Kriteria pengujian adalah sebagai berikut : •
Jika t
hitung
t
tabel
, maka H
a
diterima, •
Jika t
hitung
t
tabel
, maka H
a
tidak dapat diterima.
G. Jadwal Penelitian Tabel 3.2
Jadwal Penelitian Maret
April Mei
Juni Juli
Agst
Pengajuan Proposal Skripsi
Bimbingan Proposal Skripsi
Seminar Proposal Skripsi Bimbingan dan Penulisan
Skripsi Penyelesaian Skripsi
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang mneggunakan persamaan regresi linier berganda. Analisis data
dimulai dengan mengolah data berupa laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan manufaktur yang menjadi sampel penelitian yang diperoleh dari situs
BEI www.idx.co.id dan dari Indonesian Capital Market Directory ICMD 2008. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, diperoleh 15 perusahaan yang
memenuhi kriteria dan dijadikan sampel dalam penelitian ini dan diamati selama periode 2006-2008 sehingga data penelitian ini secara keseluruhan berjumlah 45
unit analisis tercantum pada tabel 3.1.
B. Analisis Data Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan penjelasan mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata mean, dan nilai standar deviasi dari variabel-
variabel independen dan variabel dependen Tabel 4.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation LN_Size
45 10.10
16.94 13.6712
1.84265 Return On Asset
45 -.0718
.1623 .049023
.0522886 Dewan Komisaris
45 2
10 4.29
2.181 Kepemilikan Manajemen
45 .0010
6.4200 1.033422
1.8075455 Debt To Equity
45 -2.0395
5.4900 1.402209
1.4147177 Pengungkapan Sosial
45 .0972
.9861 .456793
.2465931 Valid N listwise
45
Sumber: Output SPSS
Berdasarkan data dari tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa: 1.
variabel ukuran perusahaan size memiliki nilai minimum 10,10, nilai maksimum 16,94, rata-rata mean 13,6712 dan standar deviasi
1,84265, 2.
variabel profitabilitas Return On Asset memiliki nilai minimum -0,0178, nilai maksimum 0,1623, rata-rata mean 0,049023 dan
standar deviasi 0,0522886, 3.
variabel dewan komisaris memiliki nilai minimum 2, nilai maksimum 10, rata-rata mean 13,6712 dan standar deviasi 2,181,
4. variabel kepemilikan manajemen memiliki nilai minimum 0,0010, nilai
maksimum 6,4200, rata-rata mean dan standar deviasi 1,033422, 5.
variabel leverage Debt To Equity memiliki nilai minimum -2,0395, nilai maksimum 5,4900, rata-rata mean 1,402209 dan standar deviasi
1,4147177,
Universitas Sumatera Utara
6. variabel jumlah pengungkapan sosial, memiliki nilai minimum 0,0972,
nilai maksimum 0,9861, rata-rata mean 0,456793 dan standar deviasi 0,2465931.
2. Pengujian Asumsi Klasik
Untuk menghasilkan suatu model regresi yang baik, analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hiptesis.
Apabila terjadi penyimpangan dalam pengujian asumsi klasik perlu dilakukan perbaikan terlebih dahulu.
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah variabel residual berdistribusi normal atau tidak. Uji statistik yang dapat digunakan untuk
menguji apakah residual berdistribusi normal adalah uji statitstik non parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S dengan membuat hipotesis:
Ho : data residua l berdistribusi normal, Ha : data residual tidak berdistribusi normal.
Apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, sebaliknya jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ho
ditolak dan Ha diterima.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 45
Normal Parameters
a,,b
Mean .0000000
Std. Deviation .12868632
Most Extreme Differences Absolute
.114 Positive
.114 Negative
-.092 Kolmogorov-Smirnov Z
.762 Asymp. Sig. 2-tailed
.606 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Output SPSS
Berdasarkan hasil uji statistik dengan model kolmogorov-smirnov seperti yang terdapat dalam tabel 4.2 dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari nilai Asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,606 0,05. Data yang berdistribusi normal tersebut juga dapat
dilihat melalui grafik normal plot data dan grafik histogram. Pada grafik normal p-plot di bawah ini terlihat bahwa data menyebar
disekitar diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Output SPSS
Gambar 4.1 Grafik Normal P-Plot
Sumber: Output SPSS
Gambar 4.2 Grafik Histogram
Universitas Sumatera Utara
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel independen dalam model regresi. Jika pada model terjadi
multikolinieritas, maka koefisien regresi tidak dapat ditaksir dan nilai standard error menjadi tidak terhingga. Menurut Nugroho 2005:58,
deteksi multikolinieritas pada suatu model dapat dilihat, yaitu jika nilai Variance Inflation Factor VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance
tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas.
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant
LN_Size .546
1.831 Return On Asset
.667 1.498
Dewan Komisaris .732
1.366 Kepemilikan Manajemen
.726 1.377
Debt To Equity .602
1.661 a. Dependent Variable: Pengungkapan Sosial
Sumber: Output SPSS Dari data pada tabel 4.3, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala
multikolinieritas antara variabel independen yang diindikasikan dari nilai tolerance setiap variabel independen lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF
lebih kecil dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa analisis lebih lanjut dapat dilakukan dengan menggunakan model regresi berganda.
Universitas Sumatera Utara
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitias bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastistas. Menurut Nugroho 2005:62 cara memprediksi ada
tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot model tersebut. Analisis pada gambar Scatterplot yang
menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat heteroskedastisitas jika:
1 titik-titik data menyebar di atas, di bawah atau di sekitar angka 0,
2 titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas dan dibawah saja,
3 penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola
bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali, 4
penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola. Dari grafik Scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak
serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model
regresi.
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Output SPSS
Gambar 4.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas Scatterplot
d. Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada suatu periode dengan
kesalahan pengganggu periode sebelumnya dalam model regresi. Jika terjadi autokorelasi dalam model regresi berarti koefisien korelasi yang
diperoleh menjadi tidak akurat, sehingga model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Cara yang dapat dilakukan
untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan pengujian Durbin-Watson D-W. Tabel 4.4 berikut menyajikan hasil uji
D-W dengan menggunakan program SPSS Versi 17.0.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .853
a
.728 .693
.1366868 1.756
a. Predictors: Constant, Debt To Equity, Dewan Komisaris, Kepemilikan Manajemen, Return On Asset, LN_Size
b. Dependent Variable: Pengungkapan Sosial
Sumber: Output SPSS Kriteria untuk penilaian terjadinya autokorelasi yaitu:
1 angka D-W terletak di bawah -2 berarti ada korelasi positif,
2 angka D-W terletak di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada
autokorelasi, 3
angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif. Dari hasil tabel di atas diketahui bahwa nilai D-W yang didapat sebesar
1,756 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari masalah autokorelasi.
3. Pengujian Hipotesis Penelitian
Untuk menguji hipotesis, Peneliti menggunakan analisis regresi berganda. Data diolah dengan menggunakan program SPSS Versi 17.0. Berdasarkan
hasil pengolah data dengan program SPSS Versi 17.0, maka diperoleh hasil sebagai berikut.
Pada Tabel 4.5 di bawah ini, dapat dilihat hasil analisis regresi secara keseluruhan menunjukkan nilai R sebesar 0,853 menunjukkan bahwa korelasi
atau hubungan antara pengungkapan sosial variabel dependen dengan
Universitas Sumatera Utara
profitabilitas Return On Asset, leverage Debt To Equity, dewan komisaris, kepemilikian manajemen dan size variabel independen mempunyai tingkat
hubungan yang sangat kuat, yaitu sebesar 85,3. Tingkat hubungan yang sangat kuat ini dapat dilihat dari tabel pedoman untuk memberikan interpretasi
koefisien korelasi Tabel 4.6.
Tabel 4.5 Model Summary
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.853
a
.728 .693
.1366868 a. Predictors: Constant, Debt To Equity, Dewan Komisaris,
Kepemilikan Manajemen, Return On Asset, LN_Size b. Dependent Variable: Pengungkapan Sosial
Sumber: Output SPSS Nilai Adjusted R Square atau koefisien determinasi adalah sebesar 0,693.
Angka ini mengidentifikasikan bahwa pengungkapan sosial variabel dependen mampu dijelaskan oleh dengan profitabilitas Return On Asset,
leverage Debt To Equity, dewan komisaris, kepemilikian manajemen dan size variabel independen sebesar 69,3, sedangkan selebihnya sebesar
30,7 dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat hubungan
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
0,200 – 0,399 Rendah
0,400 – 0,599 Sedang
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono 2006:183
a. Uji Signifikansi Simultan Uji-F
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variable independen secara simultan mempengaruhi variable dependen. Kriteria uji F yang digunakan
adalah: •
Jika F
hitung
F
tabel
, maka H
a
diterima •
Jika F
hitung
F
tabel,
maka H
a
tidak dapat diterima. Berikut adalah hasil uji simultan:
Tabel 4.7 Hasil Uji Simultan Uji-F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression 1.947
5 .389
20.841 .000
a
Residual .729
39 .019
Total 2.676
44 a. Predictors: Constant, Debt To Equity, Dewan Komisaris, Kepemilikan Manajemen,
Return On Asset, LN_Size b. Dependent Variable: Pengungkapan Sosial
Sumber: Output SPSS Dari hasil uji di atas dapat dilihat bahwa F-hitung sebesar 20,841
dengan nilai signifikansi 0,000. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa nilai F-hitung lebih besar dari F-tabel 20,841 2,456, sedangkan nilai
Universitas Sumatera Utara
signifikansi lebih kecil dari 0,05 0,000 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel profitabilitas Return On Asset, leverage
Debt To Equity, dewan komisaris, kepemilikian manajemen dan size mempengaruhi pengungkapan sosial.
b. Uji Signifikansi Parsial Uji-t
Uji parsial uji t dilakukan untuk mengetahui apakah variable independen dalam model regresi secara parsial memiliki pengaruh
signifikan terhadap variable dependen. Kriteria uji t yang dilakukan adalah:
• Jika t
hitung
t
tabel
, maka H
a
diterima, •
Jika t
hitung
t
tabel
, maka H
a
tidak dapat diterima. Berikut adalah hasil uji parsial:
Tabel 4.8 Hasil Uji Parsial Uji-t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant -.110
.186 -.594
.556 LN_Size
.015 .015
.109 .964
.341 Return On Asset
.330 .482
.070 .684
.498 Dewan Komisaris
.083 .011
.737 7.549
.000 Kepemilikan Manajemen
-.011 .013
-.082 -.841
.406 Debt To Equity
.004 .019
.023 .213
.832 a. Dependent Variable: Pengungkapan Sosial
Sumber: Output SPSS
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengujian statistik t pada Tabel 4.8 dapat dijelaskan sebagai berikut.
1 Pengaruh size perusahaan terhadap pengungkapan sosial
Nilai t-hitung untuk variabel size perusahaan adalah sebesar 0,964 dan t-tabel untuk df n-2 =
43 dengan α = 5 diketahui sebesar 2,017. Dengan demikian t-hitung lebih kecil dari t-tabel 0,964 2,017 dan
nilai signifikansi sebesar 0,341 lebih besar dari 0,05 artinya H
1
tidak dapat diterima, bahwa size perusahaan secara parsial tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap pengungkapan sosial pada perusahaan manufaktur pada tingkat kepercayaan 95.
2 Pengaruh profitabilitas ROA terhadap pengungkapan sosial
Nilai t-hitung untuk variabel profitabilitas adalah sebesar 0,684 dan t- tabel untuk df n-2 = 43
dengan α = 5 diketahui sebesar 2,017. Dengan demikian t-hitung lebih kecil dari t-tabel 0,684 2,017 dan
nilai signifikansi sebesar 0,498 lebih besar dari 0,05 artinya H
2
tidak dapat diterima, bahwa profitabilitas ROA secara parsial tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan sosial pada perusahaan manufaktur pada tingkat kepercayaan 95.
3 Pengaruh dewan komisaris terhadap pengungkapan sosial
Nilai t-hitung untuk variabel dewan komisaris adalah sebesar 7,549 dan t-tabel untuk df n-2 = 43 dengan
α = 5 diketahui sebesar 2,017. Dengan demikian t-hitung lebih besar dari t-tabel 7,549 2,017 dan
nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya H
3
Universitas Sumatera Utara
diterima, bahwa dewan komisaris secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan sosial pada perusahaan manufaktur
pada tingkat kepercayaan 95. 4
Pengaruh kepemilikan manajemen terhadap pengungkapan sosial Nilai t-hitung untuk variabel kepemilikan manajemen adalah sebesar
-0,841 dan t-tabel untuk df n- 2 = 43 dengan α = 5 diketahui sebesar
2,017. Dengan demikian t-hitung lebih kecil dari t-tabel -0,841 2,017 dan nilai signifikansi sebesar 0,406 lebih besar dari 0,05
artinya H
4
tidak dapat diterima, bahwa kepemilikan manajemen secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan
sosial pada perusahaan manufaktur pada tingkat kepercayaan 95. 5
Pengaruh leverage Debt To Equity terhadap pengungkapan sosial Nilai t-hitung untuk variabel leverage Debt To Equity adalah sebesar
0,213 dan t-tabel untuk df n- 2 = 43 dengan α = 5 diketahui sebesar
2,017. Dengan demikian t-hitung lebih kecil dari t-tabel 0,213 2,017 dan nilai signifikansi sebesar 0,832 lebih besar dari 0,05
artinya H
5
tidak dapat diterima, bahwa leverage Debt To Equity secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
pengungkapan sosial pada perusahaan manufaktur pada tingkat kepercayaan 95.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil uji-t dapat disimpulkan bahwa pengungkapan sosial dipengaruhi oleh variabel size perusahaan, profitabilitas, ukuran dewan
komisaris, kepemilikan manajemen, dan leverage dengan persamaan matematis sebagai berikut :
Y = -0,110 + 0,015X
1
+ 0,330X
2
+ 0,083X
3
– 0,011X
4
+ 0,004X
5
+ e
1 koefisien konstanta adalah -0,110, menyatakan bahwa jika X
1
, X
2
, X
3
, X
4
,dan X
5
adalah 0, maka indeks pengungkapan sosial adalah -0110, 2
koefisien regresi b
1
sebesar 0,015 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu kali size perusahaan, maka akan menambah indeks
pengungkapan sosial sebesar 0,015 dengan asumsi variabel lain tetap, 3
koefisien regresi b
2
sebesar 0,330 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu kali variabel profitabilitas, maka akan menambah
pula indeks pengungkapan sosial sebesar 0,330 dengan asumsi variabel lain tetap,
4 koefisien regresi b
3
sebesar 0,083 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu kali ukuran dewan komisaris, maka akan menambah
pula indeks pengungkapan sosial sebesar 0,083 dengan asumsi variabel lain tetap,
5 koefisien regresi b
4
sebesar -0,011 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu kali kepemilikan manajemen, maka akan mengurangi
pula indeks pengungkapan sosial sebesar 0,011 dengan asumsi variabel lain tetap,
Universitas Sumatera Utara
6 koefisien regresi b
5
sebesar 0,004 menunjukkan bahwa setiap penambahan satu kali variabel leverage, maka akan menambah pula
indeks pengungkapan sosial sebesar 0,004 dengan asumsi variabel lain tetap.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa secara simultan, variabel size perusahaan, profitabilitas, ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajemen dan
leverage secara simultan memiliki pengaruh terhadap pengungkapan sosial perusahaan sebesar 69,3 Adjusted R Square = 0,693. Sisanya sebesar 30,7
dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel yang digunakan. Berdasarkan F- tabel dapat dilihat siginifikansinya, dimana secara simultan variabel yang
digunakan memiliki pengaruh yang signifikan dilihat dari F-hitung yang lebih besar dari F-tabel 20,841 2,456 dan
α = 0,000 α 0,05. Dalam pengujian secara parsial ditemukan bahwa hanya variabel ukuran dewan
komisaris yang memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan, sedangkan empat variabel lainnya yaitu size perusahaan,
profitabilitas, kepemilikan manajemen dan leverage tidak berpengaruh secara signifikan. Pembahasan terhadap masing-masing variabel dalam pengujian secara
parsial akan dibahas berikut ini.
1. Size perusahaan
Dalam penelitian ini melalui analisis uji-t, size perusahaan yang diproksikan ke dalam total aktiva tidak menunjukkan pengaruh yang
Universitas Sumatera Utara
signifikan terhadap pengungkapan sosial perusahaan dengan nilai t = 0,964 t 2,017 dan α = 0,341 α 0,05. Hal ini berarti besar kecilnya perusahaan
tidak mempengaruhi luas pengungkapan sosial perusahaan secara signifikan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Rosmasita 2007, Sulatini 2007 dan Sitepu 2008 yang tidak menemukan adanya pengaruh signifikan size perusahaan terhadap pengungkapan sosial
perusahaan.
2. Profitabilitas
Dalam penelitian ini melalui analisis uji-t, profitabilitas yang diproksikan ke dalam ROA tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap
pengungkapan sosial perusahaan dengan nilai t = 0,684 t 2,017 dan α = 0,498 α 0,05. Hal ini berarti besar kecilnya profitabilitas tidak
mempengaruhi luas pengungkapan sosial perusahaan secara signifikan. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Sitepu
2008 yang menemukan adanya pengaruh signifikan profitabilitas terhadap pengungkapan sosial perusahaan.
3. Ukuran Dewan komisaris
Dalam penelitian ini melalui analisis uji-t, ukuran dewan komisaris menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan sosial
perusahaan dengan nilai t = 7,549 t 2,017 dan α = 0,000 α 0,05. Hal ini
berarti besar kecilnya ukuran dewan komisaris mempengaruhi luas pengungkapan sosial perusahaan secara signifikan.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Coller dan Gregory 1999 yang menyatakan bahwa semakin besar jumlah anggota dewan komisaris,
maka akan semakin mudah untuk mengendalikan CEO dan monitoring yang dilakukan akan semakin efektif. Hal ini akan menekan manajemen untuk lebih
banyak mengungkapkan informasi sosialnya. Hasil ini juga berhasil mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Sulastini 2007 dan Sitepu
2008 yang menemukan adanya pengaruh signifikan ukuran dewan komisaris terhadap pengungkapan sosial perusahaan.
4. Kepemilikan Manajemen
Dalam penelitian ini melalui analisis uji-t, kepemilikan manajemen tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan sosial
perusahaan dengan nilai t = - 0,841 t 2,017 dan α = 0,406 α 0,05. Hal
ini berarti besar kecilnya kepemilikan manajemen tidak mempengaruhi luas pengungkapan sosial perusahaan secara signifikan.
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Rosmasita 2007 yang menemukan adanya pengaruh signifikan kepemilikan
manajemen terhadap pengungkapan sosial perusahaan.
5. Leverage
Dalam penelitian ini melalui analisis uji-t, leverage yang diproksikan ke dalam DER tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap
pengungkapan sosial perusahaan dengan nilai t = 0,213 t 2,017 dan α = 0,832 α 0,05. Hal ini berarti besar kecilnya leverage tidak mempengaruhi
luas pengungkapan sosial perusahaan secara signifikan.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rosmasita 2007 dan Sitepu 2008 yang menemukan tidak adanya pengaruh signifikan
kepemilikan manajemen terhadap pengungkapan sosial perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan