27
3.8 Uji aktivitas Antioksidan 3.8.1 Prinsip metode aktivitas antiradikal bebas DPPH
Kemampuan sampel uji dalam meredam proses oksidasi radikal bebas DPPH dalam larutan metanol sehingga terjadi perubahan warna DPPH dari ungu
menjadi kuning dengan nilai IC
50
konsentrasi sampel uji yang mampu meredam radikal bebas 50 sebagai parameter menentukan aktivitas antioksidan sampel
Molyneux, 2004.
3.8.2Pembuatan larutan blanko
Larutan DPPH 0,5 mM konsentrasi 200 ppm dipipet sebanyak 5 ml, kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 25 ml, lalu dicukupkan volumenya
dengan metanol sampai garis tanda konsentrasi 40 ppm.
3.8.3 Pengukuran panjang gelombang serapan maksimum DPPH
Larutan DPPH konsentrasi 40 ppm dihomogenkan dan diukur serapannya pada panjang gelombang 400 – 800 nm Molyneux, 2004.
3.8.4 Pembuatan larutan induk sampel uji
Sebanyak 500 mg masing-masing ditimbang sari LM dan LP daging buah semangka kemudian dilarutkan dalam labu tentukur 50 ml dengan metanol lalu
volumenya dicukupkan dengan metanol sampai garis tanda, diperoleh larutan induk baku sampel konsentrasi 10000 ppm.
3.8.5 Pembuatan larutan induk vitamin C
Sebanyak 25 mg serbuk vitamin C ditimbang, dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml dilarutkan dengan metanol lalu volumenya dicukupkan dengan
metanol sampai garis tanda konsentrasi 500 ppm.
28
3.8.6 Pembuatan larutan uji 3.8.6.1 Larutan uji sari lapisan putih daging buah semangka
Konsentrasi ditetapkan setelah dilakukan beberapa orientasi. Larutan induk pada sari LP daging buah semangka dipipet sebanyak 4 ml; 5 ml; 6 ml; 7 ml ke
dalam masing-masing labu tentukur 10 ml untuk mendapatkan konsentrasi larutan uji 4000 ppm, 5000 ppm, 6000 ppm, 7000 ppm kemudian ditambahkan 2 ml
larutan DPPH 0,5 mM konsentrasi 200 ppm lalu volumenya dicukupkan dengan metanol sampai garis tanda. Diamkan ditempatkan gelap selama 60 menit, lalu
diukur serapannya menggunakan spektrofotometer uv-visibel pada panjang gelombang 516 nm.
3.8.6.2 Larutan uji sari lapisan merah daging buah semangka
Konsentrasi ditetapkan setelah dilakukan beberapa orientasi. Larutan induk pada sari LM daging buah semangka dipipet sebanyak 2,5 ml; 3 ml; 3,5 ml; 4 ml
ke dalam masing-masing labu tentukur 10 ml untuk mendapatkan konsentrasi larutan uji 2500 ppm, 3000 ppm, 3500 ppm, 4000 ppm kemudian ditambahkan 2
ml larutan DPPH 0,5 mM konsentrasi 200 ppm lalu volumenya dicukupkan dengan metanol sampai garis tanda. Diamkan ditempatkan gelap selama 60 menit,
lalu diukur serapannya menggunakan spektrofotometer uv-visibel pada panjang gelombang 516 nm.
3.8.6.3 Larutan uji vitamin C
Larutan induk dipipet sebanyak 0,1 ml; 0,2 ml; 0,3 ml; 0,4 ml ke dalam labu ukur 25 ml untuk mendapatkan konsentrasi larutan uji 2 ppm, 4 ppm,
6 ppm, 8 ppm, kedalam masing-masing labu ukur ditambahkan 5 ml larutan DPPH 0,5 mM konsentrasi 200 ppm lalu volumenya dicukupkan dengan
29 metanol sampai garis tanda. Diamkan selama 60 menit, lalu diukur serapannya
menggunakan spektrofotometer UV-Visibel pada panjang gelombang 516 nm.
3.8.7 Penentuan Persen Peredaman DPPH
Penentuan persen pemerangkapan radikal bebas dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Aktivitas pemerangkapan radikal bebas =
100 x
kontrol A
sampel A
- kontrol
A
Keterangan: A
kontrol
= Absorbansi tidak mengandung sampel A
sampel
= Absorbansi sampel Marinova dan Batchvarov , 2011.
3.8.8 Analisis nilai IC
50
Perhitungan yang digunakan dalam penentuan aktivitas pemerangkapan radikal bebas adalah nilai IC
50
Inhibitory Concentration, nilai tersebut menggambarkan besarnya konsentrasi senyawa uji yang dapat memerangkap
radikal bebas sebesar 50 Molyneux, 2004. Hasil perhitungan dimasukkan ke dalam persamaan regresi dengan konsentrasi sampel µ gml sebagai absis sumbu
x dan nilai pemerangkapan antioksidan sebagai ordinatnya sumbu y. Secara spesifik, suatu senyawa dikatakan sebagai antioksidan sangat kuat
jika nilai IC
50
kurang dari 50 μgml, kuat untuk IC
50
bernilai 50- 100 μgml,
sedang jika IC
50
bernilai 100- 150 μgml, dan lemah jika IC
50
bernilai 151-20 μgml Mardawati, 2008.
30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Identifikasi Tumbuhan
Hasil identifikasi tumbuhan yang dilakukan di Herbarium Bogoriense, Bidang Botani, Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
LIPI Bogor menunjukkan bahwa tumbuhan termasuk jenis Citrullus lanatus Thunb. Matsum. Nakai suku Cucurbitaceae.
4.2 Hasil Skrining Fitokimia
Hasil skrining fitokimia dari sari daging buah semangka dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil skrining fitokimia sari buah semangka
No Pemeriksaan
SLPDBS SLMDBS
Segar Kental
Segar Kental
1 Alkaloid
- -
- -
2 Glikosida
+ +
+ +
3 TriterpenoidSteroid
- -
+ +
4 Flavonoid
- -
+ +
5 Tanin
- -
- -
6 Saponin
+ +
+ +
Keterangan : SLPDBS : Sari Lapisan Putih Daging Buah Semangka SLMDBS : Sari Lapisan Merah Daging Buah Semangka
+ : mengandung golongan senyawa - :tidakmengandunggolongan senyawa
Berdasarkan hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa sari daging buah semangka pada lapisan putih mengandung senyawa glikosida dan saponin.
Sedangkan sari daging buah semangka pada lapisan merah mengandung senyawa glikosida, triterpensteroid, flavonoid dan saponin.