yang melakukan pekerjaan hanya sebagai rutinitas belaka dan membuat mereka tidak tahu harus mulai dari mana untuk bekerja secara inovatif dan lebih kreatif.
Sesuai dengan tugas dan fungsinya perawat gigi bertugas membantu dokter melayani pasien, melaksanakan pencatatan dan pelaporan, mereka juga
turun ke lapangan melaksanakan penyuluhan dan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah UKGS. Artinya perawat gigi mempunyai tugas rangkap sehingga tugas pokok
sebagai perawat gigi melayani pasien tidak maksimal. Dengan demikian perlu dilakukan penambahan tenaga perawat gigi di poli gigi sesuai dengan kebutuhan
yang ada dan perlu dilakukan pelatihan yang berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja tenaga kesehatan gigi sesuai dengan kondisi penyakit gigi
yang ada di puskesmas kota Pekanbaru.
5.1.3. Ketersediaan Pelayanan Dalam Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Dengan Kunjungan Di Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Kota Pekanbaru
Hasil observasi menunjukkan bahwa ketersediaan pelayanan di BPG Puskesmas Kota Pekanbaru cukup bahkan cenderung pada kategori kurang cukup.
Kondisi ini ditunjukkan dengan tidak terpenuhinya kebutuhan akan permintaan pasien gigi dan mulut akan pelayanan yang disediakan, misalnya tidak semua
puskesmas melayani penambalan gigi dan pembersihan karang gigi, yang lebih banyak adalah pelayanan pengobatan dan cabut gigi saja. Menurut Pedoman Kerja
Puskesmas 1999, jenis pelayanan yang seharusnya diberikan sesuai Standar Pelayanan Minimal SPM adalah tumpatan gigi tetap dan gigi sulung, pengobatan
Sornauli Saragih : Hubungan Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Pasien Dengan Kunjungan Di Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Kota Pekan Baru, 2009
USU Repository © 2008
pulpa seperti tumpatan sementara, pencabutan gigi tetap dan gigi sulung, pengobatan, pembersihan karang gigi, tindakan bedah ringan seperti insisi abses dan
operkulektomi. Ketersediaan pelayanan yang tidak baik menyebabkan kunjungan rendah dan
ketersediaan pelayanan yang cukup menyebabkan kunjungan rata-rata 9. Untuk itu disarankan kepada kepala puskesmas melakukan pencatatan sarana prasarana yang
rusak dan melaporkan kepada Dinas Kesehatan untuk dilakukan perbaikan.
5.1.4. Kualitas Manajerial Dalam Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Dengan Kunjungan Di Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Kota Pekanbaru
Hasil observasi menunjukkan bahwa kualitas manajerial di balai pengobatan gigi dan mulut Puskesmas Kota Pekanbaru ada pada kategori cukup dan baik.
Kemampuan Manajerial Kepala Puskesmas ini ditandai dengan kemampuan dalam membuat beberapa job description, monitoring yang ada telah dilaksanakan dengan
baik oleh kedua pimpinan Puskesmas ini. Pelaksanaan sistem manajerial yang ada dalam penelitian ini menunjukkan adanya kerjasama yang baik menyebabkan
ketersediaan pelayanan di Puskesmas dengan kunjungan rata-rata 9 lebih baik dibandingkan kemampuan manajerial puskesmas dengan kunjungan rata-rata 9.
Folet 2004 mendefinisikan manajemen sebagai suatu seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini diartikan bahwa para
manajer dalam mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan, yang berarti tidak dilakukan
Sornauli Saragih : Hubungan Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Pasien Dengan Kunjungan Di Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Kota Pekan Baru, 2009
USU Repository © 2008
sendiri, atau dapat dikiaskan sebagai berikut manejer” adalah satu orang tetapi mempunyai seribu “tangan dan kaki, di mana manejer melakukannya dengan proses
manajemen. Hal ini didukung oleh Sughanda 1998 bahwa manajer yang memiliki ketrampilan manajerial yang baik juga harus mempunyai jwa kepemimpinan. Artinya
seorang pemimpin harus mampu mempengaruhi anggotanya untuk dapat melaksanakan apa yang diperintahkannya. Biasanya kemampuan manajer
ditunjukkan dari kecakapan dan kelebihan yang dimilikinya dalam menjalankan organisasinya.
Hasil penelitian yang dilakukan Sambas 2007 di RSUP H. Adam Malik menunjukkan bahwa kemampuan manajerial merupakan hal yang paling penting dan
memiliki pengaruh terhadap upaya menunjang mutu pelayanan di ruangan. Kemampuan manajer dalam penelitian ini menganalisa tentang kompetensi manajer
dan keterampilan manajerial dalam implementasi strategik pelayanan. Agar pelayanan kesehatan optimal di BPG Puskesmas maka manejer perlu membuat
Standar Operating Procedure SOP sehingga diperoleh suatu instrumen yang dikenal sebagai daftar tilik, untuk mengamati apakah petugas sudah melaksanakan
proses pelayanan sesuai standar. Di samping itu perlu dilakukan pelatihan bagi manejer agar kemampuan dalam manajemen meningkat.
Sornauli Saragih : Hubungan Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Pasien Dengan Kunjungan Di Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Kota Pekan Baru, 2009
USU Repository © 2008
5.2. Hubungan Kepuasan Pasien Dalam Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut