4. Texturing
Proses texturing ini untuk menentukan karakteristik sebuah materi objek dari segi tektur. Texture kemudian bisa digunakan untuk meng-
create berbagai variasi warna pattern, tingkat kehalusan kekasaran sebuah lapisan objek secara detail.
5. Image and Display
Merupakan hasil akhir dari keseluruhan proses dari pemodelan. Biasanya objek pemodelan yang menjadi output adalah berupa gambar
untuk kebutuhan koreksi pewarnaan, pencahayaan, atau visual effect yang dimasukkan pada tahap texturing pemodelan.
2.3.2 Teknik Penampilan Realita
Dalam menggambarkan objek secara realistis pada layar tampilan, terdapat sejumlah teknik yang harus dipelajari di antaranya adalah: Simamarta, 2007: 118
1. Proyeksi Parallel
Dimana objek digambar dari berbagai sudut pandang, misalnya pandangan depan, samping, dan pandangan atas. Dalam proyeksi paralel,
kita menganggap bahwa letak sumber cahaya terhadap objek sangatlah jauh sehingga sinar yang datang dianggap sejajar satu sama lain.
2. Proyeksi Perspektif
Dalam ketebalan dan kedalaman dapat ditunjukkan dengan cara memperkecil ukuran dari objek-objek yang terletak lebih jauh.
3. Intensity Cues
Suatu teknik penampilan kedalaman dengan memberikan intensitas yang lebih tinggi pada garis-garis yang lebih dekat dengan pengamat.
4. Teknik Arsiran
Memanfaatkan sumber cahaya sintetis untuk menunjukkan kedalaman bentuk yang sesungguhnya dari suatu objek.
2.3.3 Transformasi 3D
Transformasi objek 3D dilakukan untuk memperlihatkan realita dari objek yang ditinjau. Transformasi 3D terdiri atas penggeseran, penskalaan, pemutaran,
dan shearing. 1.
Penggeseran, sembarang titik pada bidang XYZ bisa digeser ke sembarang tempat dengan menambahkan besaran pada arah sumbu x, y, dan z.
2. Penskalaan, proses untuk memperbesar atau memperkecil gambar.
Penskalaan bisa dilakukan ke arah x saja, ke arah y saja, ke arah z saja, atau kombinasi dari ketiga-tiganya.
3. Pemutaran, bisa dilakukan dengan memilih salah satu sumbu koordinat
sebagai sumbu putar. 4.
Shearing, di sembarang titik pada sepasang sumbu bisa dilakukan pada sumbu ketiga.
Dalam aplikasi ini, peneliti menggunakan transformasi jenis penskalaan dan pemutaran.
2.3.4 Modifikasi Objek 3D
Pada dasarnya setiap objek 3D merupakan kumpulan dari beberapa objek 2D yang saling berhubungan dan membentuk sistem tertentu. Untuk modifikasi
objek 2D menjadi objek 3D, 3Ds Max mempunyai beberapa fasilitas antara lain: Saeba, 2008: 79
1. Modifier Lathe, dipergunakan untuk memodifikasi objek shape menjadi
objek benda putar. 2.
Extrude, dipergunakan untuk memberikan ketebalan objek shape, baik berupa kurva terbuka maupun tertutup.
3. Loft, dipergunakan untuk memodifikasi objek shape menjadi objek 3D
dengan menentukan path dan shape. Prinsip kerja modifier ini adalah meng-extrude shape mengikuti path, sehingga akan membentuk suatu
objek 3D. 4.
Terrain, dipergunakan untuk membuat suatu permukaan lahan berdasarkan kontur yang sudah dibuat dalam 3Ds Max.
Gambar 2.19 Animasi 3D
2.4 Konsep Dasar Media Pembelajaran