak di Kecamatan Medan Marelan dan Medan Polonia Pengetahuan Sikap Sangat Baik Baik Tidak Baik Total p n n n n Baik 9 50 9 50 18 100 Cukup 11 28,2 24 61,5 4 4 39 100 0,000 Kurang 4 1,8 181 79,7 42 18,5 227 100 Total 24 8,4 214 75,4 46 16,2 284 100 p = 0,0000,05

BAB 5 PEMBAHASAN

Penelitian ini telah dilakukan pada dua kecamatan yaitu Kecamatan Medan Marelan dan Kecamatan Medan Polonia dengan jumlah responden 284 orang orangtua. Hasil penelitian diperoleh jenis kelamin responden laki-laki adalah sebanyak 40,5 dan responden perempuan sebanyak 59,5, hal tersebut membuktikan bahwa di Indonesia ibu yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengurus anak-anaknya dibandingkan dengan ayah yang pergi bekerja. Usia responden yang sebagian besar mengisi kuisioner adalah usia 35 sampai 44 tahun sebanyak 58,4, hal tersebut dikarenakan pada kriteria inklusi penelitian ini adalah orangtua yang memiliki anak dengan gigi permanen berusia 7-9 tahun dan kemungkinan untuk orangtua yang berusia diatas 45 tahun memiliki anak usia 7-9 tahun memang jarang didapat. Diperlukan kesadaran dan perhatian orangtua tentang penanganan darurat avulsi karena kejadian trauma pada anak usia 7-9 tahun sering terjadi . Kerjasama dan pengetahuan orangtua terhadap trauma avulsi dianggap penting menentukan tercapainya keberhasilan perawatan dikarenakan orangtua sebagai penolong pertama ketika anak menghadapi trauma avulsi. 6,13 Berdasarkan hasil penelitian tingkat pendidikan responden cukup bervariasi. Tingkat pendidikan responden diperoleh kelompok yang paling banyak adalah yang berpendidikan sedang SMA 53,1 sedangkan hasil yang paling kecil didapatkan dari yang berpendidikan rendah SD dan SMP 12 serta sisanya yang berpendidikan tinggi tamat diploma, tamat sarjana perguruan tinggi 34,9. Perbedaan tingkat pendidikan secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi pola pikir, sudut pandang, dan tindakan-tindakan responden, maka dengan latar belakang pendidikan masyarakat yang berbeda akan mempengaruhi pengetahuan dan sikap tentang penanganan darurat kasus trauma avulsi gigi permanen ini. 16 53

Dokumen yang terkait

Pengetahuan dan Sikap Orangtua tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak di Kecamatan Medan Amplas dan Medan Baru

4 44 69

Pengetahuan dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak di Kecamatan Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Kota

3 30 113

Pengetahuan dan Sikap Orangtua tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak di Kecamatan Medan Petisah dan Kecamatan Medan Perjuangan.

1 33 117

Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak Di Kecamatan Medan Marelan Dan Kecamatan Medan Polonia

0 14 104

Pengetahuan dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak di Kecamatan Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Kota

0 0 13

Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak Di Kecamatan Medan Marelan Dan Kecamatan Medan Polonia

0 0 13

Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak Di Kecamatan Medan Marelan Dan Kecamatan Medan Polonia

0 0 5

Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak Di Kecamatan Medan Marelan Dan Kecamatan Medan Polonia

1 1 17

Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak Di Kecamatan Medan Marelan Dan Kecamatan Medan Polonia

0 1 4

Pengetahuan Dan Sikap Orangtua Tentang Penanganan Darurat Trauma Avulsi Gigi Permanen Anak Di Kecamatan Medan Marelan Dan Kecamatan Medan Polonia

0 0 24