Variabel Independen Metode Pengukuran

e. Bukti fisik Tangible: adalah fasilitas peralatan yang digunakan untuk tindakan perawatan yaitu : alat untuk tindakan perawatan tersedia lengkap, kebersihan alat untuk tindakan perawatan, kondisi alat baik dan kecanggihan alat yang digunakan serta kerapian dokter gigi dan perawat gigi.

3.5.2. Variabel Dependen

1. Kunjungan tinggi standar adalah: apabila pasien mau memanfaatkan pelayanan di Poliklinik gigi sehingga jumlah rata-rata mencapai jumlah standar yaitu 9 per hari Depkes, 1999 2. Kunjungan rendah kurang standar adalah: apabila pasien kurang mau memanfaatkan pelayanan di Poliklinik gigi sehingga jumlah rata-rata kurang mencapai jumlah standar yaitu 9 per hari.

3.6. Metode Pengukuran

Pengukuran, secara sederhana dapat didefinisikan sebagai pemberian batas kuantifikasi tertentu pada variabel sehingga dapat diketahui nilai atau besaran variasinya Sugiyono, 2007.

3.6.1. Variabel Independen

Untuk mengukur variabel kualitas pelayanan, dipergunakan alat ukur berupa lembaran checklist dengan melampirkan 11 buah pertanyaan yang terdiri dari 5 buah pertanyaan untuk faktor manajerial, 3 pertanyaan untuk faktor ketersediaaan pelayanan dan 3 buah pertanyaan untuk tenaga, sedangkan untuk faktor sarana dan prasarana dengan menggunakan cheklist standar peralatan poligigi Puskesmas. Sornauli Saragih : Hubungan Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Pasien Dengan Kunjungan Di Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Kota Pekan Baru, 2009 USU Repository © 2008 Pengukuran tersebut dapat dilihat sebagai berikut: Sarana di poli gigi puskesmas dikategorikan atas 3 tingkatan yaitu baik, cukup dan tidak baik Arikunto, 2002 1. Kategori baik apabila tersedia dan berfungsi 75 peralatan diagnostik, peralatan diagnostik, perawatan gigi, tambal gigi, cabut gigi dan skeling gigi. 2. Kategori cukup apabila tersedia dan berfungsi 50-75 peralatan diagnostik, perawatan gigi, tambal gigi, cabut gigi dan skeling gigi. 3. Kategori tidak baik apabila tersedia dan berfungsi 50 peralatan diagnostik, perawatan gigi, tambal gigi, cabut gigi dan skeling gigi. Tenaga kesehatan dikategorikan atas 3 tiga tingkatan yaitu baik, cukup dan tidak baik. 1. Kategori baik apabila di poli gigi terdapat dokter gigi dan perawat gigi serta tenaga administrasi. 2. Kategori cukup apabila di poli gigi terdapat dokter gigi dan perawat gigi. 3. Kategori kurang apabila yang terdapat di poli gigi hanya dokter gigi atau perawat gigi saja. Pelayanan yang tersedia dikategorikan atas 3 tingkatan yaitu baik, cukup dan tidak baik. 1. Kategori baik apabila tersedia pelayanan cabut gigi, tambal gigi dan pelayanan skeling. 2. Kategori cukup apabila tersedia pelayanan tambal gigi dan cabut gigi. 3. Kategori tidak baik apabila pelayanan yang tersedia hanya cabut gigi saja. Sornauli Saragih : Hubungan Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Pasien Dengan Kunjungan Di Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Kota Pekan Baru, 2009 USU Repository © 2008 Manajerial dalam penelitian ini digunakan 3 tingkatan yaitu baik, cukup dan tidak baik. 1. Kategori baik apabila dokter gigi melaksanakan 4-5 tugas yang ditetapkan. 2. Kategori cukup apabila dokter gigi melaksanakan hanya 3 tugas yang ditetapkan. 3. Kategori tidak baik apabila dokter gigi melaksanakan 3 tugas yang ditetapkan Lampiran 1. Untuk mengukur variabel kepuasan dipergunakan alat ukur berupa kuesioner. Skala pengukuran adalah skala ordinal dengan jumlah 25 pertanyaan. Masing-masing dimensi terdiri atas 5 pertanyaan. Kepuasan pasien diukur dengan 4 skala Likert yang terdiri atas 1 = tidak puas, 2 = kurang puas, 3 = puas dan 4 = sangat puas. Skor tertinggi yang dimiliki oleh pasien adalah 100 dan skor terendah yang diperoleh pasien adalah 25 maka dapat dibuat kategori kepuasan pasien sebagai berikut: 1. Kurang puas : skor 25-50 2. Puas : skor 51 – 75 3. Sangat puas : skor 76 – 100

3.6.2. Variabel Dependen

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA BEBERAPA FAKTOR DENGAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN BALAI PENGOBATAN UMUM DI PUSKESMAS PECANGAAN KABUPATEN JEPARA TAHUN 2012.

1 7 10

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN PEGAWAI DENGAN KEPUASAN DAN MINAT KUNJUNGAN ULANG PASIEN RAWAT JALAN DI Hubungan antara kualitas pelayanan pegawai dengan kepuasan dan minat kunjungan ulang pasien rawat jalan di puskesmas nguter sukoharjo.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan antara kualitas pelayanan pegawai dengan kepuasan dan minat kunjungan ulang pasien rawat jalan di puskesmas nguter sukoharjo.

0 1 6

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN PEGAWAI DENGAN KEPUASAN DAN MINAT KUNJUNGAN ULANG PASIEN RAWAT Hubungan antara kualitas pelayanan pegawai dengan kepuasan dan minat kunjungan ulang pasien rawat jalan di puskesmas nguter sukoharjo.

0 2 11

Hubungan tingkat kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan tingkat kepuasan pasien di Puskesmas Sukoharjo COVER

0 1 14

Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Balai Pengobatan Umum di Puskesmas Manyaran Semarang 2007 - UDiNus Repository

0 0 2

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DAN PROMOSI TERHADAP HASIL PELAYANAN KESEHATAN GIGI MULUT DI BALAI PENGOBATAN GIGI PUSKESMAS DATI II BLORA | Djuwitawati | Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan 2645 4565 1 SM

0 0 9

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS DINOYO KOTA MALANG

0 4 8

ANALISIS KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUANG BALAI PENGOBATAN PUSKESMAS NGLIPAR II NGLIPAR GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI - Analisis Kepuasan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Pasien Rawat Jalan Di Ruang Balai Pengobatan Puskesm

0 0 16

Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan Tingkat Kepuasan Pasien JKN – SJSN di UPTD Puskesmas Nusukan Kota Surakarta

0 0 7