Adanya fenomena tersebut membuat penulis tertarik untuk meneliti tentang hubungan kualitas pelayanan dan kepuasan pasien dalam pelayanan kesehatan gigi
dan mulut dengan kunjungan pasien di poli gigi puskesmas kota Pekanbaru.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : Bagaimana hubungan kualitas pelayanan sarana
prasarana, tenaga kesehatan, pelayanan yang tersedia, manajerial dan kepuasan pasien kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik dengan kunjungan
di Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Kota Pekanbaru ?
1.3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan sarana prasarana, tenaga kesehatan, pelayanan yang tersedia, manajerial dan kepuasan pasien kehandalan,
daya tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik dengan kunjungan di Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Kota Pekanbaru
1.4. Hipotesis
Ada hubungan kepuasan pasien dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik dengan kunjungan
pasien di Balai Pengobatan Gigi Puskesmas kota Pekanbaru.
Sornauli Saragih : Hubungan Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Pasien Dengan Kunjungan Di Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Kota Pekan Baru, 2009
USU Repository © 2008
1.5. Manfaat Penelitian
1. Sebagai masukan bagi puskesmas di wilayah kerja Dinas Kesehatan kota
Pekanbaru dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar khususnya pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
2. Sebagai bahan masukan bagi perencanaan Dinas Kesehatan kota Pekanbaru
dalam membuat rencana intervensi dan bahan advokasi dalam peningkatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di seluruh puskesmas di wilayah
kerjanya. 3.
Sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.
Sornauli Saragih : Hubungan Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Pasien Dengan Kunjungan Di Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Kota Pekan Baru, 2009
USU Repository © 2008
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kunjungan Pasien
Kunjungan adalah pemanfaatan penggunaan fasilitas kesehatan yang disediakan baik dalam bentuk rawat jalan, rawat inap, kunjungan rumah oleh
petugas kesehatan maupun dalam bentuk kegiatan lain dari pemanfaatan pelayan kesehatan tersebut. Tingkat kunjungan ulang dalam jasa pelayanan kesehatan
ditunjukkan dengan perilaku kunjungan pasien ke unit pelayanan kesehatan sebagai tingkat kepuasan pasien terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
Kunjungan juga berarti adanya kepercayaan pasien terhadap organisasi penyelenggara pelayanan kesehatan untuk memenuhi kebutuhannya. Besarnya
tingkat kunjungan pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan dapat dilihat dari dimensi waktu, yaitu harian, mingguan, bulanan dan tahunan Idawani, 2001.
Untuk mengukur
terpenuhi atau tidaknya suatu standar kualitas pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan, dipergunakan indikator yang
merupakan fenomena yang menunjukkan pada kewajaran dan derajat kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan. Indikator ini mengacu pada berbagai aspek
kualitas yaitu aspek klinis atau penampilan profesi, aspek efektif dan efisien, aspek keselamatan pasien dan aspek kepuasan pasien. Keberhasilan suatu
pelayanan kesehatan, harus dilaksanakan dalam waktu dan cara yang tepat, oleh pemberi pelayanan yang tepat dan menggunakan peralatan dan obat yang tepat
serta dengan biaya yang efisien. Pohan, 2007.
Menurut Standar Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Puskesmas Perkotaan 2002, puskesmas dengan jumlah kunjungan yang mencapai antara
10-20 pasienhari dibutuhkan tenaga dokter gigi 2 orang, perawat gigi 2 orang dan tenaga non medis 1 orang.
Menurut Profil Kesehatan Gigi dan Mulut di Indonesia 1999, indikator efektifitas pemanfaatan puskesmas dilihat dari jumlah kunjungan rerata pasien
yaitu 9 orang per hari.
2.2. Kualitas Pelayanan Kesehatan