Tabel 33. Bobot 1000 butir Padi g pada Perlakuan Jerami dan Paket Pemupukan Perlakuan
Bobot 1000 Butir g Jerami
J J
tanpa jerami 24,52
1
J tunggul tanpa dekomposer
24,71
2
J tunggul + dekomposer
25,32
3
tunggul + jerami + dekomposer 25,34
Paket Pemupukan P
1
P pemupukan petani setempat
25,87 a
2
P berdasarkan hasil analisa tanah
24,10 b
3
P berdasarkan Kepmentan
25,43 a
4
P PUTS dan BWD
25,57 a
5
PuPS 23,89 b
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan 5.
Dari Tabel 33 dapat dilihat bahwa rataan jerami tertinggi untuk parameter
bobot 1000 butir adalah perlakuan tunggul + jerami + dekomposer J
3
yang diikuti tunggul + dekomposer J
2
, tunggul tanpa dekomposer J
1
dan tanpa jerami J
. Perlakuan paket pemupukan rataan tertinggi pada perlakuan P
1
pemupukan petani setempat yang diikuti P
4
PUTS dan BWD, P
3
berdasarkan Kepmentan, P
2
berdasarkan hasil analisa tanah dan P
5
20. Produksi ton.ha
PuPS.
-1
Data pengamatan produksi dan hasil analisis statistik sidik ragam dapat dilihat pada Lampiran 56 sampai 57. Dari hasil sidik ragam tersebut dapat dilihat
bahwa perlakuan jerami J berpengaruh nyata terhadap produksi per hektar. Perlakuan paket pemupukan P berpengaruh nyata terhadap produksi per hektar.
Universitas Sumatera Utara
Sedang kombinasi perlakuan jerami dan paket pemupukan berpengaruh tidak nyata terhadap produksi per hektar.
Produksi per hektar pada perlakuan jerami dan paket pemupukan terdapat pada Tabel 34.
Tabel 34. Produksi ton.ha
-1
pada Perlakuan Jerami dan Paket Pemupukan Perlakuan
Produksi ton.ha
-1
Jerami J
J tanpa jerami
3,86 ab
1
J tunggul tanpa dekomposer
3,66 b
2
J tunggul + dekomposer
4,11 a
3
tunggul + jerami + dekomposer 4,14 a
Paket Pemupukan P
1
P pemupukan petani setempat
3,87 b
2
P berdasarkan hasil analisa tanah
3,65 c
3
P berdasarkan Kepmentan
3,90 b
4
P PUTS dan BWD
3,99 b
5
PuPS 4,31 a
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan 5.
Dari Tabel 34 dapat dilihat bahwa rataan jerami tertinggi untuk parameter produksi per hektar adalah perlakuan tunggul + jerami+ dekomposer J
3
yang diikuti tunggul + dekomposer J
2
, tanpa jerami J dan tunggul tanpa
dekomposer J
1
Perlakuan paket pemupukan rataan tertinggi untuk parameter produksi per hektar adalah perlakuan P
.
5
PuPS yang diikuti P
4
PUTS dan BWD, P
3
berdasarkan Kepmentan, P
1
pemupukan petani setempat dan P
2
berdasarkan hasil analisis tanah.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Pembahasan
Pemberian hara yang tepat bagi tanaman padi sangat penting karena tanaman padi membutuhkan hara yang cukup untuk berproduksi tinggi. Aplikasi hara yang
kurang menyebabkan prouksi rendah dan apabila berlebih selain tidak baik bagi pertumbuhan, merupakan pemborosan sumber daya dan dapat mencemari
lingkungan. Hara yang diberikan ke dalam tanah selain dibutuhkan untuk pembentukan jerami dan gabah juga dapat tidak tersedia baik karena terfiksasi,
immobilisasi danatau hilang karena proses fisik atau kimia. Pada setiap panen, banyak hara terangkut yang terkandung dalam jerami maupun gabah.
Penelitian jerami dan paket pemupukan yang dilakukan di Pasar Miring Deli Serdang pada jenis tanah inceptisol. Menurut Harjowigeno 1993 tanah inceptisol
adalah tanah yang belum matang immature dengan perkembangan profil yang lebih lemah dibanding dengan tanah yang matang dan masih banyak menyerupai sifat
bahan induknya serta kesuburannya relatif rendah. Hasil analisis tanah menunjukkan P-tersedia sangat rendah 8,86 ppm, K-dd
tinggi 0,69 me100g, N total sangat rendah 0,11 , C-organik rendah 0,81 , pH H
2
O rendah 4,38, dan KTK rendah 14,8 me100 g, tekstur tanah tersusun dari pasir 16 , debu 66 dan liat 18 . Dari hasil analisa tanah ini dapat disimpulkan
lahan sawah ini termasuk marginal sesuai dengan laporan Karama 2004, lebih dari 65 tanah di sentra produksi padi sawah, mempunyai kandungan bahan organik
1. Selanjutnya Dierolf et. al. 2001, menyebutkan jika N 0,15 maka suplai hara N asli indigenous sangat rendah sehingga membutuhkan penambahan N dalam
Universitas Sumatera Utara
bentuk pupuk. Selanjutnya bila C organik 1,5, selain sumbangan hara N asli yang rendah, maka pengikatan hara juga rendah dan dipastikan sifat fisik tanahnya jelek.
Oleh karena itu pula diduga kandungan beberapa mineral berada dalam kategori rendah.
1. Pengaruh Jerami, Paket Pemupukan dan Kombinasinya terhadap Sifat Tanah.