signifikansi lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel profitabilitas Return On Asset, leverage
Debt To Equity, dewan komisaris, kepemilikian manajemen dan size mempengaruhi pengungkapan sosial.
b. Uji Signifikansi Parsial Uji-t
Uji parsial uji t dilakukan untuk mengetahui apakah variable independen dalam model regresi secara parsial memiliki pengaruh
signifikan terhadap variable dependen. Kriteria uji t yang dilakukan adalah:
• Jika t
hitung
t
tabel
, maka H
a
diterima, •
Jika t
hitung
t
tabel
, maka H
a
tidak dapat diterima. Berikut adalah hasil uji parsial:
Tabel 4.8 Hasil Uji Parsial Uji-t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant -.110
.186 -.594
.556 LN_Size
.015 .015
.109 .964
.341 Return On Asset
.330 .482
.070 .684
.498 Dewan Komisaris
.083 .011
.737 7.549
.000 Kepemilikan Manajemen
-.011 .013
-.082 -.841
.406 Debt To Equity
.004 .019
.023 .213
.832 a. Dependent Variable: Pengungkapan Sosial
Sumber: Output SPSS
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengujian statistik t pada Tabel 4.8 dapat dijelaskan sebagai berikut.
1 Pengaruh size perusahaan terhadap pengungkapan sosial
Nilai t-hitung untuk variabel size perusahaan adalah sebesar 0,964 dan t-tabel untuk df n-2 =
43 dengan α = 5 diketahui sebesar 2,017. Dengan demikian t-hitung lebih kecil dari t-tabel 0,964 2,017 dan
nilai signifikansi sebesar 0,341 lebih besar dari 0,05 artinya H
1
tidak dapat diterima, bahwa size perusahaan secara parsial tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap pengungkapan sosial pada perusahaan manufaktur pada tingkat kepercayaan 95.
2 Pengaruh profitabilitas ROA terhadap pengungkapan sosial
Nilai t-hitung untuk variabel profitabilitas adalah sebesar 0,684 dan t- tabel untuk df n-2 = 43
dengan α = 5 diketahui sebesar 2,017. Dengan demikian t-hitung lebih kecil dari t-tabel 0,684 2,017 dan
nilai signifikansi sebesar 0,498 lebih besar dari 0,05 artinya H
2
tidak dapat diterima, bahwa profitabilitas ROA secara parsial tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan sosial pada perusahaan manufaktur pada tingkat kepercayaan 95.
3 Pengaruh dewan komisaris terhadap pengungkapan sosial
Nilai t-hitung untuk variabel dewan komisaris adalah sebesar 7,549 dan t-tabel untuk df n-2 = 43 dengan
α = 5 diketahui sebesar 2,017. Dengan demikian t-hitung lebih besar dari t-tabel 7,549 2,017 dan
nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya H
3
Universitas Sumatera Utara
diterima, bahwa dewan komisaris secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan sosial pada perusahaan manufaktur
pada tingkat kepercayaan 95. 4
Pengaruh kepemilikan manajemen terhadap pengungkapan sosial Nilai t-hitung untuk variabel kepemilikan manajemen adalah sebesar
-0,841 dan t-tabel untuk df n- 2 = 43 dengan α = 5 diketahui sebesar
2,017. Dengan demikian t-hitung lebih kecil dari t-tabel -0,841 2,017 dan nilai signifikansi sebesar 0,406 lebih besar dari 0,05
artinya H
4
tidak dapat diterima, bahwa kepemilikan manajemen secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan
sosial pada perusahaan manufaktur pada tingkat kepercayaan 95. 5
Pengaruh leverage Debt To Equity terhadap pengungkapan sosial Nilai t-hitung untuk variabel leverage Debt To Equity adalah sebesar
0,213 dan t-tabel untuk df n- 2 = 43 dengan α = 5 diketahui sebesar
2,017. Dengan demikian t-hitung lebih kecil dari t-tabel 0,213 2,017 dan nilai signifikansi sebesar 0,832 lebih besar dari 0,05
artinya H
5
tidak dapat diterima, bahwa leverage Debt To Equity secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
pengungkapan sosial pada perusahaan manufaktur pada tingkat kepercayaan 95.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil uji-t dapat disimpulkan bahwa pengungkapan sosial dipengaruhi oleh variabel size perusahaan, profitabilitas, ukuran dewan
komisaris, kepemilikan manajemen, dan leverage dengan persamaan matematis sebagai berikut :
Y = -0,110 + 0,015X
1
+ 0,330X
2
+ 0,083X
3
– 0,011X
4
+ 0,004X
5
+ e
1 koefisien konstanta adalah -0,110, menyatakan bahwa jika X
1
, X
2
, X
3
, X
4
,dan X
5
adalah 0, maka indeks pengungkapan sosial adalah -0110, 2
koefisien regresi b
1
sebesar 0,015 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu kali size perusahaan, maka akan menambah indeks
pengungkapan sosial sebesar 0,015 dengan asumsi variabel lain tetap, 3
koefisien regresi b
2
sebesar 0,330 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu kali variabel profitabilitas, maka akan menambah
pula indeks pengungkapan sosial sebesar 0,330 dengan asumsi variabel lain tetap,
4 koefisien regresi b
3
sebesar 0,083 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu kali ukuran dewan komisaris, maka akan menambah
pula indeks pengungkapan sosial sebesar 0,083 dengan asumsi variabel lain tetap,
5 koefisien regresi b
4
sebesar -0,011 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu kali kepemilikan manajemen, maka akan mengurangi
pula indeks pengungkapan sosial sebesar 0,011 dengan asumsi variabel lain tetap,
Universitas Sumatera Utara
6 koefisien regresi b
5
sebesar 0,004 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu kali variabel leverage, maka akan menambah pula
indeks pengungkapan sosial sebesar 0,004 dengan asumsi variabel lain tetap.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa secara simultan, variabel size perusahaan, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajemen dan
leverage secara simultan memiliki pengaruh terhadap pengungkapan sosial perusahaan sebesar 69,3 Adjusted R Square = 0,693. Sisanya sebesar 30,7
dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan. Berdasarkan F- tabel dapat dilihat siginifikansinya, dimana secara simultan variabel yang
digunakan memiliki pengaruh yang signifikan dilihat dari F-hitung yang lebih besar dari F-tabel 20,841 2,456 dan
α = 0,000 α 0,05. Dalam pengujian secara parsial ditemukan bahwa hanya variabel ukuran dewan
komisaris yang memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan, sedangkan empat variabel lainnya yaitu size perusahaan,
profitabilitas, kepemilikan manajemen dan leverage tidak berpengaruh secara signifikan. Pembahasan terhadap masing-masing variabel dalam pengujian secara
parsial akan dibahas berikut ini.
1. Size perusahaan
Dalam penelitian ini melalui analisis uji-t, size perusahaan yang diproksikan ke dalam total aktiva tidak menunjukkan pengaruh yang
Universitas Sumatera Utara