Strategi Perkuliahan Yang Efektif

1 Kegiatan pembelajaran pendahuluan 2 Penyampaian informasi 3 Partisipasi peserta didik 4 Tes, dan 5 Kegiatan lanjutan Pemilihan strategi pembelajaran hendaknya ditentukan berdasarkan kriteria berikut: 1 Orientasi strategi pada tugas pembelajaran 2 Relevan dengan isi materi pembelajaran 3 Metode dan teknik yang digunakan difokuskan pada tujuan yang ingin dicapai, dan 4 Media pembelajaran yang digunakan dapat merangsang indra peserta didik secara simultan. 44 Tentu dalam menyusun strategi pembelajaran membutuhkan ketelitian dan kretifitas dari tenaga pendidik. Sebelum seorang dosen memulia perkuliahannya tentu ia meelakukan persiapan-persiapan dalam beberapa aspek desain mata kuliah atau pelajaran. Persiapan ini dapat dikatakan sebagai satu usaha pembuktian akuntabilitas profesionalisme pembelajaran seorang dosen kepada mahasiswanya yang telah memberikan kepercayaan kepada perguruan tinggi. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mendesain suatu mata kuliah. Ada empat elemen yang harus dipersiapkan dalam mendesain satu mata kuliah, yaitu: 1 Elemen materi-materi Perkuliahan. 2 Elemen kompetensi atau tujuan pembelajaran atau hasil belajar. 3 Elemen strategi pembelajaran atau metode pembelajaran. 4 Elemen evaluasi pembelajaran. Keempat elemen ini memiliki karakter yang bersifat serasi, sekata, dan senada. Meskipun wujud tiap-tiap elemen berbeda tetapi hakikatnya adalah sama. 45 Dalam hal ini penting bagi seorang dosen mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang berkaitan langsung atau tidak langsung dengan mata kuliah yang akan diampu. Informasi-informasi itu mungkin didapatkan dalam bentuk hard copy atau soft copy melalui perpustakaan, 44 Hamzah B Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif dan Efektif , Jakarta: PT Bumi Aksara,2008,h. 9 45 Dr. Bermawi Munthe, Desain Pembelajaran, Pustaka Insan Madani dan Center For Teaching Staf Development,IAIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta, 2009h. 7 internet, atau konsultasi dari beberapa sumber. Disamping itu juga dosen harus mengetahui kebutuhan dan karakteristik awal mahasiswa, seperti dosen mengetahui kadar pemahaman mahasiswa terhadap pelajaran, sikologis mahasiswa, suasana ruang perkuliahan dll. Ada baiknya proses pembelajaran mahasiswa merupakan hasil dari penilaian terhadap mereka sendiri. Mungkin pembelajaran dapat menggunakan pendekatan elisitif sebagai yang paling tepat untuk karakter andragogi. Mungkin juga menggunakan pendekatan preskriptif atau satu gabungan di antara kedunya dengan penekanan pada pendekatan elisitif. 46 Pendekatan andragogi mempunyai beberapa asumsi dasar, 1, Kemampuan mengarahkan diri, 2, Pengalaman pembelajar atau mahasiswa, 3, Kesiapan belajar berdasarkan kebutuhan, 4, Orientasi bahwa belajar itu adalah kehidupan. 47 Pendekatan juga mutlak didukung oleh sikap dosen yang terbuka, mau mendengarkan pendapat mahasiswa, membiasakan mahasiswa mendengarkan pendapat orang lain, menghargai perbedaan pendapat, mentelorir kesalahan mahasiswa dan mendorong untuk memperbaikinya, menumbuhkan rasa percaya diri, memberikan umpan balik hasil kerja mahasiswa, tidak terlalu cepat membantu, tidak terlalu cepat menanggapi jika mahasiswa salah, tidak kikir untuk memuji, tidak mentertawakan pendapat atau hasil kerja mahasiswa, dan mendorong mahasiswa untuk tidak takut salah. Belajar efektif setidak akan menyangkut dua komponen, yaitu waktu dan konsentrasi. Belajar yang efektif adalah bagaimana seseorang dengan konsentrasi yang penuh dapat menggunakan waktu untuk belajar secara baik. Dalam banyak kasus telah dijumpai kenyataan tentang banyaknya mahasiswa yang karena kurang konsentrasi terpaksa membuang waktu berjam-jam untuk belajar tetapi hanya sedikit materi pelajaran yang dapat 46 Dr. Bermawi Munthe, Desain Pembelajaran, Pustaka Insan Madani dan Center For Teaching Staf Development,IAIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta, 2009h. 76 47 Hisyam Zaini, Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi, Center For Teaching Staf Development, IAIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta.2002 h.7 dikuasainya, sebaliknya ada pula mahasiswa yang hanya memerlukan beberapa menit waktu untuk belajar tetapi banyak materi pelajaran yang dapat dikuasainya. Kasus terakhir inilah yang dapat disebut sebagai belajar secara efektif. Keefektifan pembelajaran adalah hasil guna yang diperoleh setelah pelaksanaan proses pembelajaran. 48 Efesiensi dan keefektifan mengajar dalam proses interaksi belajar yang baik adalah segala daya upaya dosen untuk membantu para mahasiswa agar bisa belajar dengan baik. Untuk mengetahui keefektifan mengajar, dengan memberikan tes, dari hasil tes kemudian bisa dipakai untuk mengevalusai berbagai macam aspek proses pengajaran. Suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila memenuhi persyaratan utama keefektifan pengajaran yaitu : 1. Presentasi waktu belajar yang tinggi dicurahkan di KBM 2. Rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi diantara mahasiswa 3. Ketetapan antara kandungan materi ajaran denagan kemampuan mahasiswa orientasi keberhasilan belajar diutamakan 4. Mengembangkan suasan belajar yang akrab dan positif, mengembangkan struktur kelas yang mendukung butir 2 tanpa mengabaikan butir 4 49 Dosen yang efektif adalah yang menemukan cara dan selalu berusaha agar peserta didiknya terlibat secara tepat dan penuh dalam suatu mata pelajaran tanpa menggunakan teknik yang memaksa, nagatif atau hukuman. Kemudian bisa menjalin hubungan simpatik, menciptakan lingkungan kelas yang mengasuh, penuh perhatian, menguasai sepenuhnya bidang studi, dan dapat memotivasi mahasiswa untuk bekerja tidak 48 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif Konsep, Landasan, dan implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan , Kencana, Jakarta. 2009 h.20 49 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Landasan, dan implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kencana, Jakarta. 2009 h.20 sekedar maencapai suatu prestasi namun juga menjadi anggota masyarakat yang pengasih. Sikap diri yang disebutkan di atas dapat diidentifikasi menjadi lima variabel proses dosen yang memperlihatkan hubungan belajar dengan pencapaian tujuan, yaitu : 1 Kejelasan dalam penyajian, 2 Kegairahan mengajar, 3 Ragam kegiatan, 4 perilaku mahasiswa akan melaksanakan tugas dan kecekatannya, 5 Kandungan bahan pengajaran. 50 Untuk dapat belajar secara efektif maka konsentrasi merupakan persyaratan yang mutlak, tetapi dibalik itu ada pula faktor-faktor lain yang dapat mendukung tercapainya efektivitas belajar; yaitu kondisi jasmani, fasilitas, strategi, disiplin, dan lingkungan. Dari berbagai faktor tersebut di atas maka faktor strategi dan disiplin cukup menarik untuk dicermati dan dikaji secara lebih mendalam. Secara umum belajar secara rutin dan berdisiplin akan membuahkan hasil yang lebih baik dari pada belajar yang dilakukan secara temporer atau pada waktu-waktu tertentu saja. Sampai saat ini masih banyak didapati dosen di lingkungan perguruan tinggi yang dalam mengajar masih konvensional. Dalam arti, dosen mengajar secara alami sesuai dengan bakat mengajar yang dimiliki. 51 Tentu hal ini akan mempengaruhi dalam penyusunan dan penyampaian materi perkuliahan kepada mahasiswa. Dari uraian berbagai teori tentang efektifitas strategi perkuliahan yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa efektifitas strategi perkuliahan adalah upaya pembelajaran yang dilakukan dalam menciptakan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar dengan harapan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai dan berhasil. Untuk mengukur tingkat keefektifan startegi perkuliahan dilakukan melalui: 1 Kehadiran mahasiswa secara keseluruhan atau permateri pembelajaran, 2 Pelaksanaan dalam mengerjakan tugas dan 50 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Landasan, dan implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kencana, Jakarta. 2009 h.21 51 Hisyam Zaini, Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi, Center For Teaching Staf Development,IAIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta.2002h.3 ketapatan pengumpulan tugas yang diberikan oleh dosen, 3 Kesesuaian materi yang diajarkan sesuai tidak dengan kemampuan belajar mahasiswa, 4 Penggunaan dan pengembangan metode pembelajaran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas strategi perkuliahan di Program Studi Manajemen Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini di laksanakan di Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September 2010 - Februari 2011, dengan rincian jadwal sebagai berikut: Tabel 3.1 NO JENIS KEGIATAN Sept Okt Nov Des Jan Feb 1 Pemilihan Judul 2 Konsultasi dengan Pembimbing 3 Observasi 4 Izin penelitian ke jurusan 5 Pengumpulan data 6 Pengolahan analisis data

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu “penelitian yang menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan yang sebenarnya dari fenomena objek yang di teliti”. 52 Metode deskriptif digunakan untuk mengetahui informasi mengenai efektifitas strategi perkuliahan di Program Studi Manajemen Pendidikan. Dengan menggunakan data kuantitatif yang menggunakan rumus Prosentase dalam pengolahan dan analisis data. 52 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, Edisi Revisi, Jakarta: Rineka Cipta, 2005, cet, ke-7, h.310

D. Sumber Data

Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian. 53 Berdasarkan batasan ini ditegaskan bahwa populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa yang berada di Program studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun akademik 2010-2011. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti. 54 Dalam penelitian ini sampel yang diambil penulis adalah semester VIII dengan jumlah 58 orang. Adapun alasan penulis dalam pengambilan sampel hanya pada semester tersebut karena mahasiswa sudah mengikuti perkuliahan dari semester 1satu dan sudah mendapat pelajaran dari hampir semua dosen yang mengajar di Prodi Manajemen Pendidikan sehinnga mereka mampu memberikan penilaian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data, antara lain:

1. Angket

Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada mahasiswa berupa pertanyaan secara langsung maupun tidak langsung. 55 Angket ini disebarkan kepada mahasiswa Program Studi Manajemen Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menjadi responden untuk mengetahui tingkat efektifitas startegi perkuliahan.

2. Wawancara

Wawancara adalah Tanya jawab lisan dua orang atau lebih secara langsung. 56 Wawancara ini digunakan untuk melengkapi data penelitian. Dalam hal ini, penulis mengadakan wawancara dengan beberapa dosen dan ketua prodi manajemen pendidikan guna mendapatkan informasi tentang strategi perkuliahan yang digunakan dan kebijakan yang diterapkan. 53 Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian Suatu Pendekata Peraktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1998, cet,ke- 11, h.92 54 Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian Suatu Pendekata Peraktek, …, h.104 55 Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2000, cet, ke-3, h. 60 56 Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial, …, h. 57,58

3. Studi Dokumentasi

Dokumen yang dibutuhkan dalam penelitian ini sebatas pada profil,visi misi, dan bahan ajar yang diberlakukan di prodi manajemen pendidikan, guna mengetahui sejarah dan kesesuaian materi yang diajarkan.

F. Instrumen Penelitian

1. Defenisi Konseptual

Efektifitas strategi perkuliahan merupakan pengamatan terhadap keberhasilan mahasiswa terhadap proses belajar mengajar yang dilakukan dosen dalam proses belajar mengajar. Yang mencakup dalam kegiatan- kegiatan sebagai berikut: 1 Kehadiran mahasiswa, 2 Pelaksanaan tugas kuliah, 3 Kesesuaian materi dengan tujuan, 4 Penggunaan dan pengembangan metode

2. Defenisi Operasional

Strategi perkuliahan merupakan alur pembelajaran yang dibuat untuk memperoleh skor, skor yang diperoleh melalui butir-butir instrument yang menggambarkan kemampuan strategi perkuliahan yang digunakan dosen saat mengajar yang mencakup dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1 Kehadiran mahasiswa, 2 Pelaksanaan tugas kuliah, 3 Kesesuaian materi dengan tujuan, 4 Penggunaan dan pengembangan metode. Skor strategi perkuliahan tersebut diukur dengan menggunakan skala likert dalam bentuk pertanyaan yang dilengkapi dengan empat buah alternatif jawaban yaitu: selalu, sering, kadang-kadang, dan tidak pernah. Untuk pernyataan selalu diberi skor 4, pernyataan sering diberikan skor 3, pernyataan kadang-kadang diberikan skor 2, dan pernyataan tidak pernah diberikan skor 1.

3. Kisi-kisi Instrumen

Adapun kisi-kisi instrument pada penelitian yang penulis gunakan dalam pembuatan instrument adalah sebagai berikut:

a. Kisi-kisi Angket

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian untuk Angket. No Dimensi Indikator No Item Jml Item No Item + _ 1. Kehadiran Mahasiswa • Mahasiswa hadir dalam perkuliahan secara keseluruhan pada tiap semester • Mahasiswa hadir dalam perkuliahan secara keseluruhan pada mata kuliah 1,2 3,4 2 2 1,2 3,4 2. Pelaksanaan tugas kuliah • Mahasiswa mengerjakan tugas yang diberikan dosen. • Mengumpulan tugas tepat waktu 5,6,7 8,9 3 2 5,6,7 8,9 3 Kesesuaian materi dengan tujuan • Materi sesuai dengan kemampuan belajar mahasiswa • Kemampuan terhadap pemahaman materi 10, 11,12 13,14, 15,16, 17 3 5 10,11 ,12 13,15 ,16 14,17