jerami J . Perlakuan paket pemupukan rataan tertinggi pada perlakuan P
1
pemupukan petani setempat yang diikuti P
2
berdasarkan hasil analisa tanah, P
3
berdasarkan Kepmentan, P
4
PUTS dan BWD dan P
5
Rata-rata hasil uji jarak Duncan untuk serapan K akibat kombinasi jerami dan paket pemupukan dapat dilihat pada Tabel 27.
PuPS.
Tabel 27. Data Rata-rata Serapan K mg.tanaman
-1
Akibat Kombinasi Perlakuan Jerami dan Paket Pemupukan
Perlakuan Jerami
J J
1
J
2
J
3
Paket Pemupukan ------------------ Serapan K mg.tanaman
-1
P ---------------------
1
P 0,031 abc
0,027 bc 0,027 bc
0,036 a
2
P 0,018 d
0,028 bc 0,028 bc
0,037 a
3
P 0,025 bcd
0,025 bcd 0,027 bcd
0,029 abc
4
P 0,023 bcd
0,025 bcd 0,026 bcd
0,024 bcd
5
0,032 ab 0,023 cd
0,025 bcd 0,024 bcd
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan 5.
Dari Tabel 27 dapat dilihat bahwa rataan serapan K tertinggi dijumpai pada
kombinasi J
3
P
2
tunggul + jerami + dekomposer dan berdasarkan hasil analisa tanah yaitu 0,037 mg.tanaman
-1
, sedangkan yang terendah dijumpai pada kombinasi J
P
2
tanpa jerami dan berdasarkan hasil analisis tanah yaitu 0,018 mg.tanaman
-1
14. Jumlah Anakan Produktif batang
.
Data pengamatan jumlah anakan produktif padi dan hasil analisis statistik sidik ragam dapat dilihat pada Lampiran 44 dan 45. Dari hasil sidik ragam
tersebut dapat dilihat bahwa perlakuan jerami J berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah anakan produktif. Perlakuan paket pemupukan P berpengaruh
Universitas Sumatera Utara
nyata terhadap jumlah anakan produktif. Sedang kombinasi perlakuan jerami dan paket pemupukan berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah anakan produktif padi.
Jumlah anakan produktif pada perlakuan jerami dan paket pemupukan terdapat pada Tabel 28.
Tabel 28. Jumlah Anakan Produktif Padi batang pada Perlakuan Jerami dan Paket Pemupukan
Perlakuan Jumlah Anakan Produktif batang
Jerami J
J tanpa jerami
13,96
1
J tunggul tanpa dekomposer
15,03
2
J tunggul + dekomposer
15,49
3
tunggul + jerami + dekomposer 15,15
Paket Pemupukan P
1
P pemupukan petani setempat
13,27 b
2
P berdasarkan hasil analisa tanah
14,72 b
3
P berdasarkan Kepmentan
14,93 b
4
P PUTS dan BWD
14,52 b
5
PuPS 17,10 a
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan 5.
Dari Tabel 28 dapat dilihat bahwa rataan tertinggi perlakuan jerami untuk parameter jumlah anakan produktif adalah tunggul + dekomposer J
2
yang diikuti perlakuan tunggul + jerami+ dekomposer J
3
, tunggul tanpa dekomposer J
1
dan tanpa jerami J
. Perlakuan paket pemupukan dengan rataan tertinggi pada P
5
PuPS yang diikuti P
4
PUTS dan BWD, P
3
berdasarkan Kepmentan, P
2
berdasarkan hasil analisis tanah dan P
1
15. Panjang Malai cm
pemupukan petani setempat.
Data pengamatan panjang malai padi dan hasil analisis statistik sidik
ragam dapat dilihat pada Lampiran 46 dan 47. Dari hasil sidik ragam tersebut
Universitas Sumatera Utara
dapat dilihat bahwa perlakuan jerami J, paket pemupukan P dan kombinasi perlakuan jerami dan paket pemupukan berpengaruh tidak nyata terhadap panjang
malai. Panjang malai yang dihasilkan oleh perlakuan jerami dan paket
pemupukan terdapat pada Tabel 29. Tabel 29. Panjang Malai Padi cm pada Perlakuan Jerami dan Paket Pemupukan
Perlakuan Panjang Malai cm
Jerami J
J tanpa jerami
19,25
1
J tunggul tanpa dekomposer
19,15
2
J tunggul + dekomposer
18,00
3
tunggul + jerami + dekomposer 18,43
Paket Pemupukan P
1
P pemupukan petani setempat
18,83
2
P berdasarkan hasil analisa tanah
18,49
3
P berdasarkan Kepmentan
19,32
4
P PUTS dan BWD
18,15
5
PuPS 18,74
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan 5.
Dari Tabel 29 dapat dilihat bahwa walaupun perlakuan tidak berpengaruh nyata rataan tertinggi jerami untuk parameter panjang malai adalah perlakuan
tanpa jerami J yang diikuti perlakuan tunggul tanpa dekomposer J
1
, tunggul + jerami+ dekomposer J
3
dan tunggul + dekomposer J
2
. Perlakuan paket pemupukan rataan tertinggi pada P
3
berdasarkan Kepmentan yang diikuti P
1
pemupukan petani setempat, P
5
PuPS, P
2
berdasarkan hasil analisis tanah dan P
4
16. Jumlah Gabah per Malai butir.malai