tertinggi untuk parameter LTR adalah perlakuan tunggul + dekomposer J
2
yang diikuti perlakuan tunggul + jerami+ dekomposer J
3
, tunggul tanpa dekomposer J
1
dan tanpa jerami J . Perlakuan paket pemupukan rataan tertinggi pada
perlakuan P
5
PuPS yang berbeda nyata pada perlakuan P
2
berdasarkan hasil analisis tanah dan P
1
pemupukan petani setempat, tetapi tidak berbeda nyata pada P
4
PUTS dan BWD, dan P
3
11. Serapan N mg.tanaman
berdasarkan Kepmentan.
-1
Data pengamatan serapan N dan hasil analisis statistik sidik ragam dapat dilihat pada Lampiran 38 sampai 39. Dari hasil sidik ragam tersebut dapat dilihat
bahwa perlakuan jerami J berpengaruh tidak nyata terhadap serapan N. Pada perlakuan paket pemupukan P berpengaruh nyata terhadap serapan N. Sedang
kombinasi perlakuan jerami dan paket pemupukan berpengaruh nyata terhadap serapan N.
6 MST
Serapan N pada perlakuan jerami dan paket pemupukan terdapat pada Tabel 23.
Tabel 23. Serapan N mg.tanaman
-1
pada Perlakuan Jerami dan Paket Pemupukan Perlakuan
Serapan N mg.tanaman
-1
Jerami J
J tanpa jerami
0,069
1
J tunggul tanpa dekomposer
0,069
2
J tunggul + dekomposer
0,069
3
tunggul + jerami + dekomposer 0,080
Paket Pemupukan P
1
P pemupukan petani setempat
0,085 a
2
P berdasarkan hasil analisa tanah
0,075 ab
3
P berdasarkan Kepmentan
0,069 b
4
P PUTS dan BWD
0,065 b
5
PuPS 0,065 b
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan 5.
Dari Tabel 23 dapat dilihat bahwa rataan jerami tertinggi untuk parameter
serapan N adalah perlakuan tunggul + jerami+ dekomposer J
3
yang diikuti perlakuan tunggul + dekomposer J
2
, tunggul tanpa dekomposer J
1
dan tanpa jerami J
. Perlakuan paket pemupukan dengan rataan tertinggi pada P
1
pemupukan petani setempat yang diikuti P
2
berdasarkan hasil analisa tanah, P
3
berdasarkan Kepmentan, P
4
PUTS dan BWD dan P
5
Rata-rata hasil uji jarak Duncan untuk serapan N akibat kombinasi jerami dan paket pemupukan dapat dilihat pada Tabel 24.
PuPS.
Tabel 24. Data Rata-rata Serapan N mg.tanaman
-1
Akibat Kombinasi Perlakuan Jerami dan Paket Pemupukan
Perlakuan Jerami
J J
1
J
2
J
3
Paket Pemupukan ------------------ Serapan N mg.tanaman
-1
P -------------------
1
P 0,090 abc
0,073 cde 0,074 bcde
0,103 a
2
P 0,050 e
0,075 bcde 0,074 bcde
0,100 ab
3
P 0,064 cde
0,067 cde 0,069 cde
0,075 bcde
4
P 0,060 de
0,068 11 0,068 cde
0,063 cde
5
0,079 abcd 0,061 de
0,062 de 0,059 de
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan 5.
Dari Tabel 24 dapat dilihat bahwa serapan N tertinggi dijumpai pada
kombinasi J
3
P
1
tunggul + jerami + dekomposer dan pemupukan petani setempat yaitu 0,103 mg.tanaman
-1
, sedangkan yang terendah dijumpai pada kombinasi J
P
2
tanpa jerami dan berdasarkan hasil analisis tanah yaitu 0,050 mg.tanaman
-1
12. Serapan P mg.tanaman
.
-1
6 MST
Universitas Sumatera Utara
Data pengamatan serapan P dan hasil analisis statistik sidik ragam dapat dilihat pada Lampiran 40 sampai 41. Dari hasil sidik ragam tersebut dapat dilihat
bahwa perlakuan jerami J berpengaruh nyata terhadap serapan P. Perlakuan paket pemupukan P berpengaruh tidak nyata terhadap serapan P. Sedang
kombinasi perlakuan jerami dan paket pemupukan berpengaruh tidak nyata terhadap serapan P.
Serapan P pada perlakuan jerami dan paket pemupukan terdapat pada Tabel 25.
Tabel 25. Serapan P mg.tanaman
-1
pada Perlakuan Jerami dan Paket Pemupukan Perlakuan
Serapan P mg.tanaman
-1
Jerami J
J tanpa jerami
0,0021 c
1
J tunggul tanpa dekomposer
0,0030 b
2
J tunggul + dekomposer
0,0036 ab
3
tunggul + jerami + dekomposer 0,0040 a
Paket Pemupukan P
1
P pemupukan petani setempat
0,0031
2
P berdasarkan hasil analisa tanah
0,0033
3
P berdasarkan Kepmentan
0,0032
4
P PUTS dan BWD
0,0032
5
PuPS 0,0032
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan 5.
Dari Tabel 25 dapat dilihat bahwa rataan tertinggi perlakuan jerami untuk
parameter serapan P adalah perlakuan tunggul + jerami+ dekomposer J
3
yang diikuti perlakuan tunggul + dekomposer J
2
, tunggul tanpa dekomposer J
1
dan tanpa jerami J
. Perlakuan paket pemupukan rataan tertinggi pada P
2
berdasarkan hasil analisis tanah yang diikuti P
3
berdasarkan Kepmentan, P
4
PUTS dan BWD, P
5
PuPS dan P
1
pemupukan petani setempat.
Universitas Sumatera Utara
13. Serapan K mg.tanaman