b. Dasar Hukum Dana Alokasi Umum DAU
1 UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; dan 2
PP No. 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan.
c. Alokasi Dana Alokasi Umum DAU
DAU dialokasikan untuk provinsi dan kabupatenkota. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 Pasal 27, jumlah keseluruhan DAU
ditetapkan sekurang-kurangnya 26 dua puluh enam persen dari Pendapatan Dalam Negeri Neto. Proporsi DAU antara provinsi dan
kabupatenkota dihitung dari perbandingan antara bobot urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan provinsi dan kabupatenkota.
DAU untuk suatu daerah dialokasikan berdasarkan formula yang terdiri atas celah fiskal dan alokasi dasar. Celah fiskal merupakan selisih antara
kebutuhan fiskal dan kapasitas fiskal. Kebutuhan fiskal diukur dengan menggunakan variabel jumlah penduduk, luas wilayah, Indeks Kemahalan
Konstruksi, Produk Domestik Regional Bruto per kapita, dan Indeks Pembangunan Manusia. Kapasitas fiskal diukur berdasarkan Pendapatan
Asli Daerah dan DBH. Alokasi dasar dihitung berdasarkan jumlah gaji Pegawai Negeri Sipil Daerah.
Data yang digunakan dalam penghitungan DAU diperoleh dari lembaga statistik Pemerintah danatau lembaga Pemerintah yang berwenang
menerbitkan data yang dapat dipertanggungjawabkan. Dalam hal data sebagaimana tidak tersedia, data yang digunakan adalah data dasar
Universitas Sumatera Utara
penghitungan DAU tahun sebelumnya. DAU atas dasar celah fiskal untuk suatu provinsi dihitung berdasarkan perkalian bobot provinsi yang
bersangkutan dengan jumlah DAU seluruh provinsi. Bobot provinsi merupakan perbandingan antara celah fiskal provinsi yang bersangkutan dan
total celah fiskal seluruh provinsi. Daerah yang memiliki nilai celah fiskal lebih besar dari 0 nol,
menerima DAU sebesar alokasi dasar ditambah celah fiskal. Daerah yang memiliki nilai celah fiskal sama dengan 0 nol, menerima DAU sebesar
alokasi dasar. Daerah yang memiliki nilai celah fiskal negatif dan nilai negatif tersebut lebih kecil dari alokasi dasar, menerima DAU sebesar
alokasi dasar setelah diperhitungkan nilai celah fiskal. Daerah yang memiliki nilai celah fiskal negatif dan nilai negatif tersebut sama atau lebih
besar dari alokasi dasar, tidak menerima DAU. DAU untuk suatu daerah otonom baru dialokasikan setelah undang-
undang pembentukan disahkan. Penghitungan DAU untuk daerah otonom baru dilakukan setelah tersedia data. Dalam hal data tidak tersedia,
penghitungan DAU dilakukan dengan membagi secara proporsional dengan daerah induk. Penghitungan menggunakan data jumlah penduduk, luas
wilayah, dan belanja pegawai.
d. Tujuan dan Fungsi Dana Alokasi Umum DAU