ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sesungguhnya pendidikan merupakan salah satu masalah penting yang aktual sepanjang zaman. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi orang
mampu mengolah alam yang dikaruniakan Allah Subhaanahu Wa Ta’ala kepada manusia. Islam mewajibkan setiap orang baik laki-laki maupun
perempuan untuk menuntut ilmu sejak dari buaian sampai ke liang lahat. Pendidikan merupakan salah satu usaha yang dilandasi dengan penuh
kesadaran dan rasa tanggung jawab dalam rangka membina dan membentuk suatu kepribadian, kecerdasan, dan ketrampilan anak didik, bak yang bersifat
jasmaniah maupun rohaniah. Ahmad D. Marimba dalam buku Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, mendefinisikan: “Pendidikan adalah bimbingan
atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkerkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian utama”.
1
Hal itu sejalan dengan tujuan umum pendidikan nasional yang dinyatakan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional UUSPN
Pasal 4, bahwa Pendidikan Nasional bertujuan untuk : “Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu
manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan”.
2
Hal ini menunjukkan bahwa budi pekerti merupakan bagian dari tujuan Pendidikan Nasional yang harus dimiliki oleh setiap bangsa Indonesia dan
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
1
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidkan Islam, Bandung: PT. Al-Ma’arif, 1962, h.19
2
Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional,Jakarta: Sinar Grafika, cet. Ke- 3, h.4
ii Dalam kaitannya dengan masalah pendidikan, Islam telah mewajibkan
dan sekaligus memberikan penilaian yang lebih terhadap usaha pendidikan sebagaimana Firman Allah Subhanahu Wa Ta’alaa dalam Al-Qur’an surat Al-
Mujadalah ayat 11:
ﻦﻳﺬّا ﻪّ ا ﻊﻓ ﺮﻳ تﺎﺟرد ﻌ ااﻮﺗوا ﻦﻳﺬّاو ﻜﻨ اﻮﻨ ا
Artinya : Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman diantara kalian
dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat .
Ayat ini mengandung pengertian bahwa tinggi rendahnya derajat seseorang dapat ditentukan dengan ada atau tidaknya iman dan ilmu
pengeahuan pada diri seseorang. Oleh karena itulah Islam mewajibkan kepada semua pemeluknya agar senantiasa belajar dan menggali ilmu pengetahuan,
baik ilmu yang berhubungan dengan masalah ibadah dalam artian khusus, maupun yang berhubungan dengan penguasaan, pengelolaan dan pemanfaatan
alam. Aqidah Akhlak sebagai suatu bidang studi, merupakan sub . bidang
studi yang membahas tentang agama Islam dalam segi Aqidah dan Akhlak. Bidang studi Aqidah Akhlak juga memberikan bimbingan kepada para siswa
agar memahami, menghayati, meyakini kebenaran ajaran Islam, serta bersedia mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Bidang studi Aqidah Akhlak sebagai bagian dari Pendidikan Agama Islam merupakan Sub. Sistem dari Pendidikan Nasional yang mempunyai
tujuan utama yaitu untuk menanamkan Aqidah dan Akhlak siswa guna mengangkat derajat kemanusiaannya untuk mencapai kebahagiaan hidup di
dunia dan di akhirat. Pendidikan agama, terutama Aqidah dan Akhlak memiliki peranan
yang penting dalam kehidupan, apalagi akhir-akhir ini banyak sekali penyimpangan kehidupan remaja. Kalau kita lihat berita baik media cetak atau
media elektronik para remaja tidak sedikit terlibat NARKOTIKA, obat-obatan
ii terlarang dan tindakan-tindakan kriminalitas yang banyak merisaukan orang
tua maupun masyarakat. Keadaan seperti ini apabila berlangsung terus-menerus, maka akan
mempengaruhi perkembangan kepribadiannya sehingga memungkinkan sikap dan cara berpikir lepas dari norma-norma dan nilai-nilai yang terlalu
meremehkan ajaran agama, dan pudarnya rasa kesadaran berbangsa dan kepribadian nasional.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka dituntut adanya perhatian dan tanggung jawab baik dari orang tua, guru dan masyarakat. Untuk itu maka
belajar mengajar yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam PAI di sekolah sebaiknya tidak hanya menyampaikan materi pelajaran saja, tetapi
dapat membawa siswa kepada sikap dan perilaku yang mencerminkan norma- norma ajaran Islam.
Dalam proses belajar mengajar motivasi sangat besar peranannya terhadap prestasi belajar. Apabila motivasi belajar siswa tinggi, maka hal itu
akan menjadi kekuatan bagi dirinya untuk melaksanakan usahanya yaitu belajar, dan dengan adanya motivasi yang kuat dalam diri siswa akan
meningkatkan minat, kemauan dan semangat yang tinggi karena antara motivasi dan semangat belajar ada kaitannya yang erat.
Madrasah Tsanawiyah Negeri MTsN 1 adalah salah satu madrasah atau sekolah yang ada di kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan. Siswa
di sekolah ini mayoritas beragama Islam. MTsN 1 melakukan berbagai upaya untuk mencapai tujuan pendidikan yang maksimal, sehingga menghasilkan
lulusan anak didik yang berkualitas, baik dibidang IPTEK maupun dibidang IMTAQ, pendidikan agama Islam dijadikan jalan khusus untuk mencapai
tujuan pendidikan, melalui pembelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya bidang studi Aqidah Akhlak diharapkan dapat meningkatkan IMTAQ siswa
dan mereka dapat merealisasikan dalam sikap dan perilaku hidupnya sesuai dengan tujuan pendidikan.
ii Berdasarkan uraian tersebut bahwa motivasi sangat berperan dalam
belajar, siswa yang memiliki motivasi yang kuat dalam mempelajari bidang studi Aqidah Akhlak pasti akan tekun dan berhasil belajarnya.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk membahasnya
kedalam judul skripsi yaitu: PENGARUH MOTIVASI SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI AQIDAH
AKHLAK Studi kasus kelas II di Madrasah Tsanawiyah Negeri MTsN 1 Pela Mampang Prapatan Jakarta Selatan.
B. Masalah Penelitian