Tabel 18. Data Rata-rata Tinggi Tanaman Padi cm Akibat Kombinasi Perlakuan Jerami dan Paket Pemupukan pada Umur 4 MST
Perlakuan Jerami
J J
1
J
2
J
3
Paket Pemupukan ------------------ Tinggi Tanaman cm --------------------- P
1
P 56,01 cd
60,81 ab 60,27 ab
59,30 bc
2
P 50,40 ef
49,68 f 49,48 f
54,45 de
3
P 52,24 def
49,48 f 53,72 def
54,61 de
4
P 49,72 f
51,40 ef 54,09 de
49,60 f
5
60,75 ab 58,92 bc
60,65 ab 63,96 a
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan 5.
Pada pengamatan 4 MST, tinggi tanaman tertinggi dijumpai pada kombinasi J
3
P
5
tunggul + jerami+ dekomposser dan PuPS yaitu 63,96 cm sedangkan yang terendah dijumpai pada kombinasi J
2
P
2
8. Jumlah Anakan batang
tunggul + dekomposer dan berdasarkan hasil analisa tanah yaitu 49,48 cm.
Data pengamatan jumlah anakan padi pada pengamatan 2, 4 dan 6 minggu setelah tanam MST dan hasil analisis statistik sidik ragam dapat dilihat pada
Lampiran 28 sampai 31. Dari hasil sidik ragam tersebut dapat dilihat bahwa perlakuan jerami J berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman pada umur
2, 4 dan 6 MST. Perlakuan paket pemupukan P berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 2, 4 dan 6 MST. Sedang kombinasi perlakuan jerami
dan paket pemupukan berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah anakan pada umur 2, 4 dan 6 MST.
Jumlah anakan pada perlakuan jerami dan paket pemupukan pada 2, 4 dan 6 MST terdapat pada Tabel 19.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 19. Jumlah Anakan Padi anakan pada Perlakuan Jerami dan Paket Pemupukan pada Umur 2, 4 dan 6 MST
Perlakuan Jumlah Anakan anakan
2 MST 4 MST
Jerami 6 MST
J J
tanpa jerami 14,45
19,85 21,33
1
J tunggul tanpa dekomposer
14,56 20,76
22,31
2
J tunggul + dekomposer
14,68 20,99
22,69
3
tunggul + jerami + dekomposer 15,65
21,01 23,12
Paket Pemupukan P
1
P pemupukan petani setempat
14,84 b 23,36 a
25,21 a
2
P berdasarkan hasil analisa tanah
13,94 b 17,55 c
19,68 c
3
P berdasarkan Kepmentan
14,60 b 19,72 b
21,13 b
4
P PUTS dan BWD
14,44 b 18,65 bc
20,13 bc
5
PuPS 16,36 a
23,99 a 25,67 a
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan 5.
Dari Tabel 19 dapat dilihat bahwa pada pengamatan 2, 4 dan 6 MST rataan jerami tertinggi untuk parameter jumlah anakan adalah perlakuan tunggul +
jerami+ dekomposer J
3
yang diikuti perlakuan tunggul + dekomposer J
2
, tunggul tanpa dekomposer J
1
dan tanpa jerami J . Demikian juga dengan paket
pemupukan pada P
5
PuPS yang diikuti pada P
1
pemupukan petani setempat, P
3
berdasarkan Kepmentan, P
4
PUTS dan BWD dan P
2
9. Laju Asimilasi Bersih g.tan
berdasarkan hasil analisis tanah.
-1
.14 hari
-1
Data pengamatan laju asimilasi bersih padi dan hasil analisis statistik sidik ragam dapat dilihat pada Lampiran 32 sampai 34. Dari hasil sidik ragam tersebut
dapat dilihat bahwa perlakuan jerami J berpengaruh tidak nyata terhadap LAB umur 2-4 MST dan 4-6 MST. Perlakuan paket pemupukan P berpengaruh nyata
terhadap LAB umur 2-4 MST, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap LAB umur
Universitas Sumatera Utara
4-6 MST. Sedang kombinasi perlakuan jerami dan paket pemupukan berpengaruh nyata terhadap LAB umur 2-4 MST, tetapi berpengaruh tidak nyata pada umur 4-6
MST. LAB pada perlakuan jerami dan paket pemupukan pada pengamatan 2 - 4
dan 4 - 6 MST terdapat pada Tabel 20. Tabel 20. Laju Asimilasi Bersih Tanaman Padi g.tan
-1
.14 hari
-1
pada Perlakuan Jerami dan Paket Pemupukan pada Umur 2- 4 dan 4-6 MST
Perlakuan LAB g.tan
-1
.14 hari
-1
2 - 4 MST 4 -
Jerami 6 MST
J J
tanpa jerami 69,65
19,32
1
J tunggul tanpa dekomposer
47,41 59,43
2
J tunggul + dekomposer
47,85 55,55
3
tunggul + jerami + dekomposer 61,10
50,53 Paket Pemupukan
P
1
P pemupukan petani setempat
68,50 ab 53,73
2
P berdasarkan hasil analisa tanah
69,64 a 29,68
3
P berdasarkan Kepmentan
45,13 c 36,59
4
P PUTS dan BWD
52,25 bc 48,35
5
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan 5.
PuPS 46,99 c
62,70
Dari Tabel 20 dapat dilihat bahwa pada pengamatan 2 - 4 MST rataan jerami tertinggi untuk parameter LAB adalah perlakuan tanpa jerami J
yang diikuti perlakuan tunggul + jerami+ dekomposer J
3
, tunggul + dekomposer J
2
, dan tunggul tanpa dekomposer J
1
. Demikian juga dengan paket pemupukan rataan tertinggi pada perlakuan P
2
berdasarkan hasil analisis tanah, yang berbeda nyata pada perlakuan P
4
PUTS dan BWD, P
5
PuPS dan P
3
berdasarkan Kepmentan, tetapi tidak berbeda nyata pada perlakuan P
1
pemupukan petani setempat.
Universitas Sumatera Utara
Pada pengamatan 4 - 6 MST jerami hasil tertinggi untuk parameter LAB adalah perlakuan tunggul tanpa dekomposer J
1
yang diikuti perlakuan tunggul + dekomposer J
2
, tunggul + jerami + dekomposer J
3
dan tanpa jerami J .
Demikian juga dengan paket pemupukan hasil tertinggi pada perlakuan P
5
PuPS yang diikuti pada perlakuan P
4
PUTS dan BWD, P
3
berdasarkan Kepmentan, P
2
berdasarkan hasil analisa tanah dan P
1
Rata-rata hasil uji jarak Duncan untuk LAB akibat kombinasi jerami dan paket pemupukan pada umur 2 - 4 MST dapat dilihat pada Tabel 21.
pemupukan petani setempat.
Tabel 21. Data Rata-rata LAB Tanaman Padi g.tan
-1
.14hari
-1
Akibat Kombinasi Perlakuan Jerami dan Paket Pemupukan pada Umur 2 - 4 MST
Perlakuan Jerami
J J
1
J
2
J
3
Paket Pemupukan -------------------- LAB g.tan
-1
.14hari
-1
P ----------------------
1
P 61,40 bcd
53,61 cd 61,75 bcd
97,25 ab
2
P 126,83 a
30,78 d 53,48 cd
67,47 bcd
3
P 42,55 cd
36,74 cd 52,54 cd
48,67 cd
4
P 71,95 bc
60,16 cd 33,95 cd
42,94 cd
5
45,50 cd 55,76 cd
37,53 cd 49,17 cd
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan 5.
Pada pengamatan 2-4 MST, LAB tertinggi dijumpai pada kombinasi J P
2
tanpa jerami dan berdasarkan hasil analisis tanah yaitu 126,83 g.cm
-2
.14 hari
-1
sedangkan yang terendah dijumpai pada kombinasi J
1
P
2
tunggul tanpa dekomposer dan berdasarkan hasil analisis tanah yaitu 30,78 g.cm
-2
.14 hari
-1
10. Laju Tumbuh Relatif g.tan