Saham Tinjauan Teoritis .1 Pasar Modal

22 pendapatan dimasa mendatang. Sementara itu, penjual modal adalah perusahaan yang memerlukan modal atau tambahan modal untuk keperluan usahanya. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha bagi perushaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal investor. Dana yang diperoleh ini dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan sebagianya. Fungsi kedua adalah menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan sebagainya. Dengan kata lain, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai karakteristik keuntungan dan resiko dari masing-masing instrumen.

2.1.2 Saham

Saham merupakan surat bukti bahwa kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham Tandelilin, 2001 : 18. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan. Saham merupakan salah satu jenis sekuritas yang cukup popular diperjualbelikan di pasar modal. Saham dapat diklasifikasikan atas beberapa hal, yaitu : 1. Cara peralihan hak Saham dapat diklasifikasikan atas : a Saham atas unjuk beared stocks, artinya pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya. Universitas Sumatera Utara 23 b Saham atas nama registered stocks, merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, dimana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu. 2. Hak tagihan atas klaim Saham terbagi atas : a Saham biasa common stocks, yaitu sekuritas yang menunjukkan bahawa pemegang saham tersebut mempunyai hak atas kepimilikan atas aset-aset perusahaan. b Saham preferen preferred stocks, yaitu saham yang mempunyai karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa karena bisa menghasilkan pendapatan tetap dan juga mendapatkan hak kepemilikan seperti pada saham biasa. 3. Kinerja saham a Blue-chip stocks, yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar deviden. b Income stocks, yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan untuk membayar deviden lebih tinggi dari rata-rata deviden yang dibayarkan pada tahun sebelumnya. c Growth stocks well-known, yaitu saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. Universitas Sumatera Utara 24 d Speculative stocks, yaitu saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun. e Counter cyclical stocks, yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. 2.1.3 Likuiditas Saham Likuiditas saham adalah ukuran jumlah transaksi saham di pasar modal dalam periode tertentu. Semakin tinggi frekuensi transaksi maka semakin tinggi likuiditas saham dan ini berarti saham tersebut semakin diminati oleh para investor. Namun pada kenyataannya tidak semua saham mudah ditransaksikan atau dengan kata lain mengalami kesulitan likuidasi. Saham yang tidak likuid dapat dikeluarkan atau delisting dari Bursa Efek. Suatu saham dikatakan likuid apabila saham tersebut mudah ditukarkan atau dijadikan uang. Saham yang tidak likuid akan menyebabkan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan gain. Jadi semakin likuid suatu saham berarti jumlah transaksi semakin tinggi. Hal tersebut juga menunjukkan minat investor untuk memiliki saham tersebut juga tinggi. Tingginya minat investor ini dimungkinkan karena saham yang likuiditasnya tinggi mampu memberikan kemungkinan yang lebih tinggi untuk mendapatkan return dibandingkan dengan saham yang likuiditasnya rendah sehingga tingkat likuiditas saham biasanya akan mempengaruhi harga saham yang bersangkutan. Universitas Sumatera Utara 25

2.1.4 Harga Saham

Dokumen yang terkait

Analisis Perbedaan Return Saham, Trading Volume Activity (TVA), dan Varians Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2005-2009)

0 45 80

Analisis Perbedaan Return Saham , Trading Volume Activity Dan Variance Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

0 53 113

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 2 39

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

3 5 45

Analisis Perbedaan Return Saham , Trading Volume Activity Dan Variance Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

0 0 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Perbedaan Return Saham , Trading Volume Activity Dan Variance Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

0 1 10

Analisis Perbedaan Return Saham , Trading Volume Activity Dan Variance Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

0 0 10

Analisis Perbedaan Return Saham , Trading Volume Activity Dan Variance Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

0 0 17

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Perbedaan Return Saham , Trading Volume Activity Dan Variance Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

0 1 10

Analisis Perbedaan Return Saham , Trading Volume Activity Dan Variance Sebelum dan Sesudah Stock Split (Studi Kasus Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

0 0 10