Hubungan Rasa Percaya Diri dan Hasil Belajar

dikembangkan. Agar pelajar tersebut tidak berkembang menjadi anak nakal yang suka berkelahi, perlu di beri motivasi, misalnya dengan menyediakan situasi yang dapat mendorong anak itu menjadi rajin belajar sehingga dapat menyamai teman-teman sekelasnya naluri mengembangkan diri.

4. Hubungan Rasa Percaya Diri dan Hasil Belajar

Untuk menumbuhkan rasa percaya diri yang proporsional maka individu harus memulainya dari dalam diri sendiri. Hal ini sangat penting mengingat bahwa hanya individu yang bersangkutan dapat mengatasi rasa kurang percaya diri yang sedang dialaminya. Menurut Viktor Frankl, kembali dari pengetahuan yang lahir dari pengalaman yang merupakan sumber langsung dari mana manusia dalam beberapa atau semua situasi memiliki pilihan atas tindakan-tindakannya. Dia belajar bahwa manusia dapat kehilangan segala sesuatu yang dihargainya kecuali kebebasan manusia yang sangat fundamental, kebebasan untuk memilih, suatu sikap atau cara bereaksi terhadap nasib kita, kebebasan untuk memilih cara kita sendiri. Dalam mencapai spiritualitas, kebebasan, dan tanggung jawab, semua itu tergantung pada diri sendiri. Tanpa ketiganya tidak mungkin menemukan arti dan maksud dalam kehidupan. Pilihan-pilihan benar-benar tergantung hanya pada diri sendiri. 33 Jason T.Abbit dan Mitchell D.Klett melakukan penelitian yang berjudul “Identifying influences on attitudes and self-efficacy beliefs toward technology integration among pre-sevice educators” . Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara rasa percaya diri kedalam pelajaran dengan sikap guru terhadap teknologi dalam pendidikan selama dalam penelitian pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran. 34 Dalam penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa rasa percaya diri merupakan suatu keyakinan terhadap kemampuan untuk mengelola dan melaksakan pencapaian yang diharapkan dari suatu pelatihan pembelajaran. 33 Duane Schultz, Model Frank, Psikologi Pertumbuhan, Yogyakarta: Kanisius, 1991, Cet. 10, h. 145. 34 Asep Suhendar, “Pelatihan Tik Untuk Guru”, dalam asepsuhendar.wordpress.com , 15 April 2009. Penelitian ini menemukan bahwa persepsi kenyamanan terhadap pemanfaatan pembelajaran menjadi faktor yang signifikan berpengaruh terhadap rasa percaya diri untuk memanfaatkan teknis dalam pembelajaran, sedangkan persepsi daya manfaat tidak berpengaruhsignifikan terhadap rasa percaya diri untuk memanfaatkan teknis dalam pembelajaran. Pada usia sekolah sampai usia puber. Biasanya pada usia remaja, anak-anak banyak dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya sekolah dan lingkungan lainnya. Sedang dalam menggunakan istilah self esteem harga diri, merujuk pada anak-anak pada usia sekolah, puber, dan remaja, dapat diketahui dewasa ini bahwa persoalan anak adalah persoalan orang tua juga, dan persoalan keluarga. Anak yang bermasalah akan mempengaruhi keseluruhan sistem keluarga juga dapat berkontribusi terhadap persoalan pada anak. Pada dasarnya seorang anak perlu diajarkan untuk memiliki self confidence rasa pecaya diri yaitu mempunyai perasaan yang teguh pada pendiriannya, tabah apabila menghadapi masalah, kreatif dalam mencari jalan keluar dan ambisi dalam mencari jalan keluar dan ambisi dalam mencapai sesuatu. Ia juga perlu diajarkan untuk mempunyai self respect hormat pada diri sendiri, yaitu mempunyai perasaan yang konstruktif, hormat pada orang lain, dan bersyukur pada apa yang dimilikinya. 35 Berbagai cara dapat diupayakan untuk menumbuhkan rasa percaya diri serta rasa hormat diri pada anak ini oleh orang tua. Diantaranya adalah dengan mendorongnya untuk selalu berupaya, menerima kelebihan dan kekurangannya, dan memberikannya pujian dan hadiah pada perilakunya yang mengarah pada rasa percaya diri dan rasa hormat dirinya tersebut. Pendidikan hendaknya mengembangkan kreatifitas siswa dan yang lebih penting lagi guru harus selalu berusaha memperhitungkan siswa, dan mengkondisikan bahwa siswa itu penting menumbuhkan rasa percaya diri dan harga diri siswa. Akhirnya kita perlu menyadari bahwa tujuan pendidikan adalah memanusiakan manusia muda. Pendidikan hendaknya menghasilkan pribadi-pribadi yang lebih manusiawi, berguna dan 35 Ira Petranto, “Rasa Percaya Diri adalah Pantulan Pola Asuh Orang Tua”, dalam irapetranto.blogspot.com, 28 April 2006. berpengaruh di masyarakatnya, yang bertanggung jawab atas hidup sendiri dan orang lain, yang berwatak luhur dan berkeahlian. Maslow pernah mengemukakan mengenai teori motivasi manusia yang membedakan antara kebutuhan-kebutuhan dasar basic needs dengan meta kebutuhan meta needs. Ia mengembangkan ilmu pengetahuan yang lebih lengkap dan luas tentang manusia atau kelompok orang yang mengaktualisasikan diri. Yang membedakan mereka dari orang-orang biasa ialah 1. Mereka berorientasi secara realistik. 2. Mereka menerima diri mereka sendiri, orang lain, dunia kodrati apa adanya. 3. Mereka sangat spontan. 4. Mereka memusatkan diri pada masalah dan bukan pada diri mereka sendiri. 5. Mereka mampu membuat jarak dan memiliki kebutuhan akan privasi. 6. Mereka adalah pribadi yang indenpenden atau berdiri sendiri. 7. Apresiasi mereka terhadap orang-orang dan benda adalah positif, bukan penuh prasangka. 8. Mereka memiliki hubungan yang mendalam antar sesama manusia. 9. Nilai dan sikap mereka adalah demokratis 10. Mereka bersikap balanceseimbang 11. Perasaan humor mereka, bukan humor yang menimbulkan permusuhan. 12. Mereka sangat kreatif 13. Mereka menentang konformitas kebudayaan. 14. Mereka mengatasi lingkungan, bukan hanya menghadapi. 36 Dari ciri-ciri tersebut, bahwa seseorang yang dapat mengaktualisasikan dirinya dengan baik adalah orang yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi terhadap kemampuan yang dimilikinya. Rasa percaya diri harus ditumbuhkembangkan sejak dini, karena dengan adanya rasa percaya diri akan mempengaruhi motivasi seseorang. 36 A. Supratiknya, Psikologi Kepribadian 2, Terj. dari Teori-teori Holistik, Yogyakarta: Kanisius, 1993, Cet. 12, h. 109. Pada dasarnya manusia memiliki tiga dorongan nafsu pokok, yang disebut juga naluri, yakni: 1. Naluri mempertahankan diri 2. Naluri mengembangkan diri 3. Naluri mempertahankan jenis Oleh karena itu untuk motivasi seseorang harus berdasarkan naluri mana yang akan dituju dan perlu dikembangkan. Sebagai contoh : seorang pelajar sangat tekun dan rajin belajar meskipun sebenarnya ia hidup didalam kemiskinan bersama keluarganya. Yang menjadi pertanyaan adalah hal apakah yang menggerakan pelajar itu tekun dan rajin belajar. Mungkin jawabannya karena ia ingin meningkatkan karier pekerjaannya sehingga dapat hidup senang bersama keluarganya dan dapat membiayai sekolah anak- anaknya kelak. Jika seseorang pemimpin ataupun pendidik ingin memotivasi anak buahnya, ia harus mendengarkan atas naluri dan juga apa saja yang dipelajari dari kebudayaan lingkungan yang dimilikinya. Untuk mengembangkan motivasi yang baik bagi anak-anak didik, kita harus dapat mengatur dan menyediakan situasi-situasi baik dalam lingkungan keluarga maupun sekolah yang memungkinkan persaingan dan kompetensi yang yang sehat antar anak didik kita. Salah satu ciri seseorang yang memiliki rasa percaya diri, adalah berani bersaing secara sehat dan tidak cepat patah semangat. Dalam hal membangkitkan self competition , yakni dengan membiasakan anak didik mendiskusikan suatu pendapat atau cita-cita mereka masing-masing untuk memperkuat motivasi mereka. 37 Kita sebagai pendidik harus menunjukkan pada mereka dengan contoh-contoh kongret sehari-hari dalam masyarakat bahwa dapat tercapai atau tidaknya suatu maksud atau tujuan sangat bergantung pada motivasi apa yang mendorongnya untuk mencapai maksud atau tujuan itu. Oleh karena itu bukanlah motivasi dalam diri anak-anak didik kita, apabila anak belajar dan bekerja hanya karena takut dimarahi, dihukum, mendapat angka-angka merah, atau tidak lulus dalam ujian. Karena hal semacam itu hanya akan membuatnya memiliki rasa percaya diri yang rendah. 37 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung: 2003, h.75.

5. Teori Pendidikan Yang Menumbuhkan Rasa Percaya Diri