5.2. Hubungan Kepuasan Pasien Dalam Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Dengan Kunjungan Di Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Kota Pekanbaru
Kepuasan meliputi aspek kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan bukti fisik. Pendapat Chapko, et al 1985 bahwa kepuasan pasien yang
memanfaatkan pelayanan kesehatan gigi meliputi: hubungan dokter gigi dengan pasien dentist-patient relations, mutu teknik merawat technical quality of
care, akses acces, lama tunggu pasien patient waiting time, fasilitas facility, ketersediaan availability, kesinambungan continuity, penampilan kerja
performing expended duties, hubungan perawat gigi dengan pasien staff-patient relations dan mutu teknik perawat gigi dalam merawat staff technical quality of
care.
5.2.1. Hubungan Kehandalan Dalam Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Dengan Kunjungan Di Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Kota Pekan baru
Ada hubungan kehandalan dengan kunjungan di Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Kota Pekanbaru dengan nilai p sebesar = 0,001. Tabel 4.5 . Hal ini
memberi makna bahwa puskesmas yang kurang memenuhi kepuasan kehandalan pada pasien di poli gigi akan membuat kunjungan rendah dan tidak standar.
Rendahnya pasien yang puas dan sangat puas dari aspek kehandalan di Puskesmas yang pengunjungnya 9 disebabkan oleh beberapa faktor seperti:
Sornauli Saragih : Hubungan Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Pasien Dengan Kunjungan Di Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Kota Pekan Baru, 2009
USU Repository © 2008
pasien merasa tenaga kesehatan di poli gigi dalam memberikan pelayanan kurang teliti, misalnya dalam melakukan pemeriksaan gigi, perawat dan dokter hanya
melakukan pemeriksaan pada gigi yang sakit saja dan kurang memperhatikan kemungkinan kerusakan pada gigi yang lain sehingga pasien masih merasakan
keluhan pada giginya walaupun telah mendapat perawatan. Di samping itu pasien juga menyebutkan bahwa prosedur pemeriksaan gigi dari mulai urusan
administrasi sampai mendapat tindakan membutuhkan waktu yang lama sehingga membuat pasien bosan menunggu. Menurut pasien, perawat yang mendampingi
dokter dalam melakukan perawatan dan tindakan juga kurang sigap, hal ini terlihat dari lambannya para perawat ketika membantu dokter memberikan
beberapa peralatan yang digunakan untuk melakukan tindakan. Sementara tingkat kepuasan pasien di Puskesmas yang pengunjungnya 9
menunjukkan bahwa semakin baik aspek kehandalan maka semakin tinggi jumlah pengunjung yang datang ke balai pengobatan gigi. Jumlah ini terlihat dari
persentasi pengunjung yang merasa sangat puas dan puas pada dimensi kehandalan lebih tinggi dibandingkan yang kurang puas. Menurut pasien
beberapa faktor pada dimensi kehandalan yang ada dibalai pengobatan ini lebih dapat memenuhi kebutuhan pasien misalnya pasien puas pada tindakan pelayanan
yang diberikan oleh dokter dan perawat. Di samping itu pasien juga merasa bahwa tenaga kesehatan yang melakukan tindakan pada gigi mereka lebih hati-
hati dan lebih dapat mengurangi keluhan yang mereka alami. Sementara adanya
Sornauli Saragih : Hubungan Kualitas Pelayanan Dan Kepuasan Pasien Dengan Kunjungan Di Balai Pengobatan Gigi Puskesmas Kota Pekan Baru, 2009
USU Repository © 2008
persentasi pasien yang merasa kurang puas dalam penelitian ini diprediksi oleh karena kekurang pahaman pasien akan prosedur perawatan pada gigi, misalnya
kondisi gigi yang sudah parah dan memerlukan beberapa kali kunjungan. Pada situasi ini diharapkan para tenaga kesehatan khusunya dokter memberikan waktu
untuk konsultasi lebih lama untuk memberikan pengertian pada prosedur perawatan gigi yang sebenarnya.
Menurut Handi Irawan 2002, sekitar 60 dari keluhan konsumen yang menerima pelayanan di tempat pelayanan kesehatan dikarenakan kurang puas dari
aspek kehandalan. Konsumen mengeluh karena pemberi jasa tidak menepati janjinya dan melakukan kesalahan dalam memberikan pelayanan. Diharapkan
kepada para perawat gigi dan dokter gigi dapat memberikan kinerja yang lebih baik dalam memberikan pelayanan kepada pasien seperti ketepatan dalam
memberi pelayanan dan kerapian dalam melakukan tindakan perawatan gigi sehingga pasien tidak mengeluhkan pelayanan yang diberikan.
5.2.2. Hubungan Daya Tanggap Dalam Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut