9
2.2 Freeze Drying
Freeze drying atau disebut juga lyophilization merupakan proses untuk menghilangkan air tanpa pemanasan berlebih. Umumnya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan farmasetik dalam meningkatkan stabilitas dan waktu simpan obat-obatan yang tidak stabil, digunakan industri makanan untuk memperpanjang
waktu simpan dengan mencegah pertumbuhan mikroorganisme dan memperlambat oksidasi lipida Nireesha et al, 2013.
Metode pengeringan freeze drying hanya sedikit mengubah warna, rasa, tekstur, nutrisi, penampilan, komponen kimia dan aktivitas biologis dari sampel
yang segar sehingga disebut sebagai metode pengeringan terbaik untuk makanan yang mengandung komponen sensitif panas dan komponen antioksidan seperti
tokoferol, asam askorbat, karotenoid dan fenolik Dirim dan Gulsah, 2012. Freeze drying adalah proses dimana air dihilangkan dari suatu produk
dengan mengatur tekanan dan temperatur dalam keadaan vakum. Terdapat 2 komponen penting yang menyusun alat freeze dryer. Komponen pertama adalah
ruang pengering untuk mengkontrol temperatur dan komponen kedua adalah ruang kondensor. Ruang pengering dihubungkan dengan sebuah katup ke ruang
kondensor untuk mencapai temperatur -50 sampai -80ºC. Tahapan yang terjadi pada saat freeze drying ada 3, yaitu :
a. Freezing Produk yang akan dikeringkan, dibekukan terlebih dahulu sehingga terbentuk
massa yang solid.
10 b.
Primary drying Produk yang sudah beku dikondisikan dalam keadaan vakum dengan tekanan
10
-4
sampai 10
-5
atmosfer, sehingga pelarut dari produk menguap dari fase padat ke gas tanpa melewati fase cair atau disebut dengan sublimasi. Pada
proses sublimasi perlu ditingkatkan temperatur sekitar -45º sampai -20º C untuk mempercepat penguapan. Peningkatan temperatur harus terus
diperhatikan agar tetap di bawah critical process temperature suhu dimana produk kembali mencair. Pada tahap ini, penguapan pelarut belum sempurna
karena masih ada sisa-sisa embun hasil sublimasi yang masih tertinggal dalam produk.
c. Secondary drying
Ada sekitar 7-8 embun sisa primary drying yang harus dikeringkan pada temperatur yang lebih tinggi untuk mengurangi kandungan air dalam produk.
Proses ini disebut dengan isothermal desorption. Pada tahap ini, temperatur produk harus lebih tinggi dari temperatur lingkungannya dan tekanan
diturunkan sampai minimum. Tahap ini memerlukan waktu 13 atau 12 kali lebih lama dari tahap primary drying karena memerlukan energi yang lebih
besar untuk menghilangkan sisa airnya Nireesha et al, 2013.
2.3 Radikal Bebas