Ciri-ciri Percaya Diri Perkembangan Percaya diri

rasa percaya diri yang cukup tinggi seseorang akan terdorong untuk mengembangkan potensinya secara maksimal. e. Prestasi. Hal ini cukup jelas mendukung seseorang untuk berkembang menjadi orang yang percaya diri. Semakin banyak merebut prestasi, semakin terdorong dirinya untuk menunjukan kemampuan dalam dirinya. Sama halnya seperti komentar dan pujian yang positif dapat menumbuhkan rasa percaya diri seseorang. f. Realistik. Mampu melihat kenyataan yang ada pada dirinya sehingga tidak akan berusaha menjangkau sebuah tujuan yang terlampau tinggi serta tidak sesuai dengan kapasitas kemampuan yang dimilikinya. Konsep diri yang baik memang dapat melahirkan harga diri. Harga diri yang baik dan positif selanjutnya melahirkan kepercayaan diri pada seseorang. Maslow mengemukakan setiap manusia memiliki 2 kebutuhan akan perhargaan, yakni harga diri dan penghargaan orang lain. Harga diri mencakup kebutuhan kepercayaan diri, perasaan edukatif, kemandirian dan kebebasan pribadi. Adapun penghargaan orang lain meliputi prestise, kedudukan dan nama baik seseorang dengan harga diri yang baik akan lebih percaya diri, lebih mampu dan produktif. Harga diri merupakan suatu wilayah dalam jiwa seseorang yang terjaga dengan baik. Harga diri adalah cara bersikap seseorang dewasa yang menghargai dirinya sendiri. Sekarang adalah waktunya untuk bertindak dengan kebaikan dan harga diri. Semakin kita dapat menampilkan betapa kita menyukai diri sendiri. Semakin kita membuat diri semakin menarik. Jangan lupa: tampil percaya diri adalah hal yang paling seksi yang dapat kita lakukan. Ingatlah orang-orang yang percaya diri tetap bisa merasakan terluka, sedih atau marah. Mereka mempraktikan definisi diri tegas, tetapi tidak menyerang atau membuat orang lain bertanggung jawab untuk hidup mereka. 23 Individu dengan harga diri rendah akan mengalami sebaliknya, lebih lanjut diungkapkan bahwa hambatan dari usaha-usaha mencapai aktualisasi diri berasal dari kepercayaan dan keraguan individu pada kemampuan sendiri dan mengakibatkan kemampuan dan potensi diri tidak terungkap.

c. Ciri-ciri Percaya Diri

Orang yang memiliki rasa percaya diri terkadang reflek dan tanpa disadari “Leman” menyebutkan ciri-ciri percaya diri yaitu, Independen bertanggung jawab, menghargai 23 Julian Short, Anatomi Hidup Bahagia, Terj. Dari, Cara Cerdas Mengoptimalkan Hubungan, Cinta Kasih, Kepribadian dan Rasa Percaya Diri , Jakarta: TransMedia, 2006, Cet. 1, h. 208, 317, 332. diri, dan usahanya sediri, tidak mudah frustasi suka menerima tantangan, emosi hidup namun dalam keadaan stabil mudah berkomunikasi, dan membantu orang lain. Hal seperti itu akan selalu membawa keberhasilan pada setiap individu. 24 Adapun ciri-ciri lain percaya diri, antara lain, mencintai dan memahami diri sendiri, memiliki tujuan jelas, cara berfikir positif dan memiliki motivasi tinggi, yaitu motivasi diri yang dapat membuat seseorang berhasil dalam belajar. Jika pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar, motivasi untuk hasil dalam belajar bersumber pada rasa ingin tahu, prestasi dan kepercayaan yang tinggi, diantaranya jika seseorang memiliki motivasi keberhasilan tinggi : a. Mempunyai kepercayaan dan motivasi dasar untuk mencapai sukses. b. Mempunyai tingkat kebutuhan dan aspirasi. c. Mempunyai tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas. d. Ulet atau gigih dalam melaksanakan tugas, punya optimisme memandang masa depan. e. Tidak suka membuang-buang waktu, menetapkan pilihan sesuai kemampuan. f. Menetapkan hasil kerja yang maksimal dan mau menerima pendapat orang lain. 25

d. Perkembangan Percaya diri

Menurut Martin Leman, orang tua adalah sebagai pemegang peran utama yang menentukan perkembangan rasa percaya diri anak. Cara mengembangkan rasa percaya diri anak yakni memberikan pujian mengungkapkan perasaan bangga terhadap anak menghindari kritik yang bersifat mempermalukan anak, mengajari anak untuk membuat keputusan yang bijak. e. Faktor Yang Mempengaruhi Percaya Diri Faktor yang mempengaruhi percaya diri yakni faktor lingkungan “pola asuh, jenis kelamin dahulu pria dan wanita dibedakan dari segi prestasi karena pria lebih diunggulkan dibandingkan wanita dari situlah pria dapat menjadi lebih percaya diri 24 Martin Leman, “Membangun Rasa Percaya Diri Anak”, dalam leman.or.idanakkupercaya-diri.html, 23 Agustus 2000. 25 . Veithzal Rival, “Prestasi Hasil belajar Peserta Progam MM”, dalam http:docstoc.com , 12 Oktober 2009. dibandingkan wanita kebanyakan. Dari pengertian ciri-ciri percaya diri telah dikemukakan untuk dijadikan indikator dalam instrumen percaya diri yaitu: 1. Memiliki keyakinan pada kemampuan sendiri. 2. Optimis, mandiri, memiliki sikap tenang. 3. Berpikir positif, berani mencoba, tidak takut gagal 4. Mencintai dan menghargai diri sendiri 5. Suka berkomunikasi dan bertanggung jawab. 26 Menurut Koentjaraningrat , salah satu kelemahan generasi muda Indonesia adalah kurangnya rasa percaya diri. Pernyataan ini didukung oleh penelitian Afiatin dkk, terhadap siswa SMTA di Kodia Yogyakarta menunjukkan bahwa permasalahan yang banyak dirasakan dan dialami oleh remaja pada dasarnya disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri. Martin Leman:1974, melakukan penelitian tentang rasa percaya diri pada 144 pelajar Indian pada BIA Boerding School yang berada di Oklahoma. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pelajar yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi akan lebih cepat untuk menyelesaikan studinya dibandingkan dengan pelajar yang memiliki rasa percaya diri lebih rendah. Kloosterman: 1988, meneliti pada pelajar School in South-Central Indiana dengan jumlah 266 wanita dan 233 pria. Ia meneliti tentang rasa percaya diri pada pelajar. Ternyata rasa percaya diri sangat penting bagi pelajar untuk berhasil dalam belajar matematika. Dengan adanya rasa percaya diri, maka akan lebih termotivasi dan lebih menyukai untuk belajar matematika, sehingga pelajar yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi lebih berhasil dalam belajar matematika. Penelitian yang dilakukan oleh Gandamana: 2000, tentang hubungan rasa percaya diri dengan penyesuaian sosial pada remaja di panti asuhan menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara rasa percaya diri dengan penyesuaian sosial pada remaja. Penelitian terhadap remaja di panti asuhan anak yatim Mabarrot Sunan Giri Malang ini menunjukkan bahwa semakin positif atau tinggi rasa percaya diri akan diikuti semakin positif atau tinggi penyesuaian sosial yang dialami individu. 26 . Muhibin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004, Cet. 4, h.132. Naution: 2001, Rasa percaya diri merupakan faktor yang dapat menyembuhkan stres seseorang dari hasil penelitian yang dilakukan pada pelajar SLTP SMUN Ragunan menunjukkan bahwa salah satu sumber stres yang dialami oleh atlet pelajar adalah kurangnya rasa percaya diri dan adanya pikiran negatif.. Johnson: 1999, meneliti pada 363 pelajar di 3 sekolah dasar umum dengan 174 wanita dan 189 pria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan jenis kelamin mengakibatkan perbedaan rasa percaya diri pada pelajar. Dari beberapa hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa rasa percaya diri mempunyai hubungan dengan prestasi, motivasi belajar, perilaku konsumtif, perilaku sex, kegiatan merokok, mempermudah proses persalinan, stress pada individu, komunikasi individu dan penyesuaian sosial. Rasa percaya diri ini dipengaruhi oleh jenis kelamin, kebudayaan, wawasan dan pola pikir yang luas, perceraian orang tua serta penampilan fisik seseorang. 27 Sedangkan mahasiswa yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan memilki kepekaan sosial yang tinggi, lebih berperilaku assertif, memiliki motif belajar yang bagus, berprestasi, memiliki sikap yang positif pada kepemimpinan wanita dalam politik. Berdasarkan kesimpulan ini peneliti tertarik untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara mahasiswa yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan dengan rasa percaya diri. Seseorang yang memiliki rasa percaya diri biasanya mereka memilih untuk menjadi dirinya sendiri dan memiliki pribadi yang lebih efektif. Siapa lagi yang diperuntukan bagi diriku selain diriku sendiri. Bila aku hanya bagi diriku sendiri. Karena mengenali diri sendiri merupakan tugas pertama. Konsep dasar kursus adalah gagasan akan pengendalian diri sendiri. Pengendalian berarti bahwa Anda dapat menjadi perilaku aktif dalam pemenuhan kebutuhan sendiri, dapat membuat keputusan-keputusan dan berbuat untuk mencapai cita-cita yang diinginkan, khususnya pada saat ketika apa yang kita butuhkan tidak tergantung pada kerjasama atau partisipasi orang lain. 28 27 Wahidin, “Kumpulan Makalah Pendidikan”, dalam makalahkumakalahmu.wordpress.com200901 16 Januari 2009. 28 Thomas Gordon, Jadilah Diri Sendiri, Terj. Dari Be Your Best, Jakarta: PT. Gramedia, 1995, Cet. 2, h. 11.

3. Pengertian Hasil Belajar