Hasil perhitungan nilai CI menunjukkan variabel independen memiliki nilai CI 10 yaitu 2,876 untuk variabel PAD, 4,957 untuk variabel DAU,dan 9,226
untuk variabel DBH. Berdasarkan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model ini.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas yaitu dengan melihat plot grafik yang
dihasilkan dari pengolahan data dengan menggunakan program SPSS. Dasar pengambilan keputusannya adalah:
1 Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas,
2 Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas.
Analisis dengan grafik plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Oleh sebab itu diperlukan
uji statistik yang lebih dapat menjamin keakuratan hasil. Adapun uji statistik yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini
adalah Uji Glejser. Menurut Ghozali 2005: 109 indikasi tidak terjadinya heteroskedastisitas terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat
kepercayaan 0,05.
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas dengan mengamati penyebaran
titik-titik pada gambar.
Gambar 4.3 Scatterplot
Regression Standardized Predicted Value
3 2
1 -1
-2
Reg res
si on S
tand a
rdi ze
d Re
si dual
3 2
1
-1 -2
-3
Scatterplot Dependent Variable: BL
Sumber: Data yang diolah penulis, 2010
Tabel 4.7 Uji Glejser
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
-2,520 31,666
-,080 ,937
PAD ,067
,494 ,027
,135 ,893
DAU ,258
,162 ,322
1,596 ,121
DBH ,030
,210 ,025
,142 ,888
Sumber: Data yang diolah penulis, 2010
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan grafik scatterplot pada Gambar 4-3 di atas terlihat bahwa titik- titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0
pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Adanya titik-titik yang menyebar menjauh
dari titik-titik yang lain dikarenakan adanya data observasi yang sangat berbeda dengan data observasi yang lain .
Tabel 4-7 untuk uji glejser dengan jelas menunjukkan tidak ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Dari hasil regresi variabel independen terhadap
variabel dependen nilai absolut unstandardized residual Abs_Ut tampak bahwa variabel variabel PAD memiliki signifikansi 0,893, DAU memiliki signifikansi
0,121 dan variabel DBH memiliki signifikansi 0,888 dimana nilai signifikansi masing-masing variabel independen di atas tingkat kepercayaan 0,05 yang berarti
tidak terjadi gejala multikolinearitas. Hal ini konsisten dengan hasil uji scatterplots.
d. Uji Autokorelasi