27 ketidakpastian pendapatan bagi pemilik saham perusahaan yang diakibatkan
penggunaan financial leverage. Penggunaan utang atau financial leverage yang tinggi dapat
menimbulkan EPS yang negatif, untuk itu rasio utang debt ratio tidak boleh melampaui 50.Weston dan Brigham, 1997 : 159. EPS diharapkan naik
sampai pembiayaan dengan utang 50. Beban bunga menjadi naik, tetapi pengaruh kenaikan beban bunga tersebut belum menurunkan EPS karena
makin sedikitnya jumlah saham yang beredar ketika ekuitas ditukar dengan utang, EPS malah ikut naik. Akan tetapi, kenaikan EPS mencapai puncaknya
pada saat rasio utang mencapai 50. Diatas rasio 50, suku bunga naik begitu pesatnya sehingga EPS menurun meskipun jumlah saham yang beredar
mengecil. Jadi apabila perusahaan menggunakan financial leverage yang tinggi
berarti tambahan modal untuk keperluan investasi semakin bertambah dan risiko yang ditanggung juga semakin besar, maka perusahaan mengharapkan
dapat meningkatkan EPS perusahaan sehingga nilai perusahaan pun meningkat. Peningkatan EPS ini tidak terlepas dari kaitannya dengan volume
penjualan perusahaan serta biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan produk atau jasa yang akan dijual oleh perusahaan.
F. Pengertian Price Earning Ratio PER
PER menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba Darmaji, 2001:139. Sedangkan menurut Ang
28 1997:24 PER merupakan perbandingan antara harga pasar suatu saham
dengan Earning Per Share EPS dari saham yang bersangkutan. PER merupakan hubungan antara pasar saham dengan EPS saat ini yang digunakan
secara luas oleh investor sebagai panduan umum untuk mengukur nilai saham. Berdasarkan pendapat diatas pengertian PER yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah rasio yang membandingkan antara harga saham per lembar saham biasa yang beredar dengan laba per lembar saham.
Kegunaan PER adalah untuk melihat bagaimana pasar menghargai kinerja perusahaan yang dicerminkan oleh EPSnya. PER menunjukkan
hubungan antara pasar saham biasa dengan EPS. Makin besar PER suatu saham maka harga saham tersebut akan semakin mahal terhadap pendapatan
bersih per sahamnya. Jika dikatakan saham mempunyai PER 10X, berarti harga pasar saham tersebut 10X lipat terhadap EPS nya pendapatan bersih per
saham. Angka rasio ini biasanya digunakan investor untuk memprediksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba earning power dimasa
yang akan datang. Kesediaan investor untuk menerima kenaikan PER sangat bergantung
pada prospek perusahaan. Perusahaan dengan peluang tingkat pertumbuhan tinggi biasanya mempunyai PER yang tinggi pula, dan hal ini menunjukkan
bahwa pasar mengharapkan pertumbuhan laba di masa mendatang. Sebaliknya perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah cenderung mempunyai
PER yang rendah pula. PER tidak punya makna apabila perusahaan mempunyai laba yang sangat rendah abnormal atau menderita rugi. Dalam
29 keadaan ini PER perusahaan akan begitu tinggi abnormal atau bahkan
negatif. Semakin rendah harga PER sebuah saham maka semakin baik atau murah harganya untuk diinvestasikan. PER menjadi rendah nilainya bisa
karena harga saham cenderung semakin turun atau karena meningkatnya laba bersih perusahaan. Jadi semakin kecil nilai PER maka semakin murah saham
tersebut untuk dibeli dan semakin baik pula kinerja per lembar saham dalam menghasilkan laba bagi perusahaan. Semakin baik kinerja per lembar saham
akan mempengaruhi banyak investor untuk membeli saham tersebut. Penafsiran terhadap rasio ini juga dipengaruhi oleh persepsi pemodal terhadap
kualitas perusahaan dan trend pendapatannya, risiko relatif, penggunaan metode akuntansi alternatif , dan faktor-faktor lain.
Semakin tinggi PER semakin nampak rendah nilai EPS apabila dibandingkan dengan harga sahamnya Husnan, 2001:300. Kalau suatu
saham mempunyai PER sebesar 20x, berarti apabila saham tersebut memberikan EPS sebesar Rp 1.000,- saham tersebut dapat terjual dengan
harga Rp 20.000,-. Hal itu berarti bahwa jika nilai PER naik maka harga saham mengalami kenaikan dan Return saham juga mengalami kenaikan.
Begitupun sebaliknya jika nilai PER mengalami penurunan maka harga sahamnya dan return sahamnya mengalami penurunan.
Rumus PER Harga Saham
PER = Earning Per Share EPS
Arifin, 2002:87
30
G. Return On Assets ROA