Siswa Kurikulum dan Pembelajaran

12 Ainul Wardah. M. Pd S2 Guru Seni Budaya 13 Drs. Ruhiyat Sitopang S1 Guru Matematika 14 Umi kulsum SMA Kepala TU 15 Yoyo SMA Karyawan - 16 Sulaiman SMA Karyawan -

b. Siswa

Keadaan siswa-siswi yang ada di SMP Fatahillah bervariatif, artinya sekolah tersebut memiliki beberapa kelas yang cukup mulai dari kelas VII, VIII.1, VIII.2, dan kelas IX, seperti terlihat pada tabel berikut : Tabel 2 Keadaan siswa-siswi SMP Fatahillah Jakarta Selatan 51

c. Kurikulum dan Pembelajaran

Kurikulum yang dipergunakan ialah kurikulum Departemen Agama DEPAG dan Departemen Pendidikan Nasional DIKNAS, serta muatan lokal dan pengembangan diri. - Muatan lokal : Tahfidz, Tadarus Al-Qur’an. - Pengembangan diri : Muhadhoroh. Ciri-ciri pembelajaran yang berpusat pada guru dan siswa 52 51 SMP Fatahillah Jakarta Selatan, Tahun ajaran 20092010. 52 Tate, “Pembelajaran yang berpusat pada siswa”, dalam http:www.google.co.idciri+pembelajaran+yang+berpusat+pada+siswa , 1993. Kelas Jumlah VII 35 VIII.1 20 VIII.2 22 IX 40 Total 117 siswai Pengajaran berpusat pada guru Pembelajaran berpusat pada siswa Fokus pada materi dan p enekanan pada mengetahui apa. Siswa bekerja secara individual, sering kali berk ompetisi satu sama lain. Siswa bergantung dependen pada guru. Tujuan belajar ditentukan oleh guru . Penilaian dengan ujian tertulis. Pengetahuan ditransfer dari guru ke siswa . Ceramah dominan dalam penyampaian materi. Guru berperan sebagai pakar. Fokus pada proses dan penekanan pada mengetahui bagaimana. Siswa bekerja dalam kelompoktim secara kolektif dan kolaboratif. Siswa bekerja secara independen. Tujuan belajar dinegosiasikan dengan siswa. Penilaian dengan berbagai cara. Siswa aktif membangun dan mensintesa pe nge tahuan dari banyak sumber . Kegiatan belajar fleksibel dan tak selalu di dalam kel as . Guru berperan sebagai fasilitator, narasu mber, dan mitra bagi siswa Pembelajaran di SMP Fatahillah metode sepenuhnya pembelajaran yang diperankan oleh guru, sedangkan murid di sekolah tersebut cenderung hanya menerima materi dari seorang guru. Waktu untuk berdiskusi lebih banyak habis terbuang dengan kebiasaan buruk siswa untuk mengobrol dan tidak tentu arah dalam melaksanakan dan merencanakan pembelajaran di kelas. Saat pembelajaran segera dilaksanakan, terlebih dahulu guru memulai dengan mengajak siswa untuk bertadarus dan guru mulai memimpin pembacaan ayat-ayat suci Al-qur’an, kemudian setelah selesai guru memberikan apersepsi materi yang sebelumnya dan mengingatkan siswa untuk selalu bertanya mengenai materi sebelumnya apakah masih ada yang mengingatnya. Setelah apersepsi selesai dibahas, guru mulai menyiapkan meteri baru dengan harapan sebelumnya murid-murid sudah membaca materi tersebut dengan tujuan agar guru lebih mudah untuk menjelaskan, dan kenyataannya hampir 90 siswa tidak ada yang memiliki buku paket dan pembelajaran kembali berpusat pada guru serta penguasaan penuh materi disampaikan oleh guru tanpa jalinan kerjasama antara guru dengan siswa seperti Tanya jawab. Setelah proses belajar mengajar selesai pada waktu yang ditetapkan, masing- masing wali kelas mendatangi kelas untuk menyuruh siswa agar menunaikan ibadah shalat berjama’ah di mushola. dan seperti biasanya siswa di SMP Fatahillah terlebih dahulu harus selalu diberikan aba-aba atau pemberitahuan. Penulis menyimpulkan bahwa peran guru sangat besar sebagai pengajar, peran siswa sangat kurang untuk bertanya, mengemukakan gagasan, merancang membuat sesuatu, kurangnya media pembelajaran yang digunakan di sekolah dan lingkungan siswa, minat yang kurang bagi siswa untuk mengikuti pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan yang dilaksanakan oleh guru kelas masing-masing.

d. Sarana dan Prasarana