18
C. Harga Saham
Nilai pasar dari sekuritas merupakan harga pasar dari sekuritas itu sendiri. Untuk sekuritas yang diperdagangkan dengan aktif, nilai pasar
merupakan harga terakhir yang dilaporkan pada saat sekuritas terjual Horne, 1997:70.
Dalam teori manajemen dijelaskan bahwa tujuan dan sasaran yang digunakan sebagai standar dalam memberikan penilaian efisien atau tidaknya
suatu keputusan keuangan dapat dilihat dari nilai perusahaan. Perusahaan yang menerbitkan saham, nilai perusahaan yaitu nilai saham ditambah dengan nilai
pasar hutang. Husnan 2001 mengemukakan bahwa nilai saham adalah harga pasar dikalikan dengan jumlah saham yang beredar.
Horne 1997:5 mengemukakan bahwa harga pasar bertindak sebagai barometer dari kinerja bisnis. Harga pasar menunjukkan seberapa baik
manajemen menjalankan tugasnya atas nama para pemegang saham. Oleh karena itu manajemen selalu berada dalam pengawasan. Para pemegang
saham yang tidak puas dengan kinerja manajemen dapat menjual saham yang mereka miliki dan menginvestasikan uangnya di perusahaan lain. Tindakan-
tindakan tersebut jika dilakukan oleh para pemegang saham akan dapat mengakibatkan turunnya harga saham di pasar. Pada dasarnya tinggi rendah
harga saham lebih banyak dipengaruhi oleh pertimbangan pembeli dan penjual tentang kondisi internal dan eksternal perusahaan. Hal ini berkaitan dengan
analisis sekuritas yang umumnya dilakukan investor sebelum membeli atau menjual saham.
19
D. Pengertian Earning Per Share EPS
EPS merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan return yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham
Darmaji, 2001:139 Menurut Simamora 2000:530, EPS adalah laba bersih per Lembar
saham biasa yang beredar selama periode tertentu. Sedangkan menurut Fabozzi 1999:359 EPS merupakan alat analisis yang menggunakan konsep
laba konvensional. EPS adalah salah satu dari dua alat analisis yang sering digunakan mengevaluasi saham biasa disamping PER dalam lingkaran
keuangan. Berdasarkan pendapat diatas, pengertian EPS yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah ratio yang menunjukkan seberapa besar keuntungan yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham yang beredar
selama suatu periode. Kalangan investor berharap bisa memperoleh suatu imbalan atas
investasi mereka melalui dividen maupun kenaikan harga saham. Pembayaran dividen maupun apresiasi harga saham sangatlah terkait dengan kemampuan
perusahaan memperoleh
pendapatan. Suatu
ukuran kunci
yang menghubungkan pendapatan perusahaan dengan saham biasanya adalah laba
per lembar saham Earning Per Share EPS. Garrison dan Norren, 2001 :
787.
Menurut Weston dan Brigham, 1996 : 15 “Earning per share is net
income divided by the number of shares of common stock outstanding ”.
20 Sedangkan menurut Horne dan Wachowicz, 1998 : 3. “Earning per share is
earning after tax EAT divided by the number of common shares outstanding. EPS means different things for different firm’s. For some firm’s they mean
more than for other ”. Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
EPS atau laba per lembar saham menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mendistribusikan pendapatan yang diraih perusahaan kepada pemegang
sahamnya. Para investor atau pemegang saham menyukai perusahaan yang memiliki EPS yang tinggi untuk menanamkan modalnya tersebut karena akan
berpengaruh terhadap naiknya nilai perusahaan tersebut. Semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan kepada pemegang
sahamnya mencerminkan semakin besar keberhasilan usaha yang dijalankan perusahaan tersebut.
Horne dan Wachowicz, 1998 : 3 juga menerangkan EPS dihitung dengan cara membagi keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham biasa
keuntungan setelah dikurangi pajak pendapatan dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar.
1. Kegunaan EPS Variabel EPS merupakan proxy bagi laba per saham perusahaan yang
diharapkan dapat memberikan gambaran bagi investor mengenai bagian keuntungan yang dapat diperoleh dalam suatu periode keuntungan yang dapat
diperoleh dalam suatu periode tertentu dengan memiliki suatu saham. Seorang investor membeli dan mempertahankan saham suatu perusahaan dengan
harapan akan memperoleh deviden atau capital gain. Laba biasanya menjadi
21 dasar penentuan pembayaran deviden dan kenaikan nilai saham di masa
mendatang. Oleh karena itu, para pemegang saham biasanya tertarik dengan angka EPS yang dilaporkan perusahaan.
EPS atau laba per lembar saham adalah tingkat keuntungan bersih untuk tiap lembar sahamnya yang mampu diraih perusahaan pada saat menjalankan
operasinya. Laba per lembar saham diperoleh dari laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa dibagi dengan rata-rata saham biasa yang beredar. EPS
merupakan hasil atau pendapatan yang akan diterima oleh pemegang saham untuk setiap lembar saham yang dimilikinya atas keikutsertaannya dalam
perusahaan. laba per lembar saham biasanya merupakan indikator laba yang diperhatikan oleh para investor yang umumnya terhadap korelasi yang kuat
antara pertumbuhan laba dan pertumbuhan harga saham. Jumlah pendapatan yang tersedia bagi pemegang saham adalah
pendapatan bersih setelah dikurangi pajak pendapatan. Pendapatan bersih ini setelah dikurangi dengan deviden dan hak-hak lainnya untuk pemegang saham
biasa. Dengan cara membagi jumlah pendapatan yang tersedia untuk pemegang saham biasa dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar maka
akan diketahui jumlah lembar pendapatan untuk setiap lembar saham tersebut. Husnan 2001:317 bahwa jika kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba meningkat, maka harga saham akan meningkat. Dengan meningkatnya harga saham perusahaan, maka return saham yang akan
diperoleh investor juga akan semakin tinggi. Jika nilai EPS naik maka harga saham mengalami kenaikan, return sahamnya juga mengalami kenaikan.
22 Pendapatan per saham Earning per shareEPS perusahaan biasanya
menjadi perhatian pemegang saham pada umumnya atau calon pemegang saham dan manajemen. EPS menunjukkan jumlah uang yang dihasilkan
return dari setiap lembar saham. Semakin besar nilai EPS, semakin besar keuntunganreturn yang diterima pemegang saham.
Jadi jika saham yang beredar dari saham prioritas dan saham biasa maka langkah pertama adalah menentukan pendapatan yang menjadi hak
pemegang saham prioritas dan hak tersebut dikurangkan pada laba bersih yang diperoleh baru kemudian dapat dihitung laba per lembar saham.
2. Rumus EPS Laba Per lembar saham dapat dirumuskan:
Ang, 1997:6.23 Menurut Robbert Angg 1997, EPS merupakan perbandingan antara
laba bersih setelah pajak pada suatu tahun buku dengan jumlah saham yang diterbitkan. Di dalam perhitungan EPS, terdapat dua jenis EPS, yaitu :
a. EPS Historis EPS yang dihitung berdasarkan kinerja perusahaan pada tahun buku
yang telah lampau. EPS historis merupakan nilai yang telah terjadi pada masa lampau.
EPS =
Saham Lembar
Jumlah Tax
After Earning
EAT
23 b. EPS Proyektif
EPS yang diperkirakan akan terjadi dengan asumsi sesuai dengan proyeksi kinerja emiten.
EPS yang besar menunjukkan kemampuan perusahaan yang lebih besar dalam menghasilkan keuntungan bersih dari setiap lembar saham. Peningkatan
EPS menandakan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan kemakmuran para investor dan dari hal tersebut akan mendorong investor untuk menambah
jumlah modal yang ditanamkan pada perusahaan. Dan itu akan mengakibatkan kenaikan laba yang pada akhirnya ada kecenderungan kenaikan harga saham,
begitu juga sebaliknya. Angka per lembar saham diperoleh dari laporan keuangan yang
disajikan oleh perusahaan berdasarkan atas prinsip-prinsip akuntansi yang sudah diterima. Laporan keuangan yang utama yaitu laporan neraca dan
laporan rugi laba. Neraca menunjukkan posisi kekayaan kewajiban dan modal pada waktu tertentu sedangkan laporan laba rugi menunjukkan berapa laba
diperoleh perusahaan pada waktu tertentu. Pada level atau tingkat perusahaan laba per lembar saham yang mencerminkan kombinasi berbagai faktor yang
mempengaruhinya. Analisis faktor-faktor tersebut dapat dilakukan dengan analisis rasio
keuangan: a. EPS = ROE X Nilai Buku Per Saham
ROE = Laba setelah pajakekuitas Nilai Buku Per Saham = Ekuitasjumlah saham
24 b. ROE = ROA X Leverage
ROA = Laba setelah pajak Leverage = total ekuitas
c.ROA = Net Income Margin X Perputaran Aktiva Net Income Margin = laba setelah pajakpenjualan bersih
Perputaran aktiva = penjualan bersihtotal aktiva d. Net Income Margin = Income Rasio X Operating Efficienci
Income ratio = laba setelah pajak Operating Eficiency = Laba operasipenjualan bersih
ROA adalah tingkat keuntungan yang diperoleh dari penggunaan aset, sedangkan leverage menunjukkan seberapa banyak hutang digunakan
perusahaan. Net Income Margin menunjukkan kemampuan memperoleh laba dari setiap penjualan yang diciptakan oleh perusahaan, sedangkan perputaran
aktiva menunjukkan seberapa jauh perusahaan mampu menciptakan penjualan dari aktiva yang dimilikinya. Apabila salah satu dari kedua faktor tersebut
meningkat maka ROA juga akan meningkat Riyanto,1995:332-336.
E. Pengertian Financial leverage