ii Selanjutnya hasil perhitungan di atas akan diuji keabsahannya
dengan menggunakan rumus product moment untuk mengetahui tingkat korelasi variabel yaitu:
N = 50
ΣX = 3610 ΣY = 3700
ΣXY = 267780 ΣX
2
= 261312 ΣY
2
= 275350 r
xy
=
[ ]
{ }
[ ]
{ }
2 2
2 2
. .
.
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− Y
Y N
x X
N Y
X XY
N
=
{ }
{ }
2 2
3700 275350
. 50
3610 261312
. 50
3700 3610
267780 .
50 −
− −
=
{ }{
}
13690000 13767500
13032100 13065600
13357000 1338900
− −
−
= 77500
33500 .
32000
= 2596250000
32000
= 4
, 50953
32000 =
0,628
D. Interpretasi Data
Setelah mendapatkan hasil r
xy
maka langkah selanjutnya penulis memberikan interpretasi terhadap r
xy.
Interpretasi yang dipakai yaitu secara kasar sederhana dan dengan cara berkonsultasi pada Tabel Nilai ”r” Product
Moment.
ii 1. Interpretasi Secara Sederhana
Berdasarkan perhitungan di atas angka korelasi variabel X dan Y terdapat korelasi. Dengan memperhatikan besarnya ”r
xy
” yang diperoleh yaitu: 0,628 ternyata terletak antara 0,40 - 0,70 yang berarti korelasi antara
variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup.
2. Interpretasi dengan cara berkonsultasi pada tabel ”r” Product Moment. Setelah mendapatkan ”r” sebesar 0,628, maka nilai ”r” hitung
tersebut dikonsultasikan dengan tabel ”r” product moment. Pada tabel
diketahui untuk nilai df= N – nr, yaitu df= 50–2=48. Dengan ”df” sebesar
48, dikonsultasikan dengan tabel nilai ”r”, baik pada signifikansi 5 atau pada taraf signifikansi 1.
a. Pada taraf signifikansi 5 = 0,288
b.
Pada taraf signifikansi 1 = 0,372
Ternyata ”rxy” atau ”ro” pada taraf signikansi 5 lebih besar dari ”r” tabel atau ”rt” 0,6280,288, maka pada taraf signifikansi 5 hipotesa nol
ditolak, sedangkan hipotesa alternatif diterima. Ini berarti ada pengaruh atau korelasi yang signifikan antara motivasi siswa terhadap prestasi belajar pada
bidang studi Aqidah Akhlak di MTsN 1 Pela Mampang Prapatan Jakarta Selatan.
Selanjutnya pada taraf signifikansi 1 ”rxy” atau ”ro” lebih besar dari ”r” tabel atau ”rt” 0,6280,372, maka pada taraf signifikansi 1 hipotesa
nol ditolak, sedangkan hipotesa alternatif diterima. Ini berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara pengaruh motivasi siswa terhadap prestasi
belajar pada bidang studi Aqidah Ahklak di MTsN 1 Pela Mampang Prapatan Jakarta Selatan.
Di sini dapat diinterpretasikan bahwa motivasi siswa terhadap prestasi belajar pada bidang studi Aqidah Akhlak kelas II di MTsN 1 Pela Mampang
Prapatan Jakarta Sealatan terdapat pengaruh yang sedangcukup. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusisumbangan yang
diberikan variabel X terhadap variabel Y maka harus diketahui terlebih dahulu
ii suatu koefesien yang disebut coefesien of determination atau koefesien
penentuan dengan rumus sebagai berikut: KD = r x 100
= 0,628 x 100 = 0,394 x 100
= 39 Dari hasil penelitian KD di atas menunjukkan bahwa r diperoleh
nilai sebesar 0, 394. ini berarti variabel X memberikan kontribusi yang tinggi
terhadap variabel Y.
ii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh motivasi siswa tehadap prestasi belajar Aqidah Akhlak kelas II yang penulis lakukan di Madrasah
Tsanawiyah Negeri MTsN 1 Pela Mampang Prapatan Jakarta Selatan, dapat disimpulkan:
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar Aqidah Akhlak
kelas II di MTsN 1 Pela Mampang Prapatan Jakarta Selatan termasuk kategori cukup.
2. Mengenai prestasi belajar hasil belajar siswa pada bidang studi Aqidah
Akhlak di MTsN 1 Pela Mampang Prapatan Jakarta Selatan termasuk kategori cukup, karena berada diantara 72 dan 73.
3. Dengan demikian hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
positif yang signifikan antara motivasi siswa dengan prestasi belajar bidang studi Aqidah Akhlak kelas II di MTsN 1 Pela Mampang Prapatan
Jakarta Selatan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis mengajukan saran sebagai berikut:
1. Bagi siswa hendaknya memperhatikan dan menerima serta melakasanakan
motivasi yang diberikan kepada siswa, baik itu motivasi yang datangnya dari diri siswa itu sendiri motivasi intrinsik, maupun motivasi yang
datangnya dari orang tua, guru dan lingkungan sekitar motivasi ekstrinsik agar siswa lebih semangat dan giat lagi dalam belajarnya.