BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei, dengan tipe explanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan kualitas pelayanan
dan kepuasan pasien dengan kunjungan pasien di Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Kota Pekanbaru. Sugiyono, 2007.
3.2. Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian dilakukan di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru yaitu pada puskesmas dengan kunjungan pasien rata-rata 9 orang per hari yaitu
Puskesmas Langsat dan puskesmas dengan kunjungan pasien rata-rata 9 orang per hari yaitu Puskesmas Simpang Tiga.. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sd
Desember 2008.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi terdiri atas pengunjung poli gigi dan dokter gigi yaitu semua pengunjung poli gigi dan semua dokter gigi yang ada di 15 puskesmas Pekanbaru.
Sornauli Saragih : Hubungan Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Pasien Dengan Kunjungan Di Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Kota Pekan Baru, 2009
USU Repository © 2008
33
3.3.2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yaitu pengunjung dan dokter gigi di
Balai Pengobatan Gigi puskesmas yang mempunyai kunjungan rata-rata 9 orang
per hari dan puskesmas yang mempunyai kunjungan 9 orang per hari. Adapun
alasan pengambilan sampel ini karena menurut Depkes 1999, indikator efektifitas pemanfaatan puskesmas apabila kunjungan rata-rata pasien ke poli gigi 9
oranghari.
Cara penarikan sampel untuk Puskesmas
15 Puskesmas di Pekanbaru
1 Puskesmas yaitu Puskesmas Langsat
Purposif 1 Puskesmas yaitu
Puskesmas S.Tiga Kunjungan rata rata
di Poli gigi 9 9 puskesmas
Kunjungan rata rata di Poli gigi 9
6 puskesmas
Gambar 3.1. Cara penarikan sampel untuk Puskesmas
Dari 6 puskesmas yang mempunyai kunjungan rata-rata 9 diambil
Puskesmas Langsat karena setelah semua jumlah kunjungan pasien puskesmas dijumlahkan dan dibagi 6 diperoleh rata-rata jumlah kunjungan 12 orang per hari.
Sornauli Saragih : Hubungan Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Pasien Dengan Kunjungan Di Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Kota Pekan Baru, 2009
USU Repository © 2008
Dari hasil tersebut ternyata yang rata-rata jumlah kunjungan 12 orang per hari adalah Puskesmas Langsat. Begitu juga dengan jumlah kunjungan rata-rata 9 orang
diperoleh di Puskesmas Simpang Tiga.
a. Sampel Pengunjung Besar sampel pasien pengunjung poli gigi puskesmas pada penelitian ini
dihitung berdasarkan rumus Lameshow, 1997 sebagai berikut :
n =
β α,
100 100
1
2 1
2 2
2 1
f x
P P
P x
P P
x P
− −
+ −
P
1
= Persentase pasien yang puas terhadap pelayanan di
Poligigi Puskesmas Latihan Blang Padang Banda Aceh 77,2 Afiansyah, 2000.
P
2
= Persentase kepuasan pasien di Poligigi Puskesmas
Pekanbaru asumsi = 50 f
α, β = 13 adalah harga α dan β dalam perhitungan jumlah sampel dengan tingkat kepercayaan sebesar 0,05.
=
13 2
, 77
50 50
50 8
, 22
2 ,
77
2
x x
− +
= 74,8 digenapkan menjadi 75 orang.
Sampel pasien sebanyak 75 orang di masing–masing puskesmas yaitu Puskesmas Langsat dan Puskesmas Simpang Tiga. Pengambilan sampel di
masing–masing puskesmas berdasarkan kuota sampling yaitu sampai diperoleh 75 pasien yang berobat ke masing – masing poli gigi puskesmas selama penelitian
Sornauli Saragih : Hubungan Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Pasien Dengan Kunjungan Di Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Kota Pekan Baru, 2009
USU Repository © 2008
dilakukan. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan poli gigi di kedua puskesmas yang berusia lebih dari 15 tahun dan dapat berkomunikasi dengan
baik. b.
Sampel dokter gigi adalah dokter gigi yang bekerja di puskesmas Langsat 2 dua orang dan Puskesmas Simpang Tiga 1 satu orang.
3.4. Metode Pengumpulan data
Sumber data terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer terdiri atas kualitas pelayanan dan kepuasan pasien. Data kualitas pelayanan diperoleh
dengan melaksanakan wawancara terhadap dokter gigi dan pengamatan langsung. Data kepuasan pasien diperoleh dengan wawancara langsung berpedoman
pada kuesioner yang telah disiapkan sesudah responden menjalani pemeriksaanpengobatan, bertempat di luar ruang periksa.
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari catatan laporan Dinas Kesehatan dan puskesmas tentang kunjungan pasien di Poli gigi puskesmas serta data
kependudukan yang diperoleh dari profil puskesmas Langsat dan puskesmas Simpang Tiga.
Untuk mendapatkan kualitas hasil penelitian yang baik perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauhmana
suatu ukuran atau nilai yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan alat ukur dengan cara mengukur korelasi antara variabel atau item dengan skor total
variabel dapat dilihat menurut Corrected Item-Total Correlation r, dengan
Sornauli Saragih : Hubungan Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Pasien Dengan Kunjungan Di Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Kota Pekan Baru, 2009
USU Repository © 2008
ketentuan jika nilai r hitung r tabel, maka dinyatakan valid dan sebaliknya. Dari hasil pengamatan bahwa semua nilai r lebih besar dari 0,1 sehingga instrumen
pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid hasil uji pada Lampiran 2. Uji reliabilitas adalah ketepatan dan kehandalan suatu alat ukur. Instrumen
dikatakan reliabel apabila dapat dipercaya, konsisten dan stabil. Perhitungan untuk uji reliabilitas terhadap butir-butir pengamatan yang tidak valid dibuang gugurdrop,
artinya uji reliabilitas dilakukan setelah dilakukan uji validitas terlebih dahulu. Perhitungan untuk uji relilabilitas terhadap butir-butir amatan instrumen dari masing-
masing variabel digunakan rumus koefisien alpha cronbach. Dikatakan instrumen reliabel apabila nilai koefisien alpha cronbach lebih
besar dari r tabel = 0,1. Dari hasil pengamatan diperoleh bahwa koefisien alpha cronbach pada semua variabel lebih besar dari 0,1 sehingga dapat dikatakan bahwa
instrumen dari masing-masing variabel sudah reliabel hasil uji pada Lampiran 2 .
3.5. Variabel dan Defenisi Operasional