emisi lainnya saham-saham yang dikeluarkan oleh perusahaan, serta deposito dan tabungan yang berjangka waktu sekurang-kurangnya satu tahun.
56
d. Pemerintahan Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang
kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945.
57
e. Pemerintahan Daerah adalah gubernur, bupati atau walikota, dan perangkat
daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
58
f. Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
59
g. Jaminan kepastian hukum adalah satu ukuran yang menjadi pegangan bagi
investor dalam melakukan kegiatan investasinya, yaitu suatu aturan yang dibuat oleh yang mempunyai otoritas untuk itu, ada aturan itu berlaku untuk semua
pihak.
60
G. Metode Penelitian
1. Sifat dan jenis penelitian
Sesuai dengan karakteristik perumusan masalah yang ditujukan untuk menganalisa jaminan kepastian hukum investasi asing di Indonesia, maka penelitian
ini bersifat deskriptif analisis. Penelitian ini dilakukan secara pendekatan yuridis
56
Penjelasan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri UUPMDN
57
Pasal 1 angka 12 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal UUPM
58
Pasal 1 angka 13 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal UUPM
59
Pasal 1 angka 11 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal UUPM
60
Budiono Kusumohamidjojo, op. cit., hal. 150-151.
Sukiran : Kajian Yuridis Tentang Jaminan Kepastian Hukum Bagi Investasi Asing Di Indonesia, 2008 USU e-Repository © 2009
normatif, karena penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan atau studi dokumen yang dilakukan atau ditujukan hanya pada peraturan-peraturan yang tertulis atau bahan
hukum yang lain,
61
mengenai jaminan kepastian hukum investasi asing di Indonesia.
2. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah penelusuran kepustakaan yang berupa literatur dan dokumen-dokumen yang ada,
yang berkaitan dengan objek penelitian.
62
Oleh karena itu, sumber data penelitian ini adalah data sekunder, yang meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder
dan bahan hukum tertier.
63
1 Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, yakni:
a Norma atau kaidah dasar, yaitu Pembukaan UUD 1945. b Peraturan perundang-undangan yang berkait dengan objek penelitian yaitu:
Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal; Undang- Undang No. 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri;
Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan; Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah; dan peraturan pelaksanaan yang terkait.
2 Bahan hukum sekunder, yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti: hasil-hasil penelitian, karya ilmiah dari kalangan hukum yang
berkaitan jaminan kepastian hukum investasi asing di Indonesia.
61
Bambang Waluyo, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 1996, hal.13
62
Ronny Hantijo Soemitro, Metode Penelitian Hukum, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1982, hal. 24.
63
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: Rajawali Press, 1995, hal.39.
Sukiran : Kajian Yuridis Tentang Jaminan Kepastian Hukum Bagi Investasi Asing Di Indonesia, 2008 USU e-Repository © 2009
Sukiran : Kajian Yuridis Tentang Jaminan Kepastian Hukum Bagi Investasi Asing Di Indonesia, 2008 USU e-Repository © 2009
3 Bahan tertier penunjang di luar bidang hukum seperti kamus ensiklopedia atau majalah yang berkaitan jaminan kepastian hukum investasi asing di Indonesia.
3. Alat pengumpulan data