Prevalensi Anemia Tabel Prevalensi anemia pada berbagai kelompok Klasifikasi anemia Anemia defisiensi besi

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anemia 2.1.1 Definisi Anemia Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah massa eritrosit red cell mass sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah yang cukup ke jaringan perifer penurunan oxygen carrying capacity. Anemia ditandai dengan penurunan kadar hemoglobin, hematokrit, atau hitung eritrosit red cell count . 3

2.1.2 Kriteria Anemia

Kriteria anemia berbeda-beda, tergantung jenis kelamin dan kelompok umur, batasan anemia menurut WHO tercantum pada tabel 2.1. 3 Tabel 2.1 Kriteria Anemia menurut WHO Kelompok Kriteria Anemia Hb Laki – laki dewasa 13 gdl Wanita dewasa tidak hamil 12 gdl Wanita hamil 11 gdl Sumber: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati 2009 p 1110dikutip dari Hoffbrand AV, et al, 2001 2.2 Prevalensi Anemia Tabel 2.2 Prevalensi anemia pada berbagai kelompok Kelainan anemia sering dijumpai, diperkirakan lebih dari 30 penduduk dunia atau 1500 juta orang menderita anemia. 3 Seperti pada tabel 2.2 terdapat gambaran prevalensi anemia sebagai berikut : 5 5 Kelompok Prevalensi Ibu hamil 63,5 Anak balita 55,5 Anak usia sekolah 6 – 12 tahun 24- 34 Wanita dewasa 30- 40 Pekerja berpenghasilan rendah 30- 40 Laki – laki dewasa 20- 40 Sumber: supariasa dkk 2002

2.3 Klasifikasi anemia

Klasifikasi anemia digolongkan berdasarkan morfologi dan etiologi seperti yang terdapat pada tabel 2.3. 3 Tabel 2.3 Klasifikasi anemia Klasisikasi Anemia I. Anemia hipokromik mikrositer a. Anemia defisiensi besi b. Thalasemia major c. Anemia akibat penyakit kronik d. Anemia sideroblastik II. Anemia normokromik normositer a. Anemia pasca perdarahan akut b. Anemia aplastik c. Anemia hemolitik didapat d. Anemia akibat penyakit kronik e. Anemia pada gagal ginjal kronik f. Anemia pada sindrom mielodisplastik g. Anemia pada keganasan hematologik III. Anemia makrositer a. Bentuk megaloblastik 1. Anemia defisiensi asam folat 2. Anemia defisiensi B 12, termasuk anemia pernisiosa b. Bentuk non- megaloblastik 1. Anemia pada penyakit hati kronik 2. Anemia pada hipotiroidisme 3. Anemia pada sindrom mielodisplastik Sumber: Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati 2009 p 111 6

2.4 Anemia defisiensi besi

Anemia defisiensi besi merupakan anemia yang terjadi karena berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoesis, kekosongan cadangan besi depleted iron store menyebabkan pembentukan hemoglobin berkurang. 3 Anemia defisiensi besi ditandai dengan anemia hipokromik mikrositer dan hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukan cadangan besi kosong. Pada anemia akibat penyakit kronik penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang oleh karena pelepasan besi dari sistem retikuloendotelial berkurang, tetapi cadangan besi masih normal. Sedangkan pada anemia sideroblastik penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang yang dikarenakan oleh mitokondria yang terganggu sehingga menyebabkan inkorporasi besi ke dalam heme terganggu. 3

2.5 Kompartemen besi didalam tubuh