Menurut pandangan Ndaraha di atas, jika sumber-sumber sudah terbatas sumber daya alam atas sumber daya lainnya, lapangan kerja juga akan berkurang.
Hal lain akan mengurangi minat orang untuk mengikuti pendidikan karen mobilitas kerja berkurang, tetapi pelatihan semakin semarak untuk mempersiapkan angkatan
kerja baru. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendidikan dipersiapkan untuk lapangan
kerja baru. Sedangkan Djamin dalam Sairin 2001: 2 6 menyatakan sebagai
berikut Pendidikan adalah salah satu pilar dalam membangun suatu bangsa menuju
modernisasi. Pernyataan ini merupakan aksioma yang telah diterima sebagai suatu kebenaran. Namun, kondisi pendidikan nasional sekarang terutama
dilihat dari sudut pendidikan amat memperihatinkan. Pendidikan nasional sekarang bagaikan benang kusut sehingga diperlukan upaya untuk dapat
mengurangi kembali benang kusut tersebut menjadi sesuatu yang teratur. Maka, semua pihak dapat menjalankan fungsinyadengan baik.
4.3.3. Dimensi Konsultasi consultating
Di dalam pekerjaan organisasi, setiap pimpinan atau manajer perlu berkonsultasi dengan para staf. Konsultasi ini tidak hanya menyangkut masalah
sehari-hari, tetapi juga masalah-masalah strategis. Konsultasi semacam ini tidak terbsatas hanya pada menanyakan pendapat-pendapat dan gagasan-gagasan mereka
saja. Stewart 1998: 86 menyatakan sebagai berikut Penting dilakukan konsultasi yang langsung, aktif, dan teratur dengan para
staf. Tentu saja konsultasi semacam itu tidak selalu dilakukan dengan tatap muka. Penyediaan kotak saran yang aktif depat berjalan dengan baik asalkan
staf percaya bahwa gagasan mereka akan diperhatikan sungguh-sungguh.
Bagaimanpun juga kotak saran semacam itu sebagaiman dimaksud Stewart hanya memungkinkan orang untuk menyampaikan pemecahan-pemecahan masalah,
Bambang Indramawan: Analisis Pemberdayaan Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Camat Deli Tua Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
tetapi tidak salalu memberi tahu kepada setiap orang tentang adanya masalah. Dan jika staf tidak dapat menggunakan kotak saran untuk sekedar menyampiakan bahwa
ada masalah, program kotak saran itu justru akan membuat mereka enggan malaporkan masalah yang mereka tidak ketahui solusinya. Dalam konteks ini Stewart
1998: 86 menyatakan sebagai berikut Jika kita menginginkan agar staf mau melaporkan masalah-masalah
meskipun mereka tidak tahu bagaimana memecahkannya, diperlukan pendekatan yang berbeda. Salah satu caranya dalah menyediakan suatu
formulir setiap lokasi pekerjaan yang dapat digunakan staf untuk mencatat masalah-masalah semacam itu.
Penjelasan yang dapat dikemukakan dari argumentasi Stewart di atas adalah bahwa formulir-formulir itu harus bisa menyampaikan pesan bahwa sebagai manajer
perlu mengetahui masalah yang terjadi bahkan jika cara pemecahannya pun belum terpikirkan. Jika dapat menemui staf secara bertatap muka, briefing dua arah dapat
sangat efektif. Bentuk-bentuk konsultasi langsung terbentang dari pertemuan- pertemuan formal tim penasihat hingga metode informal seperti secara sistematis dan
teratur melakukan inspeksi dan menanyakan masalah-masalah yang muncul. Dengan demikian, pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan kecamatan perlu
didukung dengan konsultasi yang baik. Dengan konsultasi yang baik, pelaksanaan tugas akan dapat sukses dan berhasil. Dengan demikian, keberhasilan efektivitas
organisasi akan dapat dicapai. Dimensi konsultasi consultating ada empat indikator yaitu : tatap muka, komunikasi, kotak saran dan telaahn staf.
Bambang Indramawan: Analisis Pemberdayaan Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Camat Deli Tua Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
Sebagai gambaran mengenai sikap aparat kecamatan sebagai responden dalam memberikan respon terhadap indikator dari dimensi konsultasi dapat dilihat dalam
tabel dan penjelasan berikut: Tabel 17. Tanggapan Responden Terhadap Tatap Muka Antara Pimpinan dan
Bawahan dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas n=15
No Alternatif Jawaban
b f
b x f f
1. 2.
3. 4.
5. Sangat Setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
5 4
3 2
1 2
9 4
10 36
12 13,33
60,00 26,67
Jumlah 15
58 100
Sumber : Pengolahan data tahun 2008 kuesioner nomor 11 Data jawaban kuesioner di atas menunjukkan Skor 58 yang termasuk dalam
kriteria baik. Berdasarkan pendapat responden pada tabel 17 diketahui tatap muka antara
pimpinan dan bawahan sangat diperlukan sebagai wujud hubungan kerja antara bawahan dan atasan. Jawaban ini dinyatakan oleh 2 orang responden 13,33
menyatakan sangat setuju dengan pernyataan di atas, 9 orang responden 60,00 menyatakan setuju, dan 4 orang responden 26,67 menyatakan ragu-ragu terhadap
pernyataan tersebut.
Hasil wawancara dengan informan yang menyatakan sangat setuju bahwa tatap muka antara pimpinan dan bawahan sangat diperlukan sebagai wujud hubungan
kerja antara bawahan dan atasan karena dengan adanya tatap muka pimpinan dapat memberikan masukan kepada bawahan dan dapat menyamakan persepsi tentang
Bambang Indramawan: Analisis Pemberdayaan Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Camat Deli Tua Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
suatu tugas yang diberikan. Berkaitan dengan tatap muka, Stewart 1998: 86-87 mengemukakan sebgai berikut:
Jika kita menemui staf secara bertatap muka, maka briefing dua arah sangat efektif. Bentuk-bentuk konsiltasi langsung lain terbentang dari pertemuan
formal tim penasihat hingga metode-metode informal seperti secra sistematis dan teratur melakukan inspeksi dan menanyakan masalah-masalah yang
muncul.
Berdasarkan pendapat Stewart di atas dapat dikemukakan bahwa bentuk- bentuk tatap muka dapat berupa briefing, inspeksi, dan lain sebagainya. Oleh karena
itu, dalam melakukan tatap muka bagi aparat kecamatan dilakukan melalui pelaksanaan briefing dan inspeksi yang dilakukan oleh camat sendiri ataupun pejabat-
pejabat daerah kabupaten yang memiliki tanggung jawab sebagai pembina aparat kecamatan. Tatap muka merupakan pertemuan antara pimpinan dan bawahan. Dalam
konteks pertemuan tatap muka, Bucalo dalam Timpe 2002:221 mengemukakan sebagai berikut:
Pertemuan-pertemuan ini tidak boleh dijadwalkan dengan teratur, seperti setiap bulan. Akan tetapi, mereka harus dijadwalkan jika ada cukup
informasi yang akan diberikan oleh karyawan. Hal ini biasanya terjadi dalam setiap dua hingga empat bulan. Pertemuan-pertemuan ini pada
umumnya berlangsung antara 60 hingga 90 menit.
Hal yang perlu diingat oleh setiap pimpinan unit satuan kerja adalah bahwa staf ingin mendengarkan kata-kata langsung dri pimpinan. Dalam sebagaian besar
organisasi, pertemuan-pertemuan atau tatap muka ini dapat diselesaikan dalam satu hari kerja. Dan tatap muka ini menurut pandangan Bucalo seratus kali lebih efekti
karena para staf atau karyawan merasa mereka sangat penting dan dibutuhkan oleh pimpinan.
Bambang Indramawan: Analisis Pemberdayaan Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Camat Deli Tua Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
Tabel 18. Tanggapan Responden Terhadap Komunikasi Antara Pimpinan dan Bawahan dalam Mendukung Pelaksanaan Tugas n=15
No Alternatif Jawaban
b f
b x f f
1. 2.
3. 4.
5. Sangat Setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
5 4
3 2
1 3
9 2
1 15
36 6
2 20,00
60,00 13,33
6,67 Jumlah
15 59
100 Sumber : Pengolahan data tahun 2008 kuesioner nomor 12
Data jawaban kuesioner di atas menunjukkan Skor 59 yang termasuk dalam kriteria baik.
Berdasarkan pendapat responden pada tabel 18 diketahui bahwa komunikasi pimpinan dan bawahan sangat diperlukan. Jawaban ini dinyatakan oleh 3 orang
responden 20,00 menyatakan sangat setuju bahwa komunikasi pimpinan dan bawahan sangat diperlukan, 9 orang responden 60,00 menyatakan setuju, 2 orang
responden 13,33 menyatakan ragu-ragu, dan 1 orang responden 6,67 menyatakan tidak setuju terhadap pernyataan tersebut.
Hasil wawancara dengan informan yang menyatakan sangat setuju bahwa dengan adanya komunikasi antara pimpinan dan bawahan dalam mendukung
pelaksanaan tugas, karena komunikasi yang baik antara pimpinan dan bawahan maka akan menjalin hubungan yang harmonis dengan hubungan yang harmonis maka
pegawai akan melaksanakan tugas dengan senang hati. Pentingnya komunikasi dikemukakan oleh Gitosudarmo dan Mulyono 2001:203 bahwa komunikasi yang
efektif dan komunikatif itu merupakan hal yang penting karena hal-hal berikut: 1 komunikas merupakan alat bagi manajer untuk melaksanakan fungsi perencanaan,
Bambang Indramawan: Analisis Pemberdayaan Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Camat Deli Tua Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
fungsi pengorganisasian, fungsi kepemimpinann dan fungsi pengeendalian, 2 Komunikasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh setiap manajer di setiap
harinya dan memakan waktu yang paling banyak dari waktu yang tesedia. Komunikasi merupakan darah kehidupan organisasi dan bila terjadi
miskomunikasi, akan terjadi kehancuran organisasi. Kemajuan teknologi memperlancar, sekaligus mempersulit sarana komunikasi, dan lingkungan yang tidak
mapan secara cepat akan mengirimkan tanda-tanda perubahan yang mencerminkan pergeseran dalam nilai sosial dan budaya.
Tabel 19.
Tanggapan Responden Terhadap Kotak Saran dalam Melakukan Hubungan Kerja Antara Pimpinan dan Bawahan n=15
No Alternatif Jawaban
b f
b x f f
1. 2.
3. 4.
5. Sangat Setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
5 4
3 2
1 2
5 7
1 10
20 21
2 13,33
33,33 46,67
6,67 Jumlah
15 53
100 Sumber : Pengolahan data tahun 2008 kuesioner nomor 13
Data jawaban kuesioner di atas menunjukkan Skor 53 yang termasuk dalam kriteria baik.
Berdasarkan pendapat responden pada tabel 19 diketahui bahwa menyiapkan kotak saran di kantor camat sangat berguna dalam melakukan hubungan kerja antara
Bambang Indramawan: Analisis Pemberdayaan Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Camat Deli Tua Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
camat dan aparat kecamatan. Jawaban ini dinyatakan oleh 2 orang responden 13,33 menyatakan sangat setuju bahwa menyiapkan kotak saran di kantor camat
sangat berguna dalam melakukan hubungan kerja antara camat, aparat kecamatan dan masyarakat, 5 orang responden 33,33 menyatakan setuju, 7 orang responden
46,67 menyatakan ragu-ragu, dan 1 orang responden 6,67 menyatakan tidak setuju
terhadap pernyataan
tersebut. Hasil wawancara dengan informan yang menyatakan setuju bahwa
menyiapkan kotak saran di kantor camat sangat berguna dalam melakukan hubungan kerja antara camat dan aparat kecamatan, karena tidak semua pegawai kecamatan
yang mau mengutarakan maksud dan pendapatanya langsung kepada pimpinan. Mengenai indikator kotak saran, dikemukakan oleh Stewart 1998:86 sebagai
berikut: Penyediaan kotak saran yang aktif dapat berjalan baik, asalkan staf percaya
bahwa gagasan-gagasan mereka akan diperhatikan sungguh-sungguh, bagaimanapun juga koak saran semacam itu hanya memungkinkan orang
untuk menyampaikan pemecahan-pemecahan masalah, tetapi tidak selalu memberi tahu tentang adanya masalah.
Walaupun demikian jika orang tidak dapat menggunakan kotak saran untuk sekedar menyampaikan bahwa ada masalah, program kotak saran itu justru akan
membuat mereka enggan melaporkan masalah yang tidak mereka ketahui solusinya. Jika pimpinan menginginkan agar staf mau melaporkan masalah, meskipun mereka
tidak tahu bagaimana memecahkannya, diperlukan pendekatan yang berbeda.
Bambang Indramawan: Analisis Pemberdayaan Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Camat Deli Tua Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
Dengan memperhatikan konsepsi teoritis sebgaimana dikemukakan Stewart itu, fakta empiris tentang sikap responden yang sebagian besar memberikan penilaian
positif terhadap inidikator kotak saran semakin memperjelas bahwakotak saran merupakan salah satu bagin penting dalam berkonsultasi consultating dalam
mewujudkan tercapainya tujuan-tujuan organisasi. Tabel 20. Tanggapan Responden Terhadap Telaahan Staf Kepada Atasan dalam
Menjalankan Tugas n=15
No Alternatif Jawaban
b f
b x f f
1. 2.
3. 4.
5. Sangat Setuju
Setuju Ragu-ragu
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
5 4
3 2
1 1
8 6
5 32
18 6,67
53,33 40,00
Jumlah 15
55 100
Sumber : Pengolahan data tahun 2008 kuesioner nomor 14 Data jawaban kuesioner di atas menunjukkan Skor 55 yang termasuk dalam
kriteria baik. Berdasarkan pendapat responden pada tabel 20 diketahui bahwa memberikan
kesempatan kepada staf kecamatan untuk mengemukakan berbagai keinginan termasuk upaya meningkatkan kemapuan staf. Jawaban ini dinyatakan oleh 1 orang
responden 6,67 menyatakan sangat setuju bahwa memberikan kesempatan kepada staf kecamatan untuk mengemukakan berbagai keinginan termasuk upaya
meningkatkan kemapuan staf, 8 orang responden 53,33 menyatakan setuju, dan 6 orang responden 40,00 menyatakan ragu-ragu terhadap pernyataan tersebut.
Bambang Indramawan: Analisis Pemberdayaan Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Camat Deli Tua Kabupaten Deli Serdang, 2008. USU e-Repository © 2008
Hasil wawancara dengan informan yang menyatakan setuju bahwa Memberikan kesempatan kepada staf kecamatan untuk mengemukakan berbagai
keinginan termasuk upaya meningkatkan kemapuan staf.
4.3.4. Dimensi Kerja Sama collaborating